TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tahapan Hubungan dalam Pernikahan yang Wajib Pria Tahu, Cek Bro!

Pernikahan lebih mudah jika memahami tahapannya

ilustrasi pasangan menikah (unsplash.com/Scott Webb)

Banyak yang mengatakan bahwa pernikahan adalah proses pembelajaran seumur hidup. Ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dalam pernikahan. Tak hanya sebagai pasangan yang sedang membina rumah tangga, namun juga pembelajaran untuk menjadi individu yang lebih baik.

Meski terkadang pernikahan terasa berdinamika, karena ada masanya hubungan begitu indah, namun ada masanya juga hubungan terasa melelahkan dan ingin menyerah, namun sebenarnya itu terjadi karena hubungan dalam pernikahan memiliki beberapa tahapan. Jika kamu memahami apa saja tahapan yang ada, harapannya bisa membuat kamu lebih mudah menjalani pernikahan. Jadi simak penjelasannya baik-baik ya, Bro. 

1. Tahap cinta yang menggebu di awal pernikahan

ilustrasi pasangan kekasih (unsplash.com/Carly Rae Hobbins)

Awal pernikahan adalah masa-masa di mana pasangan suami istri begitu menggebu perasaan cintanya. Menyandang status baru sebagai pasangan yang sah, membuat perasaan begitu berbunga. Hal-hal romantis dilakukan bersama seolah tak kenal waktu.

Jika biasanya terhalang waktu, kini setelah menjadi suami istri, kamu dan pasangan bisa bersama sepanjang waktu. Berbagai momen terasa indah, karena bisa dilakukan bersama tanpa hambatan. Biasanya di tahap ini, hubungan sedang terasa begitu menyenangkan.

Baca Juga: 3 Tips Menjalani Hubungan Asmara secara Dewasa, Bahagia Bersama

2. Tahap kecewa terhadap kekurangan pasangan

ilustrasi pasangan bertengkar (unsplash.com/Afif Ramdhasuma)

Semakin lama bersama pasangan, kebiasaan-kebiasaan yang mungkin belum pasangan ketahui sebelumnya mulai muncul. Masing-masing dari kalian mulai melepas euforia saat awal-awal pernikahan. Mulai muncul pertengkaran kecil dan perasaan kecewa terhadap pasangan.

Hal ini wajar terjadi bagi pasangan suami istri. Karena pernikahan adalah menyatukan dua kepribadian yang biasanya berbeda. Sehingga ada saja perasaan kecewa terhadap sifat dan kebiasaan pasangan.

Karena berusaha menjaga hubungan tetap baik, masing-masing justru berusaha membenahi pasangannya dengan mencoba mengubah sifat yang dimiliki. Yang mana justru berujung pada konflik karena saling merasa tidak nyaman diubah dan saling tidak mau disalahkan jika ada pertengkaran. Tahapan ini termasuk yang paling berat, namun memiliki segudang pembelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam menerima pasangan nantinya.

3. Tahap mulai menerima kekurangan pasangan

ilustrasi pasangan kekasih (unsplash.com/Brooke Cagle)

Di tahapan ini, masing-masing dari kalian mulai menyadari, bahwa tidak semuanya dari pasangan yang bisa diubah sesuai kemauan kita. Satu sama lain jadi mulai mencari makna pernikahan yang sesungguhnya sebagai bekal mencintai pasangan apa pun kekurangan yang dimilikinya. Meski terasa berat untuk dilakukan, namun ini adalah proses yang perlu dilalui. Pertengakaran-pertengkaran kecil biasanya masih terjadi karena belum mampu untuk selalu menahan ego.

Masing-masing dari kalian bakal mulai berusaha memaklumi kebiasaan pasangan dan sudah mulai berusaha untuk tidak lagi mengubah pasangan karena lebih memilih menghindari konflik. Masing-masing dari kalian biasanya akan mencari sumber kebahagiaan positif lain di luar pasangan, seperti kembali menekuni hobi yang dimiliki atau merasa lebih dekat ke anak jika sudah memiliki.

4. Tahap saling membutuhkan pasangan

ilustrasi pasangan kekasih (unsplash.com/freestocks)

Di tahapan ini, kamu dan pasangan biasanya sudah benar-benar paham sifat dan kekurangan pasangan. Sehingga sudah saling mengisi kekurangan pasangan dan memahami peran masing-masing dalam rumah tangga. Hal-hal yang tadinya menyebabkan keributan, kini bisa diatasi secara otomatis tanpa ada konflik.

Masing-masing mulai bisa memahami kelebihan dan kekurangan pasangan, dan bisa menyesuaikan untuk saling mengandalkan satu sama lain sesuai kemampuan yang dimiliki. Masing-masing sudah tidak berekpektasi berlebihan kepada pasangan dan justru merasa saling membutuhkan karena celah kekurangan yang kita miliki sudah bisa diisi oleh pasangan, begitu juga sebaliknya.

Verified Writer

Rijalu Ahimsa

Men style advice and more

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya