TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Kamu Sering Mencemaskan Masalah Sepele, Hindari!

Hanya membuang-buang energimu

ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mungkin kamu pernah merasa khawatir berlebihan tentang hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan terlalu dalam. Saat bangun tidur, mungkin kamu tiba-tiba teringat pesan yang belum dibalas atau rapat yang akan datang, dan tanpa sadar, kamu menghabiskan banyak energi untuk memikirkan hal-hal yang seharusnya bisa diabaikan.

Memang, tidak jarang kita terjebak dalam kecemasan atas masalah sepele, tapi pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi? Nah, berikut ini adalah tujuh alasan yang mungkin menjadi penyebab mengapa kamu sering mencemaskan masalah-masalah sepele.

1. Perfeksionisme yang berlebihan

ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu alasan utama mengapa kamu mencemaskan masalah sepele adalah karena perfeksionisme. Perfeksionisme membuatmu merasa bahwa segala sesuatu harus berjalan sempurna. Ketika sesuatu tidak sesuai dengan ekspektasimu, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun, kamu cenderung memikirkannya secara berlebihan. Kamu merasa bahwa ada standar tertentu yang harus dipenuhi, dan ketika itu tidak tercapai, rasa cemas pun muncul. Padahal, sering kali ekspektasi ini terlalu tinggi dan tidak realistis, yang justru membuatmu semakin tertekan.

Perfeksionisme sering kali berasal dari ketakutan akan kegagalan atau penilaian negatif dari orang lain. Kamu mungkin merasa bahwa segala sesuatu harus berjalan sempurna untuk diterima atau dihargai. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada yang sempurna, dan berusaha untuk selalu sempurna justru akan menguras energi dan pikiranmu.

2. Overthinking

ilustrasi cemas (pexels.com/Alex Green)

Overthinking adalah kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan, bahkan ketika masalah tersebut sebenarnya sangat kecil. Pikiranmu terus berputar-putar memikirkan berbagai kemungkinan skenario terburuk yang bisa terjadi. Hal ini bisa membuatmu merasa cemas dan khawatir tanpa alasan yang jelas.

Berpikir berlebihan sering kali terjadi ketika kamu merasa tidak memiliki kendali atas situasi tertentu. Akibatnya, kamu berusaha untuk mengantisipasi segala kemungkinan agar merasa lebih aman. Sayangnya, hal ini justru membuatmu semakin terjebak dalam kecemasan dan sulit untuk mengambil tindakan yang tepat.

Baca Juga: 5 Bentuk Kepedulian Nyata Saat Teman Kita Tertimpa Masalah Berat  

3. Kurangnya rasa percaya diri

ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kurangnya rasa percaya diri bisa menjadi alasan lain mengapa kamu sering mencemaskan masalah sepele. Ketika kamu tidak percaya diri, kamu cenderung meragukan kemampuanmu untuk menghadapi situasi tertentu, bahkan yang sebenarnya sangat sederhana. Kamu mungkin merasa tidak yakin dengan keputusan yang telah diambil, atau takut bahwa apa yang kamu lakukan tidak akan cukup baik.

Kekhawatiran semacam ini sering kali berasal dari pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan, di mana kamu mungkin pernah gagal atau dikritik. Hal ini bisa membuatmu merasa tidak percaya diri dan terus-menerus mencemaskan hal-hal kecil yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.

4. Pengaruh lingkungan dan media sosial

ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)

Lingkungan sekitar dan media sosial juga bisa mempengaruhi tingkat kecemasanmu. Saat ini, media sosial sering kali menjadi sumber tekanan, terutama ketika kamu melihat orang lain yang tampaknya memiliki kehidupan yang sempurna. Kamu mungkin merasa perlu untuk mengikuti standar yang sama, dan ketika tidak bisa mencapainya, kamu mulai mencemaskan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan.

Selain itu, lingkungan sekitar yang cenderung kritis atau suka menghakimi juga bisa membuatmu lebih mudah merasa cemas. Jika kamu berada di lingkungan yang sering mengkritik hal-hal kecil, kamu mungkin merasa harus selalu waspada dan khawatir agar tidak melakukan kesalahan, bahkan yang sepele sekalipun.

5. Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi cemas (pexels.com/Ron Lach)

Membandingkan diri dengan orang lain adalah salah satu kebiasaan yang sangat umum dilakukan, tetapi juga bisa menjadi sumber kecemasan. Ketika kamu terus-menerus membandingkan dirimu dengan orang lain, kamu mungkin merasa bahwa apa yang kamu miliki atau lakukan tidak cukup baik. Akibatnya, kamu mulai mencemaskan hal-hal kecil yang mungkin dianggap remeh oleh orang lain, hanya karena kamu merasa tertinggal atau tidak sebanding.

Kebiasaan ini bisa muncul dari rasa tidak puas dengan diri sendiri atau dari keinginan untuk diakui oleh orang lain. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuatmu semakin cemas dan tidak bahagia.

6. Ketidakmampuan untuk melepas kontrol

ilustrasi cemas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Beberapa orang memiliki kebutuhan yang kuat untuk selalu merasa memiliki kontrol atas segala hal dalam hidup mereka. Ketika sesuatu di luar kendalimu, kamu mungkin merasa cemas dan khawatir. Ketidakmampuan untuk melepas kontrol ini bisa membuatmu terus-menerus mencemaskan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu terlalu dipikirkan.

Orang yang sulit melepas kontrol sering kali merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan perubahan. Mereka cenderung memikirkan segala kemungkinan yang bisa terjadi dan berusaha untuk mengendalikan setiap aspek dari situasi tersebut. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua hal bisa dikendalikan, dan upaya untuk selalu mengontrol segala sesuatu justru akan membuatmu merasa lebih cemas.

Verified Writer

KAZH

Scaredy Cat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya