Phum Viphurit Kenalkan Paul Vibhavadi dan Dunianya di “The Other Side"
Paul Vibhavadi, sang kungkang menggemaskan berwatak manusia
Jakarta, IDN Times - Seniman terkemuka Phum Viphurit kembali mengejutkan di single terbaru “The Other Side”. Di single “The Other Side” sang penyanyi dan pencipta lagu kelahiran Bangkok, Thailand, tersebut semakin mengembangkan keseniannya ke teritori baru yang kini mencakupi penceritaan dan musik dansa. Sebuah video musik yang disutradarai Phum sendiri juga tayang di kanal YouTube resmi Phum Viphurit.
Jika sempat menyimak laman Instagram Phum Viphurit yang tiba-tiba kosong belum lama dan berpikir akan ada sesuatu, maka kalian benar. Namun, ini bukan sekadar kembali ke awal di media sosial sebelum hadirnya materi baru, untuk “The Other Side”, Phum memperkenalkan pendekatan baru dalam musik yang diusung dan lagu yang ditulisnya. Apakah itu? Cek jawabannya di bawah ini!
1. Paul Vibhavadi adalah sang kungkang menggemaskan berwatak manusia
Maka perkenalkan Paul Vibhavadi, sang kungkang menggemaskan berwatak manusia yang mungkin kamu kenal dari gambar kover album kedua Phum, The Greng Jai Piece, yang juga telah menjadi logonya serta tokoh utama di “The Other Side”.
“Pada dasarnya, ia adalah perpaduan antara kungkang dan manusia yang berusaha beradaptasi dengan kehidupan kota dan lajunya. Namun, seharusnya ia tak berada di kota karena ia adalah kungkang,” kata Phum, yang begitu sejiwa dengan Paul sehingga kita bisa melihatnya berubah menjadi kungkang tersebut di unggahan Instagram terbarunya. (Phum juga memerankan Paul lengkap dengan kostumnya di video musik “The Other Side”.)
“The Other Side” mengikuti perjalanan Paul untuk mencari tempat yang benar-benar sesuai untuknya. “Ia menemukan peta yang mistis menuju Himmapan, sebuah hutan magis dalam budaya Buddha yang bukan surga maupun neraka. Itu adalah antah berantah damai di mana waktu tidak berjalan dan ia bisa hidup dengan tenang dan sunyi, karena hanya itulah yang didambakan seekor kungkang,” kata Phum.
“Ia memutuskan untuk meninggalkan segalanya dan mengikuti petanya, namun sebelum ia tiba di gerbang hutan, ia menemukan suku yang menyembah kungkang dan berpikir ia adalah juru selamat semacam Lisan al Gaib. Ia bukan itu, namun ia berpura-pura karena ia menyukai perhatiannya walau ia sadar itu salah dan ia bukan orang yang mereka cari. Jadi ‘The Other Side’ adalah perkenalan ke dunianya Paul Vibhavadi dan liriknya menceritakan aturan sukunya dan bagaimana seharusnya kungkang bersikap," terang Phum.