DPR Setuju Uang Operasional TNI di Papua Naik Jadi Rp97 Ribu per Hari

Kenaikan uang makan prajurit jadi prioritas Panglima TNI

Intinya Sih...

  • Komisi I DPR RI dalam rapat dengan Panglima TNI membahas kenaikan uang operasional prajurit TNI di Papua hingga Rp97 ribu per hari. Kenaikan ini tidak menunggu RAPBN 2025 karena kebutuhan mendesak di Papua, disesuaikan dengan mahalnya kebutuhan pokok di sana. Panglima TNI menjadikan kenaikan uang makan sebagai prioritas untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI, termasuk tunjangan lain seperti perumahan, pendidikan, dan kesehatan yang layak.

Jakarta, IDN Times - Komisi I DPR RI menggelar rapat tertutup bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membahas sejumlah hal strategis, termasuk konflik di Papua.

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, mengatakan dalam rapat juga membahas kenaikan uang operasional prajurit TNI yang bertugas di Papua. Anggaran menjadi Rp97 ribu per hari.

"Tadi kita ingin menaikkan uang untuk prajurit kita di Papua. Jadi uang operasional mereka. (Naik) Rp97 ribu per hari," kata Meutya di Gedung DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

1. Kenaikan uang operasional berlaku tahun ini

DPR Setuju Uang Operasional TNI di Papua Naik Jadi Rp97 Ribu per HariKetua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid (IDN Times/Amir Faisol)

Lebih jauh, Meutya mengatakan, kenaikan uang operasional prajurit TNI yang bertugas di Papua segera diputuskan untuk diterapkan tahun ini. Ia menyebut kenaikan ini tidak menunggu Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Hal itu, kata Meuty, mengingat kenaikan uang operasional ini sangat dibutuhkan prajurit TNI yang sedang bertugas di Papua. 

"Gak itu di luar yang 2025, karena ada kebutuhan mendesak di Papua, jadi tidak menunggu sampai 2025," kata politikus Partai Golkar itu.

Kenaikan biaya operasional ini, kata dia, telah disesuaikan dengan mahalnya kebutuhan pokok di Papua. Karena itu, harus ada perbedaan biaya operasional antara prajurit TNI yang bertugas di Papua dengan di daerah lain di Indonesia.

"Kan di sana mahal-mahal, kan kita tahu di sana banyak konflik, sehingga tentu harus berbeda dengan daerah lainnya, sehingga kebutuhan hidup di sana jauh lebih," kata Meutya.

Baca Juga: Jokowi Lepas Bantuan untuk Papua Nugini dan Afganistan

2. Kenaikan uang makan masuk program prioritas Panglima TNI

DPR Setuju Uang Operasional TNI di Papua Naik Jadi Rp97 Ribu per HariPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah ada keterlibatan prajurit TNI dalam insiden kebakaran rumah wartawan di Karo, Sumatra Utara. (IDN Times/Amir Faisol)

Diketahui, program kenaikan uang makan ini merupakan salah satu program prioritas Agus Subiyanto setelah resmi menjabat Panglima TNI sejak 22 November 2023.

Menurut Panglima kenaikan uang makan merupakan salah satu cara meningkatkan profesionalisme prajurit TNI.

Dia menegaskan, prajurit yang profesional harus terlatih dengan baik (well-trained), dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang modern (well-equipped), dan sejahtera (well paid).

Adapun, program-program prioritas Panglima TNI terangkum dalam visinya, yaitu TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif (PRIMA).

"Kami masih Rp88 ribu tahun ini. Insyaallah pada Tahun Anggaran 2024, khususnya di wilayah lima sudah kami bisa berikan kepada prajurit yang melaksanakan tugas operasi,” kata dia.

3. Tunjangan prajurit di daerah operasi perlu perhatian

DPR Setuju Uang Operasional TNI di Papua Naik Jadi Rp97 Ribu per HariPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah ada keterlibatan prajurit TNI dalam insiden kebakaran rumah wartawan di Karo, Sumatra Utara. (IDN Times/Amir Faisol)

Mantan KSAD itu menilia, berbagai tunjangan prajurit di daerah operasi masih perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Tunjangan yang perlu diperhatikan di antaranya terkait perumahan, pendidikan, dan kesehatan yang layak. Berbagai tunjangan ini penting, karena dapat memengaruhi moral dan semangat prajurit TNI.

"Berbagai tunjangan prajurit di daerah operasi masih perlu mendapatkan perhatian, termasuk fasilitas perumahan, pendidikan, dan kesehatan yang layak juga diperlukan bagi prajurit dan keluarganya. Karena hal ini sangat berpengaruh pada moral dan semangat prajurit saat melaksanakan tugas," kata Panglima.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya