TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Overthinking Seharian, Hindari!

Kebiasaan buruk picu overthinking seharian

ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)

Overthinking adalah kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan dan mendalam, sering kali tanpa adanya solusi yang jelas. Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa cemas, khawatir, dan lelah secara mental. Terkadang, overthinking dipicu oleh kebiasaan buruk yang dilakukan tanpa sadar.

Kebiasaan-kebiasaan ini sering kali tidak disadari dan bisa merugikan diri sendiri. Mengatasi overthinking membutuhkan kesadaran dan perubahan kebiasaan. Berikut ini adalah tujuh kebiasaan buruk yang bisa memicu overthinking seharian.

1. Terlalu fokus pada kesalahan masa lalu

ilustrasi merenung (pexels.com/Ron Lach)

Sering kali, overthinking dipicu oleh penyesalan atau rasa bersalah terhadap kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu. Terlalu fokus pada kesalahan-kesalahan ini membuat kamu terjebak dalam lingkaran pemikiran negatif. Alih-alih belajar dari kesalahan tersebut, kamu justru terus memikirkannya dan merasa cemas.

Kesalahan masa lalu sering kali menjadi bayangan yang sulit dilupakan. Hal ini bisa membuat kamu merasa tidak berdaya dan merusak kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk memaafkan diri sendiri dan melanjutkan hidup.

2. Mengkhawatirkan hal-hal di luar kendali

ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)

Memikirkan hal-hal yang di luar kendali adalah salah satu pemicu utama overthinking. Sering kali, kita khawatir tentang situasi yang belum tentu terjadi atau tidak bisa kita kendalikan. Misalnya, mengkhawatirkan apa yang akan dipikirkan orang lain tentang kita, atau khawatir akan masa depan yang tidak pasti.

Kekhawatiran ini bisa menjadi sangat melelahkan dan menguras energi. Hal ini juga dapat membuat kamu merasa tidak puas dengan diri sendiri. Untuk mengatasi hal ini, fokuslah pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan.

Baca Juga: 5 Dampak Overthinking pada Kesehatan Mental Kamu

3. Menunda-nunda pekerjaan atau tugas

ilustrasi malas (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Prokrastinasi, atau menunda-nunda pekerjaan, bisa menyebabkan overthinking. Saat kamu menunda tugas, kamu cenderung memikirkan semua hal yang perlu dilakukan dan merasa tertekan karena waktu yang semakin sedikit. Pemikiran ini bisa memicu perasaan cemas dan overthinking, terutama jika kamu terus menunda tanpa ada tindakan nyata.

Menunda-nunda hanya akan memperburuk keadaan dan membuat kamu semakin tertekan. Terkadang, memulai pekerjaan adalah langkah tersulit. Dengan memulai tindakan kecil, kamu bisa mengurangi kecemasan dan merasa lebih produktif.

4. Perfeksionisme berlebihan

ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Perfeksionisme adalah keinginan untuk selalu melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Namun, ketika keinginan ini menjadi berlebihan, bisa memicu overthinking. Kamu akan terus-menerus berpikir tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dengan sempurna dan merasa cemas jika hasilnya tidak sesuai harapan.

Sering kali, perfeksionisme membuat kamu merasa tidak pernah cukup baik. Hal ini bisa membuat kamu terjebak dalam siklus kritik diri yang tidak sehat. Penting untuk menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dan belajar menerima ketidaksempurnaan.

5. Menghindari konfrontasi atau percakapan sulit

ilustrasi berbicara (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Menghindari konfrontasi atau percakapan sulit sering kali membuat kamu memikirkan apa yang harus dikatakan atau dilakukan. Kamu mungkin merasa cemas tentang reaksi orang lain atau takut bahwa situasi akan semakin buruk. Ketakutan ini membuat kamu memikirkan segala kemungkinan yang bisa terjadi, yang pada akhirnya memicu overthinking.

Terkadang, menghadapi masalah secara langsung adalah cara terbaik untuk mengatasi kecemasan. Berbicara dengan jujur dan terbuka bisa membantu menyelesaikan konflik dan mengurangi overthinking. Jangan biarkan ketakutan menghalangimu untuk berkomunikasi.

6. Membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi bercermin (pexels.com/Min An)

Sering membandingkan diri dengan orang lain adalah kebiasaan buruk yang bisa memicu overthinking. Ketika kamu membandingkan diri dengan orang lain, kamu cenderung fokus pada kekurangan diri sendiri dan merasa tidak puas. Pemikiran ini bisa berkembang menjadi overthinking yang berlebihan, di mana kamu terus-menerus memikirkan apa yang kurang dalam hidupmu.

Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan merusak rasa percaya diri. Hal ini bisa membuat kamu merasa tidak berharga dan terus-menerus meragukan kemampuan diri sendiri. Fokuslah pada kelebihan dan pencapaianmu sendiri.

Verified Writer

Rendy Firmansyah

Seorang penulis yang ingin membagikan tips-tips dunia percintaan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya