TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Stabil di Akhir Bulan

Gajimu jadi tersalurkan dengan tepat

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Sebagai kepala keluarga, kamu tentu ingin memastikan bahwa keuangan rumah tanggamu tetap stabil hingga akhir bulan. Namun, sering kali godaan untuk mengeluarkan uang di awal bulan bisa membuatmu kewalahan saat akhir bulan tiba. Rasanya baru saja menerima gaji, tapi ternyata sudah habis hanya dalam hitungan minggu.

Kamu pun mulai bertanya-tanya, apa yang salah dengan cara mengatur keuanganmu? Artikel ini akan membantu kamu memahami beberapa strategi sederhana namun efektif untuk menjaga kestabilan finansial keluarga. Yuk, simak tujuh cara berikut ini!

1. Buat anggaran bulanan yang realistis

ilustrasi membuat anggaran bulanan (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat anggaran bulanan yang realistis. Anggaran ini bukan sekadar catatan pendapatan dan pengeluaran, tetapi juga merupakan peta keuangan yang harus kamu patuhi. Cobalah untuk mengidentifikasi semua sumber pendapatan yang masuk, kemudian susun daftar pengeluaran bulanan. Jangan lupa untuk menyertakan kebutuhan pokok seperti makanan, listrik, air, dan pendidikan anak.

Kunci dalam membuat anggaran yang efektif adalah bersikap realistis. Jangan terlalu optimis dengan pengeluaranmu, lebih baik bersiap menghadapi pengeluaran tak terduga. Misalnya, jika biasanya kamu menghabiskan Rp3 juta untuk belanja bulanan, alokasikan sekitar Rp3,5 juta dalam anggaranmu. Dengan begitu, kamu memiliki bujet untuk menutupi kebutuhan yang mungkin muncul tanpa diduga.

2. Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan

ilustrasi uang (pexels.com/Lukas)

Salah satu penyebab utama keuangan rumah tangga goyah di akhir bulan adalah kecenderungan untuk mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Memang, siapa sih yang tidak tergoda dengan diskon besar-besaran atau promo menarik? Namun, sebagai kepala keluarga, kamu harus bisa membedakan mana yang benar-benar diperlukan dan mana yang hanya sekadar ingin.

Kebutuhan adalah hal-hal yang tidak bisa ditunda, seperti makanan, biaya sekolah anak, dan tagihan listrik. Sementara itu, keinginan adalah sesuatu yang bisa ditunda, misalnya membeli gadget baru atau jalan-jalan ke luar kota. Sebelum membeli sesuatu, cobalah untuk bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar perlu atau hanya keinginan sesaat?” Dengan begitu, kamu bisa mengontrol pengeluaran dan memastikan keuangan tetap stabil hingga akhir bulan.

Baca Juga: Terapkan 8 Payday Checklist Tiap Gajian agar Keuangan Sehat

3. Alokasikan dana darurat

ilustrasi dana darurat (pexels.com/Dany Kurniawan)

Memiliki dana darurat adalah hal yang wajib dalam mengatur keuangan rumah tangga. Dana darurat ini berfungsi sebagai penyangga keuangan jika terjadi hal-hal tak terduga, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kerusakan barang di rumah. Idealnya, kamu harus memiliki dana darurat yang setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran rumah tangga.

Untuk memulai, cobalah menyisihkan sebagian dari pendapatan bulananmu. Misalnya, kamu bisa mengalokasikan 10% dari gaji untuk dana darurat. Jangan menggunakan dana ini untuk kebutuhan lain, kecuali benar-benar mendesak. Dengan adanya dana darurat, kamu akan merasa lebih tenang dan tidak perlu khawatir keuangan akan goyah jika terjadi hal-hal yang di luar rencana.

4. Batasi penggunaan kartu kredit

ilustrasi kartu kredit (pexels.com/energepic.com)

Kartu kredit bisa menjadi sahabat sekaligus musuh bagi keuangan rumah tanggamu. Di satu sisi, kartu kredit memudahkan kamu dalam melakukan transaksi dan memberikan berbagai keuntungan seperti poin reward atau cashback. Namun, di sisi lain, penggunaan kartu kredit yang tidak terkendali bisa membuat kamu terjebak dalam utang yang menumpuk.

Batasi penggunaan kartu kredit hanya untuk hal-hal yang benar-benar penting dan pastikan untuk melunasi tagihannya setiap bulan. Jangan tergoda untuk melakukan pembayaran minimum, karena bunga yang dikenakan bisa sangat tinggi. Jika kamu merasa sulit mengontrol penggunaan kartu kredit, pertimbangkan untuk tidak membawa kartu kredit saat keluar rumah. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus pada pengeluaran yang sesuai anggaran.

5. Simpan struk dan catat pengeluaran

ilustrasi struk dan uang (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Sering kali, kita tidak menyadari berapa banyak uang yang sudah dihabiskan hingga akhirnya melihat saldo rekening yang menipis. Untuk menghindari kejutan ini, biasakan untuk menyimpan struk setiap kali berbelanja dan mencatat pengeluaran harian. Catatan ini bisa dilakukan di buku kecil, aplikasi di smartphone, atau file Excel di komputer.

Dengan mencatat pengeluaran, kamu bisa melihat pola belanja dan mengevaluasi apakah ada pos pengeluaran yang bisa dikurangi. Misalnya, jika ternyata kamu menghabiskan terlalu banyak untuk makan di luar, kamu bisa mulai mengurangi frekuensi makan di restoran dan lebih sering memasak di rumah. Evaluasi pengeluaran secara berkala juga membantu kamu lebih disiplin dalam mengikuti anggaran yang sudah dibuat

6. Investasi untuk masa depan

ilustrasi investasi saham (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Selain mengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari, kamu juga perlu memikirkan investasi untuk masa depan. Investasi bukan hanya tentang menambah kekayaan, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan finansial di masa depan. Ada banyak pilihan investasi yang bisa kamu pertimbangkan, mulai dari tabungan berjangka, saham, reksa dana, hingga properti.

Pilihlah jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu. Jika kamu masih baru dalam dunia investasi, tidak ada salahnya untuk memulai dengan produk investasi yang rendah risiko seperti tabungan berjangka atau reksa dana pasar uang. Mulailah dengan jumlah kecil dan tingkatkan investasi secara bertahap seiring dengan meningkatnya pendapatanmu. Investasi ini akan membantu kamu memiliki sumber pendapatan tambahan dan memastikan keuangan rumah tangga tetap stabil, bahkan di masa mendatang.

Verified Writer

KAZH

Scaredy Cat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya