Anggota DPR Desak Budi Arie Mundur Buntut PDNS 2 Diretas
Menkominfo RI Budi Arie usai rapat kerja bersama Komisi I DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya Sih...
- Effendi Muara Saksi Simbolon mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya akibat kasus peretasan PDSN 2 Surabaya.
- Budi Arie disorot karena masalah peretasan sistem PDNS 2 Surabaya dan penanganan judi online yang tak kunjung selesai selama menjabat sebagai Menkominfo RI.
- Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Presiden Jokowi mengevaluasi pihak yang lalai dalam menangani peretasan PDNS 2 Surabaya, dengan target pulihnya data pada Juli 2024.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Muara Saksi Simbolon, mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya. Desakan itu muncul akibat kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDSN) 2 Surabaya.
“Harusnya ke pemegang pertanggungjawabannya sih, harus menterinya yang mundur, kalau enggak mundur ya dipecat,” kata Effendy di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (5//7/2024).
Baca Juga: Puan Minta Jokowi Evaluasi Menkominfo Budi Arie Buntut Peretasan PDNS
1. Effendy beberkan cacatan hitam Budi Arie
Menkominfo RI Budi Arie usai rapat kerja bersama Komisi I DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)Politikus PDIP itu turut membeberkan sejumlah catatan hitam Budi Arie selama menjabat sebagai Menkominfo RI. Dia mengatakan, selain kasus peretasan sistem PDNS 2 Surabaya, kasus judi online juga tak kunjung selesai.
“Apalagi di bidang dia itu kan masalah penyiaran, masalah UU ITE nggak tuntas, masalah judi online, masa penanganan judi online kita main-main begitu nggak boleh Pak. Seperti nggak ada keadaan emergency,” tuturnya.
Ia menyayangkan keputusan Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Semuel Abrijani yang mundur dari jabatannya. Menurut Effendy, sikap itu seharusnya diambil Budi Arie sebagai pemegang pucuk pimpinan Kementerian Kominfo.
Effendy menyebut, Semuel orang baik. Semuel memiliki rekam jejak baik selama menjabat sebagai Dirjen Aptika Kominfo.
“Jadi pertanggungjawabannya memang setara harus dengan pengguna anggaran yaitu menteri,” kata Effendy.
“Semuel orang baik, bukan baik orangnya saja tapi kinerjanya bagus. Sayang. Saya kira Budi Arie harus menunjukkan ksatrianya. Demi menjaga nama baik Pak Jokowi di akhir injury time-nya,” lanjutnya.
Baca Juga: Lebih dari 18 ribu Orang Tandatangani Petisi, Desak Menkominfo Mundur
Editor’s picks
2. Puan minta Jokowi evaluasi Menkominfo imbas peretasan PDN
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani tersenyum jawab peluang duet Anies-Andika di Pilkada DKI. (IDN Times/Amir Faisol)Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengevaluasi pihak-pihak yang merasa lalai dalam menangani peretasan PDNS 2 Surabaya.
Puan mengatakan menteri merupakan seseorang yang ditunjuk untuk membantu tugas presiden dalam mengurus negara, sehingga kinerjanya bisa dievaluasi oleh presiden.
"Menteri itu merupakan orang yang membantu presiden jadi ya selama dalam menjalankan tugasnya tidak bisa maksimal ya mungkin bisa dievaluasi oleh presiden," kata Puan.
Baca Juga: Kominfo Terima Kunci PDNS 2 dari Hacker Brain Cipher
3. Jokowi perintahkan data pulih pada Juli
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahjanto ketika berkunjung ke kantor BSSN. (Dokumentasi Polhukam)Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan Jokowi memerintahkan data yang sempat dikunci di PDNS 2 Surabaya ditargetkan pulih pada Juli 2024.
"Rapat koordinasi hari ini untuk membahas terkait tindak lanjut perintah dari Bapak Presiden, agar seluruh layanan publik dapat kembali normal pada Juli 2024," ujar Hadi.
Peretas PDNS akhirnya merilis kunci pembuka secara gratis data yang dikunci ransomware tersebut.
“Brain Cipher mendistribusikan kunci deskripsi secara gratis,” bunyi cuitan dari @stealthmole_int, Rabu (3/7/2024) kemarin.
Dilampirkan pula tangkapan layar unggahan dari Brain Chiper. Mereka juga menyertakan tujuh pertanyaan populer mengapa mereka menyerang pusat data Indonesia.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
