100 Kata-Kata Jawa Kuno yang Bijak dan Bermakna Mendalam

Simak maknanya dalam bahasa Indonesia

Masyarakat Jawa dikenal selalu menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan budayanya, seperti gotong royong, rendah hati, saling menghormati dan menghargai, berbudi luhur, hingga tenggang rasa. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam hidup masyarakat Jawa, terutama dalam berpikir dan berperilaku.

Tak heran ada banyak petuah-petuah dalam bahasa Jawa kuno tentang kehidupan hingga percintaan yang bijak dan mengandung makna mendalam. Petuah-petuah ini bisa menjadi inspirasi dan pegangan hidup bagi siapa saja yang merenunginya.

Berikut kumpulan kata-kata Jawa kuno tentang kehidupan hingga percintaan yang memiliki makna mendalam. Simak di bawah ini, ya.

1. Kata-kata Jawa kuno tentang kehidupan

100 Kata-Kata Jawa Kuno yang Bijak dan Bermakna Mendalamilustrasi pria memakai baju pernikahan adat Jawa dengan keris (pexels.com/Ditta Alfianto)

Berikut kata-kata Jawa kuno tentang kehidupan yang bisa menjadi renungan dan pedoman dalam berperilaku.

  1. “Ana dina, ana upa." (Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata)
  2. “Adigang, adigung, adiguna.” (Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya)
  3. "Aja milik barang kang melok." (Jangan tergiur barang yang berkilau)
  4. "Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah." (Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah)
  5. “Aja mbedakake marang sapadha-padha." (Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia)
  6. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa." (Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)
  7. “Becik ketitik, ala ketara." (Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga)
  8. "Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait." (Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasa hanyalah pait)
  9. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti." (Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)
  10. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mblancangi, dhuwur tan nungkuli." (Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi)
  11. "Nek wes niat kerjo iku ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai." (Kalau sudah niat bekerja itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka)
  12. "Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda." (Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta)
  13. "Sabar iku ingaran mustikaning laku." (Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan)
  14. "Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip." (Sabar itu merupakan kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)
  15. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemita." (Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)
  16. "Nek wes onok, sukurono. Nek durung teko, entenono. Nek wes lungo, lalekno. Nek ilang iklasno." (Kalau sudah punya itu disyukuri, kalau belum datang ya dinanti, kalau sudah ditinggal pergi lupakan, kalau hilang ikhlaskan)
  17. “Tuna sathak bathi sanak.” (Merugi harta tapi mendapatkan sahabat)
  18. “Nabok nyilih tangan.” (Menggambarkan orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam)
  19. “Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh." (Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai)
  20. “Sepi ing pamrih, rame ing gawe." (Melakukan pekerjaan tanpa pamrih)
  21. “Ngundhuh wohing pakerti." (Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan)
  22. “Becik ketitik, ala ketara." (Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga)
  23. “Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah." (Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai)
  24. “Sabar sareh mesthi bakal pikoleh." (Pekerjaan apapun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil)
  25. “Mikul dhuwur mendhem jero” (Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua)
  26. “Ngundhuh wohing pakerti." (Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan)
  27. “Sluman slumun slamet." (Biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan)
  28. “Kena iwake aja nganti buthek banyune." (Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan)
  29. "Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan." (Tuhan itu dekat meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya, jauh tiada batasan)
  30. "Mohon, mangesthi, mangastuti, marem." (Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk menyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat berguna bagi sesama)

2. Kata-kata Jawa kuno tentang cinta

100 Kata-Kata Jawa Kuno yang Bijak dan Bermakna Mendalamilustrasi pernikahan menggunakan adat Jawa (pexels.com/rangga ispraditya)

Nilai-nilai yang dipegang masyarakat Jawa juga berkaitan dengan asmara atau percintaan. Berikut kata-kata Jawa kuno tentang percintaan yang dapat menjadi renungan dan pegangan dalam hidup.

  1. "Tresno iku mergo ati, ora bakal owah tekane mati." (Cinta ini datang dari hati, tak bakal berubah sampai mati.)
  2. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo." (Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)
  3. "Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno." (Banyak orang merakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta.)
  4. “Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui.” (Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama.)
  5. "Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyiptaaken manungsa" (Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia.)
  6. "Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe." (Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu.)
  7. "Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding." (bisa bersyair tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi)
  8. “Cinta dudu perkoro sepiro kerepe kowe ngucapke, tapi sepiro akehe seng mbok buktike." (Cinta bukan perkara seberapa sering kamu mengucapkannya, tapi seberapa banyak kamu membuktikannya.)
  9. “Ra kepetuk sak wetoro rasane pengen weruh sliramu.” (Tidak bertemu sebentar saja rasanya ingin melihat kamu.)
  10. "Gusti yen arek iku jodohku tulung dicidakaken, yen mboten joduhku tulung dijodohaken." (Tuhan jika dia adalah jodohku tolong didekatkan, dan jika bukan tolong dijodohkan.)

3. Kata-kata Jawa kuno yang inspiratif

100 Kata-Kata Jawa Kuno yang Bijak dan Bermakna Mendalamilustrasi pakaian adat Jawa (pexels.com/Rayhan Firmansyah)

Berikut kata-kata Jawa kuno yang inspiratif dan cocok menjadi renungan dalam hidup.

  1. "Aja kekakehen gludhug nanging ora ana udane." (Jangan terlalu banyak cakap, tetapi tidak ada buktinya)
  2. "Ati suci margining rahayu." (Kesucian hati merupakan jalan keselamatan bagi seorang manusia)
  3. "Anak polah bapa kepradah." (Anak berulang, Bapak kena imbasnya)
  4. "Ambeg utomo, andhap asor." (Selalu menjadi yang utama, tetapi selalu rendah hati)
  5. "Ala lan becik iku gegandhengan, kabeh kuwi saka kersaning Pangeran." (Suatu kebaikan dan keburukan itu saling beriringan, semua itu atas kehendak Tuhan)
  6. "Ala lan becik iku gandhengane kang mokal bisa kapisahake." (Baik dan buruk itu saling berpasangan dan mustahil untuk bisa dipisahkan.)
  7. "Akeh lumuh katokna balilu, marma tansah mintonaken kawruh pribadi, murih denalema punjul." (Jangan suka menunjukkan kemampuan diri demi mendapatkan pujian, tetapi simpanlah kelebihanmu agar kamu terhindar dari sikap sombong)
  8. "Aja nggugah macan kang lagi turu." (Jangan berbuat gegabah dengan bikin masalah dengan orang yang sudah bertaubat)
  9. "Aja kaya jambu mete kang kumawani pamer wijine." (Jangan menjadi seperti jambe mete yang gemar memamerkan kepandaiannya)
  10. "Beda-beda pandumaning dumadi." (Tuhan Yang Maha Adil memberikan anugerah yang adil kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya)
  11. "Bolu rumambat ing siti." (Suatu gambaran mengenai keadaan yang mustahil untuk dicari jalan keluarnya)
  12. "Blilu nate, wasis dereng nate nglampahi." (Orang yang tidak pandai dalam menyampaikan materi, tetapi sangat menguasai praktik karena memiliki banyak pengalaman)
  13. "Dhuwur wekasane, endhek wiwitane." (Kesengsaraan yang membuahkan kemuliaan)
  14. "Desa kagungan cara, negara kagungan tata." (Semua tempat memiliki aturan yang berbeda-beda)
  15. "Dhuwung manjing warangka, warangka manjing dhuwung." (Suatu gambaran ketika seorang pemimpin dapat menyatukan diri bersama dengan rakyatnya)
  16. "Dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang." (Perkara yang buruk dianggap baik, sedangkan yang baik dianggap buruk)
  17. "Urip kang utama, mateni kang sempurna." (Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya)
  18. "Natas, nitis, netes." (Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu dengan Tuhan kita kembali)
  19. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti." (Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)
  20. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu." (Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik)
  21. "Mohon, mangesthi, mangastuti, marem." (Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk meyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat berguna bagi sesama)
  22. "Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati." (Kita bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat)
  23. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi." (Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)
  24. "Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso." (Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu)
  25. "Kocak tandha lokak." (Orang yang kebanyakan tingkah/banyak bicaranya biasanya ilmunya sedikit)

Baca Juga: 75 Kata-Kata Rindu Islami yang Bermakna dan Menyentuh Hati

4. Kata-kata Jawa kuno tentang nasihat

100 Kata-Kata Jawa Kuno yang Bijak dan Bermakna Mendalamilustrasi masyarakat Jawa (unsplash.com/Camille Bismonte)

Ada pula petuah Jawa yang berisi nasihat tentang hidup dan perilaku sehari-hari. Berikut kumpulan kata-kata Jawa kuno tentang nasihat yang penting menjadi renungan.

  1. "Emprit abuntut bedhug." (Sebuah permasalahan kecil yang menjadi besar)
  2. "Geguyon dadi tetangisan." (Suatu candaan yang berakhir dengan kesedihan dan penyesalan)
  3. "Gusti Allah mboten sare." (Tuhan tidak pernah tidur. Maka dari itu jangan pernah melakukan kejahatan)
  4. "Kaineban tobat." (Seseorang yang telah terlambat melakukan pertobatan karena keburu meninggal dunia)
  5. "Dodol tuna andum rejeki." (Gambaran tentang keikhlasan seseorang dalam membantu orang lain)
  6. "Eling dhumateng sangkan paraning dumadi." (Ketahuilah darimana kita berasal, sehingga kita tahu ke mana kita akan pulang)
  7. "Gecol kumpul, bandhol ngrompol." (Orang jahat biasanya berkelompok/berkumpul dengan sesama orang jahat)
  8. "Giri lungsi janma tan kena ingina." (Janganlah pernah menghina seseorang karena setiap orang memiliki kelebihannya sendiri-sendiri.)
  9. "Kesandhung ing rata, kebentus ing tawang." (Selalu waspadalah di mana dan kapan pun kamu berada)
  10. "Kebo nyusu gudel." (Suatu keadaan yang menggambarkan ketika anak menjadi gantungan hidup dari orang tua)
  11. "Kebo bule pejah ing setra." (Kepandaian seseorang yang dibawa mati dan tidak pernah dimanfaatkan sama sekali)
  12. "Kayu watu bisa krungu, suket godhong duwe mata." (Sebaik apapun rahasia yang ditutup-tutupi, jika sudah tiba saatnya saat pasti akan ketahuan)
  13. "Kebo kabotan sungu." (Suatu beban yang sangat berat sehingga tidak mampu diterima oleh seorang manusia)
  14. "Kencana katon wingka." (Seseorang yang memuji secara berlebihan sehingga yang lain selalu nampak buruk)
  15. "Ketungkul gesangipun kaliyan ampun gadhah kareman marang pepas donya siyang dalu, emut yen gesang manggih antaka." (Hiduplah dengan tekun dan hati-hati, jangan mengumbar kesenangan dunia siang malam, ingatlah bahwa hidup berujung kematian).

Baca Juga: 90 Kata-Kata Cinta Bahasa Arab dan Artinya, Menyentuh Hati!

5. Kata-kata Jawa kuno tentang nilai leluhur

100 Kata-Kata Jawa Kuno yang Bijak dan Bermakna Mendalamilustrasi upacara adat Jawa (unsplash.com/Farano Gunawan)

Masyarakat Jawa juga memegang dan menjunjung tinggi nilai leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupannya. Berikut kata-kata Jawa kuno tentang nilai leluhur yang penting dipahami.

  1. "Gusti Allah paring pitedah bisa lewat bungah, bisa lewat susah." (Allah memberikan petunjuk bisa melalui bahagia, bisa melalui derita)
  2. "Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelam ndalan." (Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran)
  3. "Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo." (Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan)
  4. "Gusti paring margi kangge tiyang ingkang purun wonten ing marginipun." (Tuhan akan memberikan jalan bagi mereka yang mengikuti jalan-Nya)
  5. "Gusti paring pitedah bisa lewat bungah uga lewat susah." (Tuhan memberikan petunjuk bisa melalui bahagia maupun bisa melalui kesusahan)
  6. "Nrima ing pandum." (Menerima sesuatu yang diberikan oleh Tuhan)
  7. "Yatma yuwana, lena kena" (Seseorang yang senantiasa waspada akan selalu terhindar dari bencana)
  8. "Urip iku urup." (Hidup itu sebaiknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sekecil apa pun manfaat yang kita berikan, jangan sampai menjadi orang yang meresahkan orang lain)
  9. "Tiyang ingkang mboten manut pituturipun tiyang sepuh tan nemu duraka wonten ing donya praptaning akir, tan wurung kesurang-surang." (Orang yang tidak menjunjung nasihat orang tua akan menemui kutukan sengsara di dunia sampai akhirat, dan selalu menderita)
  10. "Saupami ringgit, tiyang gesang namung saderma nglampahi." (Serupa dengan wayang, tugas seorang manusia hanyalah sebatas menjalani takdirnya)
  11. "Pindha suruh, lumah lan mungkrebe beda, lamun gineget rasane padha."  (Meskipun terlihat berbeda, tetapi memiliki banyak sekali persamaan)
  12. "Ngajaba tyas rahayu." (Selalu berusahalah untuk mencari keselamatan)
  13. "Nadyan silih bapa biyung kaki nini, sadulur myang sanak, kalamun muruk tan becik, mboten pantes bilih den anut." (Meskipun itu ayah, ibu, kakek, nenek, saudara, atau sanak keluarga, jika memberi ajaran yang salah, tetap tidak pantas diikuti)
  14. "Mumpung mudha angudiya lampah utama." (Selagi masih muda berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan)
  15. "Manungsa wenang ngudi, purba wasesa ing Astane Gusti." (Manusia hanya mampu berusaha, sementara keputusan/hasil akhir sepenuhnya ada di tangan Tuhan)
  16. "Manungsa namung ngunduh wohing pakarti." (Manusia di dalam kehidupan itu sebenarnya hanya akan memetik hasil atas sesuatu yang diperbuatnya sendiri)
  17. "Manjing ajur-ajer mring kahanan." (Supaya dapat diterima lingkungannya seseorang berbaur dengan masyarakat tempat tinggalnya)
  18. "Mangka kanthining tumuwuh, salami mung awas eling, eling lukitaning alam supados niring sangsaya." (Selalu waspada dan selalu ingat terhadap tanda-tanda alam yang merupakan bukti kebesaran Tuhan agar terhindar dari malapetaka)
  19. "Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pesthi." (tidak semua yang diinginkan hati dapat terwujud menjadi kenyataan)
  20. "Lathi bisa nemtokake ajining dhiri, busana bisa nemtokake ajining sarira."  (Kata-kata bisa menentukan harga diri seseorang, sementara pakaian bisa menentukan kualitas seseorang)

Demikianlah kumpulan kata-kata Jawa kuno yang bijak dan memiliki makna mendalam. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 55 Bahasa Jawa Kasar yang Bermakna Umpatan, Jangan Asal Ucap

Topik:

  • Yogama Wisnu Oktyandito
  • Yunisda Dwi Saputri

Berita Terkini Lainnya