BSSN Akui Belum Temukan Peretas Server PDNS 2, 19 Negara Siap Bantu

Ada 19 negara tawarkan bantu buru peretas

Jakarta, IDN Times - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengakui belum menemukan dalang pelaku peretasan terhadap server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berada di Surabaya.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, pihaknya baru menemukan indikasi-indikasi untuk memburu pelaku.

"Tentu untuk pelaku ini belum bisa, pak. Kita baru menemukan indikasi-indikasi, yang nanti dari indikasi ini akan kita olah untuk menemukan si pelaku," kata Hinsa, dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI, di Gedung DPR RI, Kamis (27/6/2024).

Hinsa menyebut BSSN telah menerima tawaran dari 19 negara untuk membantu memburu pelaku. Menurut dia, negara-negara itu merupakan negara yang bekerja sama dengan Indonesia terkait keamanan siber.

"Mereka menawarkan juga, dan tentunya karena ini masih dalam proses forensik ini, kita tunggu dulu, yang hasil dari tim kita ini, baru nanti bisa kita koordinasikan bagaimana bentuknya kerja sama," kata Hinsa.

Dalam rapat kali ini, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin sempat mempertanyakan, apakah pemerintah saat ini sudah mengetahui siapa dalang pelaku peretasan terhadap server PDNS 2 Surabaya.

"Ini kan sekarang kita dikunci oleh hacker saya ingin tanyakan dan mohon penjelasannya forensik digital sampai di mana? Apakah pelakunya sudah diketahui?" kata dia.

Diketahui, server PDNS 2 lumpuh diserang ransomware Lockbit 3.0. PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya itu diretas sejak 20 Juni 2024. Akibat peretasan ini, sebanyak 210 instansi pemerintah terdampak dan layanan publik berbasis digital terganggu.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut, peretas PDNS 2 meminta uang tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau setara Rp131 miliar kepada pemerintah.

Baca Juga: Politikus PDIP Pertanyakan PDNS 2 Diretas Terkait Satgas Judi Online

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya