30 Panggilan Sayang Bahasa Jawa, Manis Hingga Gemas!

2. Momo dan Bubu

Prewedding Adat Jawa ala Ria Ricis dan Teuku Ryan. (instagram.com/fdphotographyofficial.id/)

Meski terkesan bukan dari bahasa Jawa, panggilan sayang Momo dan Bubu bisa kamu pakai. Sebab panggilan Momo berasal dari kata Rama yang artinya bapak. Sedangkan Bubu dimodifikasi dari kata Ibu.

Panggilan sayang ini cocok untuk kamu yang tidak ingin terlalu terlihat 'Jawa' karena Momo dan Bubu sudah cukup diubah dari asal katanya.

3. Cacak dan Nining

ilustrasi pernikahan adat Jawa (pixabay.com/mister_ony)

Panggilan sayang Cacak dan Nining biasanya digunakan oleh pasangan suami istri yang berasal dari Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Malang, dan Surabaya. Cacak bermakna panggilan sayang kepada pasangan laki-laki.

Sedangkan Nining adalah panggilan sayang yang ditujukan kepada pasangan perempuan. Buat kamu yang dari Jawa Timur, tertarik pakai nama panggilan ini?

Baca Juga: 200+ Ide Gombalan Bikin Baper, Dijamin Klepek-Klepek!

4. Rakamas dan Nimas

ilustrasi menikah (unsplash.com/Hannah Busing)

Nama panggilan bahasa Jawa yang bikin gemas berikutnya adalah Rakamas dan Nimas. Panggilan sayang ini terkesan sangat 'Jawa', tapi saat dipakai justru akan lucu dan bikin gemas.

Rakamas adalah panggilan sayang untuk pasangan laki-laki atau suami. Sedangkan Nimas merupakan panggilan sayang untuk pasangan perempuan atau istri.

5. Kang dan Nok

ilustrasi pakaian adat jawa (pexels.com/rangga ispraditya)

Bagi kamu yang masih pacaran atau pengantin baru, mungkin panggilan sayang bahasa Jawa yang cocok untukmu adalah Kang dan Nok. Kang adalah panggilan sayang untuk laki-laki yang berasal dari kata Kakang atau kakak laki-laki.

Sedangkan Nok berasal dari kata Denok yang dalam bahasa Jawa artinya adik perempuan. Sama seperti Dhik, panggilan Nok juga digunakan oleh laki-laki yang secara usia lebih tua dibanding kekasih perempuannya.

Baca Juga: 20 Kewajiban Suami Terhadap Istri Menurut Islam, Amalkan!

6. Pakne dan Bune

Mutiara Annisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraebi, menggelar acara resepsi dengan pakaian adat Jawa (Yogyakarta). (dok. IDN Times/Istimewa)

Panggilan sayang Pakne dan Bune mungkin lebih cocok dipakai pasangan suami istri yang sudah lama menikah dan berkeluarga. Sesuai namanya, Pakne dipakai untuk memanggil bapak atau ayah. Sedangkan Bune digunakan untuk memanggil ibu.

Namun, tidak menutup kemungkinan bagi pengantin baru untuk menggunakan panggilan sayang ini supaya rumah tangga makin harmonis.

7. Baba dan Bibi

Mutiara Annisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraebi, menggelar acara resepsi dengan pakaian adat Jawa (Yogyakarta). (dok. IDN Times/Istimewa)

Baba dan Bibi adalah salah satu panggilan sayang dalam bahasa Jawa yang unik karena sudah diubah dari kata aslinya. Baba berasal dari kata Bapa dalam bahasa Jawa yang artinya bapak atau ayah. Sedangkan Bibi diambil dari kata Biyung yang artinya adalah ibu.

Panggilan ini memang sekilas bukan berasal dari bahasa Jawa karena sudah diubah dan hanya diambil sepenggal suku kata di depannya saja. Namun, gak ada salahnya untuk mencoba, kan?

Baca Juga: 14 Ciri-Ciri Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah, Harmonis!

8. Wo dan Jo

Ilustrasi pasangan. (pexels.com/@juanpphotoandvideo)

Panggilan sayang bahasa Jawa berikutnya adalah Wo dan Jo. Panggilan ini juga lebih cocok dipakai untuk pasangan yang sudah menikah lama. Kata Wo diambil dari kata Siwo yang artinya orang laki-laki yang dihormati. Sedangkan Jo dalam bahasa Jawa diambil dari kata Bojo yang artinya pasangan atau belahan jiwa.

9. Den Bagus dan Den Ayu

ilustrasi pasangan jawa (pexels.com/Ditta Alfiant)

Satu lagi panggilan sayang bahasa Jawa yang terkesan klasik, yaitu Den Bagus dan Den Ayu. Panggilan ini merupakan singkatan dari Raden Bagus dan Raden Ayu. Sebenarnya, panggilan ini bisa diberikan kepada siapa saja, tidak hanya orang-orang keturunan keraton atau berdarah biru.

Panggilan Den Bagus dan Den Ayu biasanya dipakai oleh pasangan yang belum lama menikah, bahkan masih pacaran.

10. Makmu dan Mbokmu

ilustrasi pasangan Jawa (pixabay.com/Lanlanee)

Panggilan sayang zaman dulu yang sudah jarang dipakai saat ini adalah Makmu dan Mbokmu. Panggilan ini biasanya dipakai orang-orang di Tulungagung pada 1970 hingga 1980-an.

Panggilan Makmu bukan berarti ibumu, melainkan artinya sama dengan bapakmu. Sedangkan Mbokmu artinya adalah ibumu. Meski sudah jadul, tidak ada salahnya menggunakan nama panggilan ini untuk sekadar lucu-lucuan, sehingga hubungan pun makin erat.

Baca Juga: 45 Nama Panggilan Lucu untuk Teman Dekat, Cowok dan Cewek!

11. Kakek dan Ninek

ilustrasi orang Jawa (pexels.com/wahyu widiatmoko)

Panggilan Kakek dan Ninek biasanya digunakan oleh suami istri yang sudah lama menikah di daerah Trenggalek, Jawa Timur. Panggilan ini tetap digunakan meskipun suami istri belum memiliki cucu.

Panggilan Kakek berarti ditujukan kepada suami, sedangkan Ninek dipakai untuk memanggil istri. Namun, panggilan ini tidak biasa dipakai oleh pasangan suami istri yang belum lama menikah.

12. Kusumaning ati

inspirasi wedding makeup dengan adat Jawa (instagram.com/roro.fitria1989)

Panggilan sayang bahasa Jawa untuk perempuan secara khusus adalah Kusumaning ati. Meski terkesan kental dengan budaya 'Jawa', panggilan ini biasanya dipakai untuk memanggil orang yang sedang jatuh cinta kepada sosok perempuan idamannya.

Jika dibaca, kata Kusumaning ati benar-benar cantik dan menunjukkan sisi budaya 'Jawa' dari seseorang.

Baca Juga: 40 Nama Panggilan Buat Doi, Auto Baper Gak Karuan!

13. Arjuna

ilustrasi blangkon (pixabay.com/Joko_Narimo)

Sedangkan panggilan sayang bahasa Jawa untuk laki-laki yang sering digunakan adalah Arjuna. Panggilan Arjuna diambil dari tokoh pewayangan Jawa bernama Arjuna. Dalam kisah pewayangan, Arjuna dikenal sebagai tokoh yang memiliki banyak istri.

Namun, dalam konteks panggilan sayang kepada pasangan, Arjuna dipakai sebagai panggilan yang menunjukkan bahwa kekasihnya adalah orang tertampan dalam hidupnya.

14. Nduk

ilustrasi anak Indonesia (Pixabay.com/masbet)

Panggilan sayang dalam bahasa Jawa tidak selalu diberikan kepada pasangan suami, istri, atau pacar. Seseorang juga bisa menggunakan nama panggilan kesayangan untuk anaknya. Contohnya adalah panggilan Nduk yang diambil dari kata Genduk dan biasanya dipakai untuk memanggil anak perempuan.

Baca Juga: 250 Nama Panggilan untuk Pacar yang Gak Alay, Cek Yuk!

15. Mas dan Dek

adat Jawa (unsplash.com/Fadhelife Photography Stock Photo Indonesia)

Panggilan sayang bahasa Jawa yang paling umum dipakai adalah Mas. Pada dasarnya, Mas adalah panggilan kepada laki-laki dalam bahasa Jawa. Namun, tidak jarang panggilan Mas juga digunakan sebagai tanda sayang kepada suami atau pacarnya.

Sementara untuk perempuan, biasanya menggunakan kata "Dek" yang berarti adik. Kata adik di sini menunjukkan bahwa suami atau pacar laki-laki bertugas untuk mengayomi pasangannya. 

16. Diajeng

Ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Subodh Bajpai)

Ajeng atau Diajeng adalah kata bahasa Jawa yang artinya adik sayang atau adik kesayangan. Kata ini biasa dipakai sesama perempuan untuk memanggil teman dekatnya. Namun, laki-laki juga bisa menggunakan kata Diajeng untuk kekasihnya. Jadi, kamu bisa menggunakan kata ini untuk memanggil pacar atau istri yang kamu sayangi, ya!

17. Cah Bagus dan Cah Ayu

Ilustrasi pasangan (pexels.com/Benni Fish)

Cah Bagus dan Cah Ayu adalah dua kata panggilan sayang bahasa Jawa yang biasa digunakan oleh pasangan suami istri. Panggilan ini memiliki vibe yang penuh kasih sayang yang dapat membuat hubungan makin erat.

Demikianlah kumpulan panggilan sayang bahasa Jawa yang manis dan bikin gemas. Kalau kamu punya panggilan khusus apa ke doi?

Baca Juga: 100 Nama Panggilan Buat Cowok yang Nyebelin, Ide Nama Kontak!