Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dengan hanya beberapa ketukan di layar ponsel, kita bisa terhubung dengan teman, keluarga, dan dunia luar. Namun, seperti halnya pedang bermata dua, media sosial juga memiliki dampak negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan produktivitas kita.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara bermedia sosial yang baik agar terhindar dari dampak negatifnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh cara yang dapat membantu kita bermedia sosial dengan bijak.
1. Batasi waktu penggunaan
ilustrasi aplikasi waktu (pexels.com/Castorly Stock) Salah satu cara paling efektif untuk menghindari dampak negatif media sosial adalah dengan membatasi waktu penggunaannya. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial dapat mengganggu produktivitas dan menyebabkan kecemasan.
Cobalah untuk menetapkan batas waktu harian untuk penggunaan media sosial, misalnya satu atau dua jam per hari. Banyak aplikasi media sosial yang memiliki fitur untuk mengatur batas waktu penggunaan, yang dapat membantu kita mengontrol kebiasaan ini.
Baca Juga: 5 Alasan Penting Menjaga Kehidupan Pribadi dari Sorotan Media Sosial
2. Pilih konten yang positif
ilustrasi hp (pexels.com/Matheus Bertelli) Algoritma media sosial dirancang untuk menampilkan konten yang paling menarik perhatian kita, yang tidak selalu berarti konten positif. Paparan terus-menerus terhadap berita negatif, konflik, dan komentar yang merendahkan dapat mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mental kita.
Oleh karena itu, pilihlah untuk mengikuti akun-akun yang menyebarkan konten positif dan inspiratif. Dengan cara ini, kita bisa membuat pengalaman bermedia sosial menjadi lebih menyenangkan dan membangun.
3. Berikan jeda digital
ilustrasi meletakan hp (pexels.com/Eren Li) Istilah "detoks digital" atau "jeda digital" semakin populer belakangan ini. Ini adalah praktik untuk mengambil jeda dari semua aktivitas digital, termasuk media sosial, untuk waktu tertentu.
Jeda ini bisa selama beberapa jam sehari, sehari penuh, atau bahkan beberapa hari dalam seminggu. Detoks digital dapat membantu kita untuk terhubung kembali dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita tanpa gangguan digital.
4. Hindari perbandingan sosial
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi merenung (pexels.com/Ron Lach) Salah satu dampak negatif terbesar dari media sosial adalah kecenderungan untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Melihat unggahan tentang kehidupan sempurna orang lain bisa membuat kita merasa rendah diri dan tidak puas dengan hidup kita sendiri.
Ingatlah, bahwa apa yang kita lihat di media sosial sering kali hanya sisi terbaik dari kehidupan seseorang dan bukan gambaran lengkap. Fokuslah pada perjalanan pribadi kita sendiri dan ingat bahwa setiap orang memiliki tantangan dan perjuangan masing-masing.
5. Jaga privasi
ilustrasi main hp (pexels.com/MART PRODUCTION) Privasi adalah aspek penting yang sering diabaikan dalam penggunaan media sosial. Berbagi terlalu banyak informasi pribadi dapat membuka pintu bagi berbagai risiko, termasuk pencurian identitas dan pelanggaran privasi.
Pastikan untuk mengatur pengaturan privasi akun media sosial kita dengan baik dan berhati-hatilah dalam membagikan informasi pribadi. Hanya bagikan informasi dengan orang yang benar-benar kita kenal dan percayai.
6. Gunakan media sosial untuk kebaikan
ilustrasi vlog (pexels.com/Anna Shvets) Media sosial bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk kebaikan jika digunakan dengan cara yang benar. Manfaatkan platform ini untuk menyebarkan informasi positif, mendukung gerakan sosial, atau membantu orang lain.
Terlibat dalam komunitas online yang positif dan produktif bisa memberi kita kepuasan yang lebih besar daripada sekadar menggulir tanpa tujuan. Gunakan media sosial untuk mendukung hal-hal yang kita yakini dan yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.
