Siwak: Pengertian, Cara Menggunakan, Manfaat dan Beberapa Sunahnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cara menggunakan siwak banyak dicari oleh umat Islam setiap bulan Ramadan tiba. Pasalnya, sebagian orang menganggap menyikat gigi dengan pasta gigi saat berpuasa adalah makruh hukumnya.
Padahal, menyikat gigi dengan pasta gigi tidak membatalkan puasa selama tidak berniat menelan untuk menghilangkan dahaga. Namun, siwak dalam Islam memiliki manfaatnya tersendiri.
Sama seperti sikat gigi, siwak adalah alat untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Siwak sudah dikenal oleh orang-orang zaman dahulu sebelum kemunculan sikat dan pasta gigi, tepatnya oleh masyarakat di negara Arab, India, Pakistan, dan Afrika.
Siwak juga memiliki banyak manfaat jika dilakukan secara rutin. Lantas, bagaimana cara menggunakan siwak yang tepat? Apa saja sunah-sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam bersiwak? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
1. Apa itu siwak?
Siwak adalah alat untuk membersihkan gigi yang terbuat dari ranting atau batang pohon Salvadora Persica (arak). Biasanya, siwak berwarna cokelat dengan panjang sekitar 15-20 cm dan diameter 1,5 cm.
Siwak yang terbuat dari pohon memiliki wangi khas untuk menghilangkan dan mencegah bau mulut. Rasa siwak sedikit pahit dan pedas yang berasal dari kandungan pada batangnya.
Siwak adalah salah satu kegiatan yang paling disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam Sirah Nabawiah, diceritakan bahwa Rasul sangat menganjurkan seluruh umatnya bersiwak untuk membersihkan diri, menjaga kesehatan, dan meningkatkan iman seorang muslim.
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi Muhammad saw. bersabda tentang siwak bahwa:
"Seandainya tidak memberatkan atas umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali salat." (HR. Bukhari, no. 887 dan Muslim, no. 452)
2. Cara menggunakan siwak
Cara menggunakan siwak sesuai sunah Rasul bisa dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini, yaitu:
1. Potong dan kupas siwak
Sebelum bersiwak, potong dan kupas dulu ujung siwak sekitar 1 cm. Lalu kunyah ujung siwak yang sudah dikupas sampai serat batangnya terlihat dan membentuk bulu-bulu.
2. Rendam siwak
Jika ujung siwak sudah lunak dan menyerupai bulu sikat, segera rendam siwak dalam air selama beberapa saat sampai teksturnya lebih lembut agar tidak menyakitkan gigi ketika dipakai.
3. Berdoa sebelum bersiwak
Sebelum bersiwak, ada baiknya berdoa agar Allah SWT memberikan keberkahan-Nya melalui siwak. Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengajarkan lafaz doa bersiwak, yaitu:
"Wabaarik lii fiihi yaa arhamarraahimiin," yang artinya: "Ya Allah, berkahilah diriku melalui siwak ini, wahai Zat yang Maha Pengasih."
4. Pegang siwak dengan tangan kanan
Kemudian pegang siwak menggunakan tangan kanan dengan jari kelingking berada di pangkal siwak. Sedangkan jari telunjuk dan manis berada di atas dan jari jempol di posisi atas.
5. Gosok siwak pada gigi secara berurutan dari gigi atas tengah
Berikutnya, gosokkan siwak pada gigi secara berurutan. Mulai dari deretan gigi atas bagian tengah, gigi atas bagian kanan, gigi bawah bagian kanan, gigi bawah bagian tengah, deretan gigi atas bagian kiri, dan gigi bawah bagian kiri.
Editor’s picks
6. Akhiri dengan doa
Umat muslim juga dianjurkan untuk berdoa sesudah bersiwak, yaitu:
"Allahumma bayyidh' bihi asnaanii wasyudda bihi litsaatii watsabbit bihi lihaa'ii wabaarik lii fiihi yaa arhamarraahimiin."
Artinya adalah: "Ya Allah, putihkanlah gigiku, kencangkanlah gusiku, tetapkanlah anak lidahku, dan berkahilah aku dengan nikmat di dalma itu semua, wahai Tuhan yang Maha Pengasih."
7. Menyimpan siwak
Setelah bersiwak, simpan siwak di tempat kering yang bersih dan terbuka. Jangan simpan siwak di tempat tertutup dan lembap karena bisa menyebabkan munculnya jamur pada batang siwak.
Jika disimpan dalam waktu lama, siwak tentu akan kering. Oleh sebab itu, jika ingin memakainya lagi, rendam siwak dalam air selama beberapa waktu sampai basah menyeluruh dan lebih lembut. Bisa juga mencuci siwak dengan air mengalir.
Meski siwak tidak memiliki batas kedaluwarsa, tapi lama kelamaan kesegarannya akan berkurang. Oleh sebab itu, ada baiknya siwak diganti saat bulunya sudah mekar.
3. Manfaat bersiwak
Nah, sekarang kamu sudah tahu cara menggunakan siwak bukan? Sunah Rasul ini memiliki segudang manfaat, di antaranya adalah:
- Menghilangkan bau mulut dan menyegarkan napas
- Mencegah gigi berlubang dan merawat kekuatan gigi
- Mencegah plak gigi
- Melindungi gusi
Baca Juga: 5 Manfaat Siwak Bagi Gigi dan Mulut, Pantas Diacungi Jempol Lho!
4. Sunah menggunakan siwak
Cara menggunakan siwak belum lengkap jika tidak dilakukan sesuai sunah yang dianjurkan. Ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk seorang muslim bersiwak, yaitu:
1. Bangun tidur
Berdasarkan riwayat dari Hudzaifah, beliau mengatakan, "Apabila Nabi SAW bangun malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak." (Muttafaqun 'alaih) [HR. Bukhari no. 889 dan Muslim no. 255)
2. Hendak masuk rumah
Diriwayatkan dari Syuraih bin Hani' yang mengatakan, "Aku bertanya kepada Aisyah r.a., 'Dengan apa Nabi SAW memulai ketika beliau memasuki rumahnya?', Aisyah menjawab, 'Dengan bersiwak'," (HR. Muslim no. 253)
3. Hendak masuk masjid
4. Sebelum membaca Al-Qur'an
5. Hendak wudu dan salat
Demikian penjelasan cara menggunakan siwak menurut sunah Rasul. Cukup mudah, bukan? Selain membersihkan gigi dan mencegah bau tak sedap, kamu juga tidak perlu khawatir lagi puasamu akan batal karena takut menelan air sisa saat menyikat gigi dengan pasta gigi.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Siwak, Tak Hanya untuk Sikat Gigi Lho