Adu Berpikir Kritis, Ini Juara Critical Thinking Championship 2023

Wadah bagi remaja untuk bereksplorasi

Ajang 3rd Critical Thinking Championship 2023 (CTC) telah sukses diselenggarakan di Aula BPTI (Balai Pengembangan Talenta Indonesia), Pusat Prestasi Nasional, Kemdikbudristek RI, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu.

Ajang Critical Thinking Championship sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan telah menjadi acara tahunan yang dapat diikuti pelajar dari seluruh Indonesia. Untuk edisi kali ini, penyelenggara menguji kemampuan inovasi pelajar dalam menemukan solusi permasalahan terkait lingkungan dan kesehatan.

1. Penjurian berjalan ketat

Adu Berpikir Kritis, Ini Juara Critical Thinking Championship 2023Suasana 3rd Critical Thinking Championship 2023 (Dok.Istimewa)

Hadir di babak final, 10 finalis dari 7 kota berbeda yang dibagi ke dalam dua kelompok umur, 5 peserta berusia 11-14 tahun dan 5 peserta lainnya di kategori usia 15-18 tahun. Pada babak Grand Final hadir 10 kelompok yang berasal dari 34 sekolah membawa prototype hasil penelitian masing-masing untuk menyelesaikan permasalahan food waste, stunting, dan water pollution, serta mempresentasikanya di hadapan panelis.

Penjurian babak final pada kategori individu berlangsung ketat di mana penjurian dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, video dari 10 Finalis terpilih tentang topik food waste, stunting, ataupun water pollution ditampilkan di depan panelis dan peserta lainnya.

Dari video itu panelis memberikan pertanyaan kepada setiap finalis untuk dinilai kemampuannya dalam memberikan argumen yang tepat. Selain itu, finalis lain juga diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan kepada finalis yang tampil sebelumnya untuk dinilai dalam kemampuan menanggapai sebuah permasalahan dan memberikan pertanyaan.

Pada penjurian tahap dua, moderator memberikan satu pertanyaan yang sama kepada seluruh finalis dan setiap peserta memberikan jawabannya di depan para panelis untuk dinilai.

Setelah penjurian kategori individu, kegiatan dilanjutkan dengan babak Grand Final 3rd Critical Thinking Championship. Sesi ini merupakan sesi penjurian untuk kategori kelompok di mana terdapat total 10 kelompok yang berpartisipasi dalam ajang 3rd Critical Thinking Championship 2023.

Mereka membawa prototype masing-masing untuk dipresentasikan di hadapan panelis. Sesi ini berlangsung hybrid, di mana peserta dari wilayah Jabodetabek dan Bandung hadir secara langsung sedangkan peserta dari luar daerah hadir via Zoom. 

2. Juara mendapatkan uang tunai, medali, sertifkat, dan voucher belajar

Adu Berpikir Kritis, Ini Juara Critical Thinking Championship 2023Suasana 3rd Critical Thinking Championship 2023 (Dok.Istimewa)

Kompetisi ini diselenggarakan School of Critical Thinking Skills (SOCRATS) IngatanGajah bekerja sama dengan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemdikbudristek RI. Kegiatan ini juga didukung Indonesia Intellectual Academy (IIA) dan Indonesia Memory Sports Council (IMSC) dalam menjaring peserta yang berasal dari 45 sekolah di Indonesia.

Juara dari kompetisi ini mendapatkan uang tunai, medali, sertifkat, dan voucher belajar, serta berkesempatan untuk mendapatkan pembinaan dalam mengembangkan prototype yang berhasil mendapatkan juara di ajang ini.

Ajang 3rd Critical Thinking Championship berhasil memfasilitasi para remaja dan memberikan wadah bagi remaja untuk bereksplorasi dengan kemampuan berpikir kritisnya. Kemampuan berpikir kritis telah menjadi satu dari 10 skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini dan masa depan. Sampai jumpa di ajang Critical Thinking Championship tahun depan.

3. Deretan juara 3rd Critical Thinking Championship 2023 (CTC)

Adu Berpikir Kritis, Ini Juara Critical Thinking Championship 2023Suasana 3rd Critical Thinking Championship 2023 (Dok.Istimewa)

Pada kategori Individu kelompok umur 15-18 tahun, Safitri Az Zahra (18 tahun) dari SMAN 1 Jakarta dinobatkan sebagai Juara 1 dengan perolehan skor sebanyak 238 poin. Ia membawakan topik tentang stunting serta telah membuat esai dan video yang berhasil memukau para dewan juri.

“Alhamdulillah seneng ada peningkatan dari sebelumnya," ujar Safitri salah satu finalis saat ditanya mengenai bagaimana perasannya selama mengikuti ajang ini.

Safitri yang tahun lalu menjadi juara 2, mengaku sempat kesulitan untuk mendapatkan data-data yang akurat seputar stunting, topik yang ia pilih. Namun, berkat rangkaian workshop pra event yang diadakan oleh IngatanGajah, ia jadi terbantu ketika mencari data, menyusun esai dan menentukan solusi yang berdampak langsung untuk masyarakat.

Sementara, juara 1 kategori individu kelompok usia 11-14 tahun diraih Samuel O. Sitinjak dari SMP Kolese Kanisius Jakarta dengan perolehan skor sebesar 245 poin. Diusianya yang baru 13 tahun, dia memilih topik food waste dan mampu menjelaskan penyebab dan dampak food waste berdasarkan data dan fakta yang valid.

Posisi kedua berhasil diraih Joachim Satria Siswantoro (14 tahun) dari SMP Santa Maria Surabaya dengan skor 237 poin dengan pilihan topik stunting. Disusul dengan perolehan skor 229 poin, juara ketiga diraih oleh Nabil Rayhan Nuroktafi (13 tahun), siswa SMP Tara Salvia yang juga memilih topik stunting.

Juara dikategori kelompok diraih kelompok 9 usai berhasil mengolah makanan sisa menjadi makanan kucing bernama “Ecopet Bites.” Mereka adalah Muhammad Ritzy (18 tahun) dari SMA 14 Jakarta, Sean Gaudi C (16 tahun) dari SMAN 22 Bandung, Davar Aly Harahap (15 tahun) dari SIS Medan, Enrashad Zhafran A (15 tahun) dari SMA Sampoerna Academy Sentul, dan Sabil Arsyad (13 tahun) dari SMP Pesat Bogor.

Baca Juga: 45 Contoh Motto Hidup Pelajar yang Singkat dan Penuh Makna

Topik:

  • Wahyu Kurniawan

Berita Terkini Lainnya