TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Menghadapi Konflik dalam Hubungan Long Distance Marriage

Cara menghadapi konflik hubungan LDM

ilustrasi video call (pexels.com/Alex Green)

Hubungan jarak jauh, atau yang lebih dikenal dengan long distance marriage (LDM), merupakan salah satu tantangan terbesar dalam pernikahan. Jarak yang memisahkan membuat pasangan suami istri harus menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari komunikasi yang terbatas hingga rasa kesepian yang bisa memicu konflik. Meski demikian, bukan berarti LDM tidak bisa berhasil.

Sebaliknya, banyak pasangan yang berhasil menjaga keutuhan hubungan meskipun harus menjalani pernikahan dengan jarak yang jauh. Dengan strategi yang tepat, konflik yang muncul dalam hubungan jarak jauh dapat dihadapi dan diatasi. Berikut adalah tujuh cara efektif untuk menghadapi konflik dalam hubungan long distance marriage.

1. Komunikasi yang terbuka dan teratur

ilustrasi video call (pexels.com/Monstera)

Komunikasi adalah kunci utama dalam setiap hubungan, terutama dalam LDM. Ketika jarak menjadi penghalang, komunikasi menjadi satu-satunya jembatan yang menghubungkan pasangan. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga komunikasi yang terbuka dan teratur.

Selain itu, jadwalkan waktu khusus untuk berbicara setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terpisah jarak, perhatian dan cinta tetap menjadi prioritas. Entah itu melalui telepon, video call, atau pesan teks, pastikan ada waktu yang disisihkan untuk berkomunikasi.

2. Mengelola ekspektasi

ilustrasi merenung (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Konflik sering kali terjadi karena adanya ekspektasi yang tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam LDM, penting bagi pasangan untuk saling mengelola ekspektasi satu sama lain. Diskusikan secara terbuka apa yang diharapkan dari hubungan ini, baik dalam hal frekuensi komunikasi, kehadiran fisik, maupun dukungan emosional.

Komunikasi tentang ekspektasi ini sebaiknya dilakukan sejak awal, bahkan sebelum memulai LDM. Dengan begitu, pasangan dapat menyesuaikan diri dan menghindari potensi konflik di kemudian hari. Memiliki ekspektasi yang realistis dan fleksibel membantu pasangan untuk lebih adaptif terhadap tantangan yang ada.

Baca Juga: 6 Tips Bangun Kepercayaan untuk Pasangan yang Long Distance Marriage 

3. Menjaga kepercayaan

ilustrasi berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kepercayaan adalah fondasi utama dalam setiap hubungan, terutama dalam LDM. Jarak yang memisahkan sering kali memicu rasa cemas dan curiga. Untuk menghindari hal ini, penting bagi pasangan untuk menjaga kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan ini harus dibangun sejak awal dan dipelihara dengan konsisten melalui perilaku yang jujur dan transparan.

Jika ada rasa tidak nyaman atau curiga, sebaiknya segera bicarakan dengan pasangan. Jangan menyimpan perasaan negatif terlalu lama, karena hal ini bisa memicu konflik yang lebih besar di kemudian hari. Dengan adanya komunikasi yang baik, kepercayaan dapat terus diperkuat meskipun jarak memisahkan.

4. Menetapkan tujuan bersama

ilustrasi berbicara (pexels.com/August de Richelieu)

Dalam LDM, memiliki tujuan bersama sangat penting untuk menjaga semangat dan motivasi. Diskusikan dengan pasangan mengenai rencana masa depan, seperti kapan akan bertemu berikutnya, atau kapan akan tinggal bersama kembali. Dengan memiliki tujuan yang jelas, pasangan bisa fokus untuk mencapainya dan mengurangi potensi konflik.

Selain itu, tujuan ini bisa berupa target jangka pendek atau jangka panjang yang disepakati bersama. Misalnya, target jangka pendek bisa berupa mengatur jadwal pertemuan, sementara target jangka panjang bisa berupa merencanakan masa depan keluarga. Dengan adanya tujuan yang jelas dan disepakati bersama, pasangan akan merasa lebih terhubung dan memiliki panduan dalam mengambil keputusan.

5. Mengelola konflik dengan bijak

ilustrasi meditasi (pexels.com/Ivan Samkov)

Konflik dalam hubungan adalah sesuatu yang wajar, termasuk dalam LDM. Namun, cara mengelola konflik tersebut yang akan menentukan apakah hubungan bisa bertahan atau tidak. Ketika terjadi konflik, cobalah untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi. Hindari membiarkan konflik berlarut-larut tanpa penyelesaian, karena ini bisa merusak hubungan.

Jika perlu, ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan diskusi. Ini akan membantu kedua pihak untuk berpikir lebih jernih dan mencari solusi yang terbaik. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika konflik sulit diatasi sendiri. Dengan pendekatan yang bijak dan tenang, konflik dapat diselesaikan tanpa merusak hubungan.

6. Menghargai waktu dan ruang pribadi

ilustrasi bersantai (pexels.com/Burst)

Meskipun komunikasi sangat penting dalam LDM, namun penting juga untuk menghargai waktu dan ruang pribadi masing-masing. Jangan terlalu menuntut pasangan untuk selalu tersedia setiap saat, karena hal ini bisa menyebabkan stres dan rasa tertekan. Biarkan pasangan memiliki waktu untuk dirinya sendiri, serta tetap menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan hubungan.

Dengan memberikan ruang, pasangan bisa lebih bebas untuk berkembang dan menjalani aktivitasnya tanpa merasa terbebani. Ini juga membantu menjaga kesehatan mental dan emosional masing-masing pihak, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada hubungan. Kedua belah pihak akan merasa dihargai dan lebih mampu menghadapi tantangan LDM dengan kepala dingin.

Verified Writer

Rendy Firmansyah

Seorang penulis yang ingin membagikan tips-tips dunia percintaan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya