TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Lapel yang Ada pada Jas dan Blazer, Pria Wajib Tahu!

Ada tiga jenis lapel yaitu notch, peak, dan shawl

Ilustrasi lapel (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jas atau blazer merupakan jenis jaket yang wajib dimiliki pria. Ini menjadi item fashion yang diandalkan untuk acara formal hingga casual. Kedua jenis outer ini bisa didapatkan dengan mudah di pasaran, atau biasanya sebagai orang menjahit sendiri atau custom.

Terdapat bagian penting pada jas dan blazer, yang menjadi ciri khas. Bagian ini merupakan kerah atau leher, yang dikenal dengan lapel. Lapel menjadi bagian utama yang menentukan gaya dari jenis jaket seperti blazer,  jas, maupun tuxedo. 

Saat kamu memilih atau ingin membuatnya sendiri, lapel pasti menjadi bagian yang sangat diperhatikan, karena mempengaruhi gaya secara keseluruhan. Jika ingin bergaya maksimal dengan jenis outer ini, kenali lapel, jenis-jenisnya, serta tips memilihnya di sini, yuk!

1. Apa itu lapel?

Ilustrasi lapel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam KBBI, lapel dapat disebut juga dengan kelepak. Di dunia tekstil dan mode, lapel merupakan sebutan bagi kerah pada jas, blazer, maupun tuxedo. Sebagian mengartikan lapel sebagai bagian dada baju yang dilipat ke samping atau merupakan lanjutan dari kerah.

Lapel merupakan elemen yang paling mencolok dalam jenis jaket formal. Lapel bekerja untuk membingkai bentuk, memberikan karakter, bahkan dapat merusak tampilan sebuah setelan. Maka, memilih jenis lapel pada kedua jenis jaket ini sangat penting. 

Lapel menjadi fitur yang menarik perhatian bagi orang yang memakai, maupun yang melihatnya. Ada banyak variasi lapel, dan masing-masing bekerja dengan cara yang berbeda. Terdapat tiga jenis lapel secara umum, yang wajib diketahui. Mulai dari, notch lapel, peak lapel, dan shawl lapel. 

2. Notch Lapel

Ilustrasi notch lapel (unsplash.com/Hardini Lestari)

Notch lapel merupakan jenis lapel paling umum yang dapat ditemukan pada sebagian besar jas dan blazer pria, terutama yang berjenis single-breasted. Dianggap sebagai jenis yang serbaguna, paling aman dan kasual, notch lapel bisa dikenakan di mana saja.

Disebut notch karena dua lapisan lapel yang bertemu membentuk bentuk V menyamping, atau 'notch'. Bentuk V kecil ini dipotong pada sudut 60–90 derajat untuk memisahkan lapel dari kerah. Notch lapel juga termasuk jenis kerah yang termudah untuk diproduksi.

Oleh karena itu, biasanya jaket jenis lapel ini dibanderol yang harga termurah, dibandingkan dengan jenis lapel lainnya. Notch lapel juga lebih disukai banyak orang, dan diadopsi pada sebagian besar setelan sehari-hari.

Baca Juga: 5 Tips Perawatan Blazer yang Tepat, Jadi Lebih Stylish dan Elegan!

3. Peak lapel

Ilustrasi peak lapel (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Sedikit lebih formal daripada notch lapel, peak lapel merupakan jenis berikutnya. Disebut peak dikarenakan, setengah bagian bawah lapel memiliki sudut yang mengarah ke atas ke arah bahu. Peak lapel juga terlihat sangat bagus pada jenis jaket double-breasted.

Jika ingin menambah struktur dan ketajaman pada penampilan, maka peak lapel mampu memperpanjang bingkai tubuh. Dengan kata lain, membuat ilusi tubuh terlihat lebih tinggi, dan membuatnya tampak lebih bersudut.

Peak lapel dianggap relatif sulit untuk dijahit. Dengan demikian, peak lapel memiliki harga yang lebih mahal, karena tingkat kerumitan jahitannya cukup tinggi. Jenis peak juga menjadi mahal karena memiliki keunggulan untuk meningkatkan gaya semakin menonjol. 

4. Shawl lapel

Ilustrasi shawl lapel (pexels.com/Min An)

Kerah selendang (shawl lapel), menjadi jenis lapel yang paling formal. Sejak abad ke-19, shawl lapel dikenakan untuk melindungi jaket dari percikan abu rokok. Pada masa itu, kerah ini mirip dengan jubah atau gaun tidur, jadi, dianggap tidak formal.

Namun, saat ini, shawl lapel hampir secara eksklusif digunakan untuk pakaian malam (evening wear) formal pria. Umumnya, seperti digunakan pada tuxedo untuk acara wedding.

Sesuai dengan namanya, shawl lapel berbentuk seperti selendang atau shawl. Dengan lekukan lembut yang melingkar di leher tanpa celah atau titik, shawl lapel melambangkan keanggunan tradisional. 

5. Kapan waktu yang tepat untuk memakainya?

Ilustrasi lapel (unsplash.com/Shamim Nakhaei)
  • Notch lapel: Setelan single-breasted sering kali mengadaptasi jenis notch lapel. Jenis lapel standar ini sangat serbaguna dan cocok untuk sebagian besar pakaian bisnis, makan malam, dan acara semi-formal lainnya. Jika hanya memiliki satu jaket, pilihlah yang memiliki notch, karena ini akan cocok untuk sebagian besar acara.
  • Peak lapel: Peak lapel sangat baik untuk bingkai tubuh yang lebih pendek dan berisi, karena secara visual menambah tinggi tubuh. Peak lapel sangat cocok untuk acara atau situasi yang lebih formal. Seperti pertemuan bisnis bergaya eksekutif, gala, pernikahan, atau pesta yang membutuhkan evening wear.
  • Shawl lapel: Shawl lapel bukan pilihan terbaik untuk pria bertubuh besar atau berisi, maupun yang memiliki wajah bulat. Ini dikarenakan lekukan kerah dapat menonjolkan lekukan tubuh dan wajah. Penggunaan shawl lapel hampir selalu terbatas pada tuksedo, dan digunakan hanya dalam situasi yang paling formal.

Verified Writer

Aliya

Reader and then writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya