Kini 13.645, Ada 533 Kasus COVID-19 Baru dalam 24 Jam di Indonesia 

Kasus positif di DKI Jakarta tembus 5.000!

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan jumlah kasus positif virus corona di Indonesia kini telah mencapai 13.645 kasus.

Dengan demikian, terhitung sejak 8 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 9 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, kasus positif mengalami kenaikan sebanyak 533 orang.

"Pemeriksaan positif dengan real time PCR 13543 orang, dengan TMC sebanyak 102 orang," kata Yuri dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (9/5).

1. Jumlah penyebaran COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

Kini 13.645, Ada 533 Kasus COVID-19 Baru dalam 24 Jam di Indonesia Ilustrasi. Petugas di samping ambulans yang terparkir di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Total penyebaran virus corona tersebut terdapat di 34 Provinsi. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang terbanyak kasus virus corona yaitu sebanyak 5.056 kasus. Lalu, peringkat kedua diduduki oleh Jawa Barat 1.437 kasus dan dilanjutkan oleh Jawa Timur 1.419 kasus. 

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 370 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia :

  1. Aceh 17 kasus
  2. Bali 306 kasus
  3. Banten 523 kasus
  4. Bangka Belitung 28 kasus
  5. Bengkulu 37 kasus
  6. Yogyakarta 146 kasus
  7. DKI Jakarta 5.056 kasus
  8. Jambi 52 kasus
  9. Jawa Barat 1.437 kasus
  10. Jawa Tengah 959 kasus
  11. Jawa Timur 1.419 kasus
  12. Kalimantan Barat 118 kasus
  13. Kalimantan Timur 214 kasus
  14. Kalimantan Tengah 189 kasus
  15. Kalimantan Selatan 253 kasus
  16. Kalimantan Utara 131 kasus
  17. Kepulauan Riau 101 kasus
  18. Nusa Tenggara Barat 330 kasus
  19. Sumatera Selatan 278 kasus
  20. Sumatera Barat 278 kasus
  21. Sulawesi Utara 53 kasus
  22. Sulawesi Tenggara 71 kasus
  23. Sumatera Utara 179 kasus
  24. Sulawesi Selatan 710 kasus
  25. Sulawesi Tengah 75 kasus
  26. Lampung 66 kasus
  27. Riau 71 kasus
  28. Maluku Utara 54 kasus
  29. Maluku 32 kasus
  30. Papua Barat 53 kasus
  31. Papua 277 kasus
  32. Sulawesi Barat 62 kasus
  33. Nusa Tenggara Timur 12 kasus
  34. Gorontalo 19 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

Baca Juga: Kemiskinan di Indonesia Diprediksi Naik 12 Persen akibat COVID-19

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

Kini 13.645, Ada 533 Kasus COVID-19 Baru dalam 24 Jam di Indonesia Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo  meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jemaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, pada Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 4 juta orang

Kini 13.645, Ada 533 Kasus COVID-19 Baru dalam 24 Jam di Indonesia Petugas berjalan ke arah mobil ambulans yang terparkir di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Mengutip situs worldometers.info, hingga pukul 14.11 WIB 9 Mei 2020, secara global terdapat 4.015.107 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1.322.163 kasus.

Dari 4 juta kasus itu, 276.268 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 1.387.478 orang. Saat ini, tercatat masih ada 2.531.361 kasus virus corona aktif di seluruh dunia. Dengan catatan, 2.302.650 pasien dalam kondisi sedang dan 48.711 dalam kondisi kritis.

4. Asal-usul munculnya wabah COVID-19 di dunia

Kini 13.645, Ada 533 Kasus COVID-19 Baru dalam 24 Jam di Indonesia Ilustrasi (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS/wsj/djo)

Virus corona jenis baru yang tengah menyerang masyarakat dunia saat ini dalam istilah kedokteran disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (COVID-19). Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, cdc.gov (26/2), COVID-19 merupakan sebuah jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut, Kota Wuhan. Dilaporkan banyak pasien yang menderita virus ini, dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit akibat virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar itu.

Dikutip dari BBC, koresponden kesehatan dan sains BBC Michelle Roberts and James Gallager mengatakan, di pasar grosir hewan dan makanan laut tersebut dijual hewan liar seperti ular, kelelawar, dan tikus. Mereka menduga virus corona baru ini hampir dapat dipastikan berasal dari ular.

Diduga virus ini menyebar dari hewan ke manusia dan kemudian dari manusia ke manusia.

Baca Juga: Cara Sejumlah Media Massa Bekerja di Tengah Pandemik COVID-19

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya