TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Karakteristik Orang yang Terlalu Banyak Membual dan Bicara, Cek Bro!

Karakteristik orang yang banyak bicara

ilustrasi berbicara (pexels.com/Helena Lopes)

Membual dan banyak bicara adalah dua sifat yang sering kali tidak disukai oleh banyak orang. Orang yang suka membual cenderung melebih-lebihkan, sementara banyak bicara sering kali menguasai percakapan dan sulit mendengarkan orang lain.

Memahami sifat-sifat ini dapat membantu kita lebih bijak dalam berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini adalah tujuh karakteristik orang yang terlalu banyak membual dan banyak bicara.

1. Cenderung melebih-lebihkan

ilustrasi berbicara (pexels.com/nappy)

Salah satu karakteristik utama dari orang yang suka membual adalah kecenderungan untuk melebih-lebihkan. Mereka sering kali merasa perlu untuk memperbesar cerita mereka agar terlihat lebih mengesankan di mata orang lain. Misalnya, mereka mungkin mengatakan bahwa mereka memiliki peran penting dalam suatu proyek besar padahal kenyataannya mereka hanya berkontribusi sedikit.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan citra diri mereka di hadapan orang lain. Tidak jarang, cerita-cerita ini menjadi semakin tidak realistis seiring berjalannya waktu. Ini bisa membuat mereka kehilangan kredibilitas di mata orang lain.

2. Suka mendominasi percakapan

ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Orang yang banyak bicara cenderung mendominasi percakapan. Mereka sering kali berbicara panjang lebar tanpa memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Hal ini bisa membuat orang lain merasa tidak dihargai dan frustasi.

Orang yang suka mendominasi percakapan biasanya kurang memiliki kemampuan mendengarkan yang baik, sehingga tidak memahami sudut pandang orang lain. Dalam jangka panjang, perilaku ini dapat merusak hubungan pribadi dan profesional. Orang lain mungkin mulai menghindari percakapan dengan mereka karena merasa tidak diberi ruang untuk berbicara.

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Orang yang Suka Membual, Enaknya Diapain?

3. Memiliki kebutuhan untuk diperhatikan

ilustrasi berbicara (pexels.com/Budgeron Bach)

Orang yang banyak membual dan bicara biasanya memiliki kebutuhan yang besar untuk diperhatikan. Mereka mungkin merasa tidak aman atau kurang percaya diri, sehingga mereka berusaha menarik perhatian orang lain dengan cara membual. Dengan melakukan hal ini, mereka berharap mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain.

Sering kali, mereka merasa bahwa nilai diri mereka tergantung pada seberapa banyak perhatian yang mereka dapatkan. Ini bisa menjadi siklus yang sulit diputus, karena mereka terus mencari validasi dari luar. Memahami akar dari kebutuhan ini dapat membantu mereka mencari cara yang lebih sehat untuk merasa dihargai.

4. Sering mengabaikan fakta

ilustrasi berbicara (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Orang yang suka membual sering kali mengabaikan fakta atau bahkan memutarbalikkan kenyataan untuk mendukung cerita mereka. Mereka mungkin menambahkan detail yang tidak benar atau mengubah cerita agar terdengar lebih menarik. Hal ini bisa merusak kepercayaan orang lain terhadap mereka, terutama jika kebohongan mereka akhirnya terungkap.

Ketika kebenaran terungkap, mereka mungkin menghadapi konsekuensi sosial yang signifikan. Orang-orang mungkin mulai meragukan segala sesuatu yang mereka katakan di masa depan. Kepercayaan yang telah dibangun dengan susah payah bisa hancur dalam sekejap.

5. Sulit mendengarkan orang lain

ilustrasi berbicara (pexels.com/RDNE Stock project)

Kemampuan mendengarkan adalah keterampilan penting dalam berkomunikasi, tetapi orang yang banyak bicara sering kali kurang memiliki kemampuan ini. Mereka cenderung lebih fokus pada apa yang ingin mereka katakan daripada mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Akibatnya, mereka mungkin melewatkan informasi penting atau tidak memahami perasaan dan kebutuhan orang lain.

Ketidakmampuan untuk mendengarkan juga bisa membuat orang lain merasa diabaikan dan tidak dihargai. Dalam jangka panjang, ini dapat merusak hubungan interpersonal. Mengembangkan keterampilan mendengarkan aktif bisa sangat bermanfaat bagi mereka.

6. Sering menginterupsi

ilustrasi berbicara (pexels.com/Jopwell)

Salah satu tanda bahwa seseorang terlalu banyak bicara adalah kebiasaan menginterupsi. Mereka sering kali memotong pembicaraan orang lain untuk menyampaikan pendapat mereka sendiri. Ini bisa sangat mengganggu dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain.

Orang yang sering menginterupsi juga mungkin dianggap tidak sabar dan egois. Kebiasaan ini dapat menciptakan lingkungan komunikasi yang tidak sehat. Orang lain mungkin merasa enggan untuk berbagi pandangan mereka karena takut diinterupsi.

Verified Writer

Rendy Firmansyah

Seorang penulis yang ingin membagikan tips-tips dunia percintaan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya