7 Tanda Kamu Kehilangan Jati Diri Saat Menjalin Hubungan, Perhatikan!
ilustrasi pasangan (pexels.com/Phil Nguyen)
Menjalin hubungan memang membawa kebahagiaan dan kebersamaan. Namun, kita sering tidak menyadari bahwa kita mulai kehilangan sebagian dari jati diri kita. Perubahan ini terjadi secara perlahan hingga kita merasa asing dengan diri sendiri.
Kebiasaan, prinsip, atau impian yang dahulu kita hargai mungkin mulai kita tinggalkan. Jika ini terjadi, kita perlu merenungkan kembali apakah hubungan tersebut masih sehat. Berikut tujuh tanda kamu mungkin kehilangan jati diri saat menjalin hubungan.
1. Mengorbankan impian dan ambisi pribadi
ilustrasi merenung (pexels.com/Ron Lach)Salah satu tanda kamu mulai kehilangan jati diri adalah ketika kamu meninggalkan impian dan ambisi pribadi demi pasangan. Awalnya, kamu mungkin menganggap ini pengorbanan yang wajar. Namun, seiring waktu, kamu menyadari bahwa tujuanmu semakin jauh dari jangkauan.
Impian dan ambisi adalah bagian dari identitas kita yang memberi makna dan tujuan hidup. Mengorbankan impian mungkin terlihat mulia, tapi dalam jangka panjang, hal ini bisa membuatmu merasa hampa. Sangat penting untuk tetap berpegang pada hal-hal yang penting bagimu, meskipun sedang menjalani hubungan.
2. Merasa tidak nyaman menjadi diri sendiri
ilustrasi bercermin (pexels.com/Min An)Hubungan yang sehat membuatmu merasa diterima apa adanya. Namun, jika kamu merasa harus berubah atau menyesuaikan diri secara berlebihan agar pasangan bahagia, ini tanda kamu kehilangan jati diri. Misalnya, kamu mungkin mulai mengubah gaya berpakaian, hobi, atau bahkan kepribadian hanya untuk menyenangkan pasangan.
Perubahan ini mungkin tidak terlihat besar pada awalnya, tetapi lama-kelamaan, kamu mungkin merasa semakin jauh dari siapa dirimu sebenarnya. Cinta sejati menerima kamu apa adanya, bukan mengharuskanmu berubah. Jika kamu merasa tidak bisa menjadi diri sendiri, hal ini bisa menyebabkan stres dan ketidakbahagiaan.
Baca Juga: 5 Tips Membangun Kembali Hubungan Romantis dalam Rumah Tangga
3. Menjauh dari teman dan keluarga
ilustrasi memandang (pexels.com/Keira Burton)Hubungan yang baik memperkuat hubunganmu dengan teman dan keluarga. Ketika kamu terlibat dalam hubungan, wajar jika kamu menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasangan. Namun, jika kamu mulai merasa terisolasi dari orang-orang terdekat karena hubungan yang kamu jalani, ini tanda kamu kehilangan jati diri.
Dukungan dari teman dan keluarga sangat penting untuk kesejahteraan emosional kita. Menjauh dari mereka bisa membuatmu kehilangan dukungan yang penting. Selain itu, isolasi sosial dapat membuatmu semakin tergantung pada pasangan, yang dalam jangka panjang bisa berdampak negatif pada kesehatan mentalmu.
4. Takut mengungkapkan pendapat
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Alena Darmel)Dalam hubungan yang sehat, kamu seharusnya merasa bebas untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan. Namun, jika kamu mulai merasa ragu berbicara jujur karena khawatir akan reaksi pasangan, ini tanda kamu kehilangan jati diri. Ketakutan untuk berbicara jujur bisa muncul karena kamu khawatir pasanganmu tidak menerima pandangan atau perasaanmu dengan baik.
Rasa takut ini bisa membuatmu merasa tertekan dan tidak autentik dalam hubungan. Padahal, komunikasi yang terbuka dan jujur adalah fondasi dari setiap hubungan yang kuat. Tanpa komunikasi yang baik, hubungan bisa menjadi penuh kesalahpahaman dan ketidakpuasan.
5. Mengabaikan kebutuhan dan kepentingan pribadi
ilustrasi lelah (pexels.com/Andrew Neel)Apakah kamu mulai mengabaikan kebutuhan dan kepentingan pribadi demi pasangan? Ini adalah tanda lain bahwa kamu mungkin kehilangan jati diri dalam hubungan. Ketika kamu selalu menempatkan kebutuhan pasangan di atas kebutuhanmu sendiri, kamu mungkin mulai merasa tidak dihargai atau tidak penting.
Mengabaikan diri sendiri bisa berarti kamu tidak lagi memberikan waktu untuk hal-hal yang kamu sukai atau tidak lagi memperhatikan kesehatanmu. Kebutuhan pribadi adalah bagian dari keseimbangan hidup yang penting. Jangan sampai kamu kehilangan identitasmu karena terlalu fokus pada pasangan.
6. Merasa tertekan untuk menjadi sempurna
ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)Apakah kamu merasa harus selalu menjadi sempurna di mata pasangan? Jika ya, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu kehilangan jati diri. Tuntutan untuk menjadi sempurna bisa datang dari pasangan, atau bisa juga dari dirimu sendiri yang ingin selalu tampil baik. Ketika kamu terus-menerus berusaha memenuhi ekspektasi yang tidak realistis, kamu mungkin merasa lelah dan stres.
Harapan untuk selalu sempurna bisa melelahkan dan membuatmu kehilangan esensi dirimu. Hubungan yang baik seharusnya tidak menuntut kesempurnaan, melainkan saling mendukung dalam kelemahan dan ketidaksempurnaan. Kesadaran akan ketidaksempurnaan dan penerimaan dari pasangan adalah tanda cinta yang sejati.
7. Kehilangan rasa bahagia
ilustrasi murung (pexels.com/Alex Green)Tanda paling jelas dari kehilangan jati diri adalah ketika kamu mulai kehilangan kebahagiaan dalam hidup. Perasaan bahagia dalam hubungan seharusnya datang secara alami, tanpa perlu dipaksakan. Mungkin kamu masih mencintai pasanganmu, tetapi jika rasa bahagia mulai memudar, ini bisa menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang salah.
Kehilangan rasa bahagia bisa terjadi karena kamu terlalu banyak terjebak dalam situasi yang tidak lagi sesuai dengan keinginan dan kebutuhanmu. Jangan abaikan perasaan ini, karena kebahagiaan adalah komponen penting dari kualitas hidup yang baik. Penting untuk mencari akar dari perasaan ini dan melakukan perubahan yang diperlukan agar kamu kembali merasa bahagia.
Menjalin hubungan seharusnya menjadi pengalaman yang memperkaya hidup, bukan membuat kita kehilangan jati diri. Dalam hubungan yang sehat, kedua pihak saling mendorong untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Ini adalah kesempatan untuk mengkaji kembali apa yang benar-benar penting bagimu dan bagaimana hubungan tersebut bisa mendukung hal itu.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rasa Takut dalam Hubungan Romantis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
