Rebellion Rose dan Fanny Soegi Bakal Sidang di DCDC Pengadilan Musik
Fanny Soegi disidang belakangan
Jakarta, IDN Times - Unit musik rock Rebellion Rose dan penyanyi folk Fanny Soegi bakal menjalani sidang program “DCDC Pengadilan Musik.” Dua musisi dari aliran berbeda ini bakal dicecar dan dimintai keterangan perihal perjalanan bermusik yang membuat para jaksa penasaran.
DCDC Pengadilan Musik untuk Fanny Soegi dan Rebellion Rose ini bakal digelar di VOC Inlander Koffiehuis, Kota Bandung.
Rebellion Rose akan disidang lebih dulu dalam DCDC Pengadilan Musik edisi ke-58 pada Jumat 27 September, dan berselang dua minggu kemudian, giliran Fanny Soegi disidang di edisi ke-59 pada Jumat 11 Oktober 2024.
“Rebellion Rose dan Fanny Soegi, dua musisi beda genre ini belakangan memang sedang ramai di kalangan pecinta musik. Karya musik mereka juga banyak didengar dan memberikan influence untuk banyak orang, sehingga dinilai layak untuk dipanggil dan disidangkan tentang musikalitas mereka di DCDC Pengadilan Musik,” kata Perwakilan DCDC, Agus Danny Hartono
1. Kemasan DCDC Pengadilan Musik tidak sepenuhnya serius
DCDC Pengadilan Musik adalah program yang digelar dalam rangka mengkaji karya-karya para pelaku musik yang berkembang di industri musik Indonesia. DCDC Pengadilan Musik juga menjadi wadah apresiasi karya-karya dari para musisi tanah air, yang dikemas dengan konsep persidangan.
Kemasan DCDC Pengadilan Musik tidak sepenuhnya serius, selingan canda dari setiap perangkat sidang bakal turut meramaikan suasana. Di edisi persidangan yang ke-58, DCDC Pengadilan Musik memanggil Rebellion Rose. Band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 2008 ini dianggap membuat ‘ulah’ dengan berbagai karya musik mereka yang dinilai mampu diterima dan menaklukan para pecinta musik rock.