TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenko Stationery dan Sampari Rilis Alat Tulis Sekolah yang Edukatif

Mengedukasi anak-anak tentang keberagaman satwa Indonesia

Acara konferensi pers Kenko Stationery x Sampari (Dok.Kenko)

Jakarta, IDN Times - PT Kenko Sinar Indonesia (Kenko Stationery) bekerja sama dengan Sampari secara resmi meluncurkan serangkaian produk alat tulis sekolah Kenko Stationery yang diperkenalkan melalui wadah kreasi Sampari dalam pemasarannya ke seluruh Indonesia.

Dalam konferensi pers yang digelar beberapa waktu lalu di Roti Romi, Kemang, Jakarta, dua manajer dari Kenko Stationery, William Salim dan Jameson Salim bersama dengan pendiri Sampari, pasangan suami-istri Michael Jakarimilena dan Floranesia Lantang, memaparkan visi di balik kegiatan kolaborasi ini. Mereka menjelaskan, bahwa produk-produk alat tulis ini diharapkan dapat mendukung kreativitas anak-anak Indonesia serta membangun budaya membaca serta menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan terhadap alam Indonesia sejak usia dini.

Dalam kolaborasi ini, Kenko Stationery meluncurkan pengembangan produk alat tulis yang ditujukan untuk anak-anak berusia 6-12 tahun, seperti buku tulis, pensil, pensil warna, penghapus, krayon, kotak pensil, dan tempat file.

1. Mengedukasi anak-anak mengenai keberagaman satwa Indonesia khususnya burung Cenderawasih

Acara konferensi pers Kenko Stationery x Sampari (Instagram.com/Michael Jakarimilena)

Kenko Stationery telah dikenal sebagai brand dari PT Kenko Sinar Indonesia yang menyediakan berbagai macam perlengkapan alat tuis, antara lain seperti Kenko Correction Pen, Kenko Cutter, dan lainnya. Perusahaan ini juga memiliki tujuan untuk membantu pertumbuhan ekonomi, masyarakat, karyawan, dan lingkungan melalui komitmen terhadap produk berkualitas tinggi dan praktik bisnis yang berkelanjutan.

Sementara, Sampari adalah buku cerita anak berjudul "Sampari Si Cendrawasih", karya Michael Jakarimilena dan Floranesia Lantang yang mengangkat karakter utama burung cendrawasih, spesies endemik yang berasal dari Papua dan Kepulauan Aru-Maluku. Buku ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak mengenai keberagaman satwa Indonesia, khususnya burung Cenderawasih, sekaligus menekankan pentingnya pelestarian spesies endemik yang semakin langka ini.

2. Menggali lebih dalam tentang kearifan lokal Papua

Festival Budaya Lembah Baliem, 7-10 Agustus 2024 lalu di Distrik Usilimo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. (dok. Kemenparekraf)

Michael Jakarimilena, salah seorang penulis buku "Sampari Si Cendrawasih" mengatakan, buku ini juga mengajak pembaca muda untuk mengenal satwa endemik lainnya seperti kasuari, kangguru pohon mantel emas, kus-kus, serta satwa-satwa lainnya yang hidup di Papua.

"Selain satwa, buku ini juga menggali lebih dalam tentang kearifan lokal Papua melalui tema-tema menarik seperti Hutan Sagu, Hutan Leluhur, Budaya Pegunungan Papua, serta tema terbaru yang akan segera diluncurkan, yaitu mengenai kehidupan masyarakat pesisir Papua," ujar Michael.

Floranesia menambahkan, kolaborasi antara Kenko Stationery dan Sampari ini bertujuan untuk memberikan ruang istimewa bagi anak-anak untuk mengekspresikan hasil karya tangan mereka. “Dengan produk kolaborasi ini, kami berharap mereka dapat bangga akan karya yang dibuat, sambil tetap menghargai alam dan budaya Indonesia,” terangnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya