Kemendikbud: 300 Ribu Sekolah Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka

Termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T)

Intinya Sih...

  • Kemendikbudristek klaim kurikulum merdeka sudah diterapkan di 300 ribu sekolah, termasuk di daerah 3T
  • Tapi masih ada kendala terkait pembiasaan sekolah dalam menerapkan kurikulum merdeka
  • Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendukung program merdeka belajar karena memanusiakan manusia dan memberi kesempatan eksplorasi minat siswa

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengklaim, penerapan kurikulum merdeka sudah merambah ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Temu Ismail mengungkapkan, saat ini sudah ada 300 ribu lebih sekolah di Indonesia yang menerapkan kurikulum merdeka belajar.

“Sudah hampir 300 ribu lebih (sekolah) yang implementasi kurikulum merdeka,” ujarnya dalam diskusi yang digelar di Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2024).

Baca Juga: Kurikulum Merdeka akan Masif Diberlakukan untuk Pelajar di IKN

1. Kendala penerapan kurikulum merdeka

Kemendikbud: 300 Ribu Sekolah Sudah Terapkan Kurikulum MerdekaDok. Humas Pemkot Bandung

Kendati, Temu Ismail memaparkan, masih ada sejumlah kendala bagi sekolah untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar. Pertama, kendala yang dihadapi adalah terkait pembiasaan oleh pihak sekolah.

Dia mengatakan, dulu sebelum ada penerapan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 ada pelatihan terlebih dulu dengan menggunakan sumberdaya yang cukup besar, baik sarana dan prasarana, pelatihan maupun pendanaannya.

“Di kurikulum merdeka, kita punya pertukaran mahasiswa merdeka. Itu bisa digunakan guru untuk belajar mandiri,” ujar dia.

Selain itu, rombongan belajar (rombel) di satuan pendidikan menurut dia juga bisa memudahkan sekolah untuk menerapkan kurikulum merdeka.

2. Menag dukung kurikulum merdeka dilanjutkan

Kemendikbud: 300 Ribu Sekolah Sudah Terapkan Kurikulum MerdekaMenteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas usai menggelar pertemuan dengan Pemerintah Arab Saudi untuk persiapan pelaksanaan Haji 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya mendukung keberlanjutan program merdeka belajar pada pemerintahan baru yang akan datang.

Dia menilai, kurikulum merdeka belajar memiliki semangat untuk memanusiakan manusia, karena memberikan ruang pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa.

“Saya mendukung program ini untuk dilanjutkan, tugas mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi amanah UUD 1945. Karenanya, semangat merdeka belajar sangat penting dan relevan," ujar pria yang akrab disapa Gus Men itu.

3. Merdeka Belajar beri kesempatan siswa eksplorasi minat dan bakatnya

Kemendikbud: 300 Ribu Sekolah Sudah Terapkan Kurikulum Merdekailustrasi anak sekolah (unsplash.com/isengrapher)

Yaqut menilai, Merdeka Belajar memberi kesempatan yang lebih luas bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat. Mereka dapat memilih jalur pendidikan yang sesuai. Ini diharapkan menumbuhkan semangat belajar dan mengakselerasi kemajuan bangsa.

"Setiap orang berhak mendapat pendidikan. Sudah seharusnya semua pihak bergerak bersama untuk melanjutkan merdeka belajar yang telah digagas pemerintah," kata dia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya