TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Kamu Terlalu Sering Mengkritik Orang Lain, Berhenti Sekarang!

Bukti kamu terlalu sering kritik orang lain

ilustrasi bertengkar (freepik.com/Drazen Zigic)

Mengkritik adalah bagian alami dari interaksi sosial. Saat seseorang berbuat salah, kritik bisa membantu memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas diri. Namun, ada garis tipis antara kritik membangun dan terlalu sering mengkritik.

Jika kebiasaan ini menjadi berlebihan, itu bisa merugikan kamu dan orang-orang di sekitarmu. Dampaknya, hubungan pun bisa rusak, membuat kamu terlihat tidak simpatik. Berikut adalah 7 tanda bahwa kamu terlalu sering mengkritik orang lain dan bagaimana kebiasaan ini bisa merugikan.

1. Kamu selalu menemukan kekurangan di segala hal

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika kamu selalu menemukan kekurangan di setiap situasi, ini tanda kamu terlalu sering mengkritik. Bahkan dalam momen santai, kamu lebih sering mengkritik daripada menikmati suasana. Kebiasaan ini menunjukkan kamu terbiasa mencari kekurangan daripada menikmati hal-hal baik.

Kritik yang konstan membuat orang merasa tidak nyaman di dekatmu. Mereka bisa merasa apapun yang mereka lakukan tidak pernah cukup untuk memuaskanmu. Hubungan yang seharusnya menyenangkan justru berubah menjadi sumber stres.

2. Orang-orang mulai menjauh dari kamu

ilustrasi sendirian (freepik.com/Freepik)

Tanda paling jelas kamu terlalu sering mengkritik adalah ketika orang-orang mulai menjauh. Mereka merasa setiap kali kamu hadir, suasana menjadi negatif karena kamu selalu memberikan kritik yang membuat mereka tidak nyaman. Kritik yang berlebihan membuat orang merasa terhakimi setiap waktu.

Jika kamu mulai merasa orang-orang di sekitarmu menjauh, ini bisa menjadi sinyal ada yang salah dengan caramu berinteraksi. Kamu mungkin tidak sadar, tetapi dampaknya sangat terasa. Ini momen yang baik untuk merefleksikan apakah kebiasaan mengkritikmu telah merusak hubunganmu.

Baca Juga: 3 Tips Ampuh Biar Gak Stres Hadapi Tukang Kritik

3. Kamu tidak pernah puas dengan pekerjaan orang lain

ilustrasi marah (pexels.com/Yan Krukau)

Apakah kamu selalu merasa pekerjaan orang lain tidak pernah cukup baik? Jika kamu sering merasa perlu mengoreksi atau memperbaiki hasil kerja orang lain, ini tanda kamu terlalu kritis. Misalnya, saat rekan kerja memberikan laporan, bukannya mengapresiasi, kamu langsung menunjukkan kesalahannya.

Perilaku ini membuat orang lain merasa diremehkan dan menghambat kolaborasi tim. Mereka bisa ragu untuk berbagi ide atau hasil kerja karena takut dikritik. Orang mungkin menjadi enggan bekerja sama denganmu karena merasa usahanya tidak pernah dihargai.

4. Kamu sulit memberikan pujian

ilustrasi intimindasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Orang yang sering mengkritik biasanya juga sulit memberikan pujian. Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan baik, apakah kamu cenderung diam atau masih mencari-cari kekurangannya? Jika iya, kamu mungkin terlalu fokus pada hal-hal negatif.

Pujian adalah cara efektif memotivasi dan mempererat hubungan. Jika kamu hanya memberikan kritik tanpa pujian, orang-orang mungkin merasa tidak dihargai. Tanpa pujian, orang merasa usaha mereka tidak pernah cukup di matamu.

5. Kamu selalu ingin terlihat lebih baik

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Salah satu alasan orang sering mengkritik adalah untuk menjaga citranya. Dengan mengkritik, kamu mungkin ingin menunjukkan bahwa kamu lebih baik dari orang lain. Ini bisa jadi cara untuk memvalidasi dirimu di hadapan orang lain.

Namun, perilaku ini membuatmu terlihat sombong dan kurang empati. Orang-orang mungkin merasa kamu hanya peduli pada diri sendiri. Akhirnya, mereka akan merasa kamu tidak peduli pada perasaan mereka. Ini menciptakan jarak emosional dan hubungan menjadi formal serta kurang akrab.

6. Kamu cenderung mengkritik daripada memberikan solusi

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Kritik yang konstruktif seharusnya disertai dengan solusi. Namun, jika kamu hanya memberikan kritik tanpa saran, ini tanda kamu hanya ingin menonjolkan kekurangan orang lain. Kebiasaan ini membuat orang merasa tidak terbantu dan frustrasi.

Mengkritik tanpa memberikan solusi membuat orang lain merasa tidak berdaya. Mereka mungkin berpikir kamu hanya fokus pada kesalahan mereka. Akibatnya, lingkungan kerja atau sosial menjadi tidak produktif. Kritik tanpa solusi juga melemahkan motivasi orang untuk berkembang.

7. Kamu merasa semua orang harus mengikuti standarmu

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Jika kamu merasa caramu adalah cara terbaik, ini tanda kamu terlalu sering mengkritik. Setiap orang punya cara berbeda dalam berpikir dan menyelesaikan masalah. Namun, jika kamu selalu menganggap metode orang lain salah, ini menunjukkan sikap kritis berlebihan. Kebiasaan ini bisa membatasi kreativitas dan inisiatif orang lain.

Orang-orang bisa merasa kamu tidak menghargai pendekatan atau sudut pandang mereka. Mereka mungkin merasa tertekan dan tidak bebas untuk bekerja dengan cara yang mereka anggap efektif. Hal ini menimbulkan perasaan inferioritas, yang dapat merusak hubungan profesional maupun personal.

Kritik memang bagian dari komunikasi, namun jika terlalu sering, itu bisa berdampak buruk pada hubungan sosial. Dengan memahami tanda-tanda kamu terlalu sering mengkritik, kamu bisa mulai mengurangi kebiasaan tersebut. Hilangkan kebiasaan ini, dan kamu akan melihat bagaimana hubunganmu dengan orang lain menjadi lebih baik.

Baca Juga: 5 Cara Menyampaikan Kritik pada Pasangan dengan Bijak

Verified Writer

Rendy Firmansyah

Seorang penulis yang ingin membagikan tips-tips dunia percintaan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya