Glycolic Acid Vs. Salicylic Acid, Mana yang Lebih Baik buat Kulitmu?

Baik untuk mencegah penuaan

Glycolic acid (asam glikolat) dan salicylic acid (asam salisilat) merupakan dua bahan skincare yang cukup populer saat ini. Biasanya, kandungan tersebut bisa kamu temukan dengan mudah di berbagai produk perawatan kulit yang dijual bebas di pasaran, seperti toner, pembersih wajah, hingga serum.

Secara umum, kedua bahan tersebut bisa membantu pengelupasan sel kulit mati dan melawan jerawat. Namun, keduanya berbeda satu sama lain dan masing-masing punya khasiat juga manfaat yang unik. Nah, di bawah ini ada penjelasan lebih jauh mengenai glycolic acid dan salicylic acid yang wajib kamu ketahui.

1. Apa itu glycolic acid?

Glycolic Acid Vs. Salicylic Acid, Mana yang Lebih Baik buat Kulitmu?ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Sora Shimazaki)

Glycolic acid merupakan asam alfa hidroksi (AHA) yang biasanya ditemukan dalam produk eksfoliasi yang bisa mengelupas kulit sekaligus mempertahankan kelembapannya. Dikutip Healthline, Kirsten Nunez, penulis topik kesehatan, menyebut bila bahan ini bekerja dengan mengelupas sel-sel kulit mati dari lapisan atas kulit dan mendorong pertumbuhan kulit yang baru.

Bahan ini bisa kamu gunakan untuk meratakan warna kulit, mengurangi tanda-tanda penuaan, meningkatkan kekencangan kulit, hingga mengatasi timbulnya jerawat. Penggunaan, glycolic acid direkomendasikan buat kamu yang punya kulit rentan terhadap hiperpigmentasi, punya tanda-tanda penuaan, dan berjerawat.

Penting untuk diketahui, meskipun bahan ini dinilai aman, tapi untuk beberapa orang bisa menyebabkan kulit iritasi. Penyebab utamanya, yaitu jika kandungan glycolic acid dalam produk tersebut punya persentase yang cukup tinggi di atas 10 persen. Sehingga, untuk pemula disarankan mulai dari yang terendah dulu.

2. Apa itu salicylic acid?

Glycolic Acid Vs. Salicylic Acid, Mana yang Lebih Baik buat Kulitmu?ilustrasi menggunakan produk eksfoliasi (pexels.com/KoolShooters)

Berikutnya, salicylic acid merupakan asam beta hidroksi (BHA) yang juga sama-sama punya efek pengelupasan kulit. Selain itu, Nunez menjelaskan bahwa, bahan ini juga bisa menghilangkan dan mengurangi produksi sebum (minyak) berlebih, dan menjadikannya sebagai bahan yang mampu membuka pori-pori tersumbat, juga punya sifat antiinflamasi dan antimikroba ringan.

Kandungan ini bisa dipilih buat kamu yang punya kulit berjerawat, berminyak, serta rentan terhadap hiperpigmentasi. Namun, sama seperti glycolic acid, pada beberapa orang bahan ini juga bisa memicu kulit kering dan iritasi atau pada kasus yang lebih parah bisa memicu reaksi alergi. Sehingga, penting untuk memulainya dari kandungan yang persentasenya terendah dulu.

3. Perbedaan glycolic acid dan salicylic acid

Glycolic Acid Vs. Salicylic Acid, Mana yang Lebih Baik buat Kulitmu?ilustrasi produk skincare (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Baik glycolic acid maupun salicylic acid, keduanya punya sifat yang mampu meremajakan kulit dan biasanya bisa kamu temukan dalam produk eksfoliasi. Namun meski begitu, dua bahan ini memiliki mekanisme kerja yang berbeda.

Dikutip miiskin, Carolina Fernandez, seorang dokter kulit, menjelaskan bila glycolic acid bekerja pada lapisan terluar kulit. Ini adalah bahan eksfoliator yang ampuh menghilangkan sel kulit mati dan menjadikan kulit tampak segar juga cerah. Sedangkan, salicylic acid bisa menembus lapisan kulit yang lebih dalam dan mampu membantu mengeksfoliasi, juga membuka pori-pori yang tersumbat.

Baca Juga: Skincare 101: Benzoyl Peroxide vs. Salicylic Acid, Bagusan yang Mana?

4. Glycolic acid dan salicylic acid, apakah bisa digunakan bersamaan?

Glycolic Acid Vs. Salicylic Acid, Mana yang Lebih Baik buat Kulitmu?ilustrasi eksfoliasi mekanik (pexels.com/Polina Kovaleva)

Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah kedua bahan ini bisa digunakan secara bersamaan? Terlebih, mengingat keduanya punya manfaat serupa sebagai produk untuk mengeksfoliasi kulit.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Fernandez menjelaskan, “Kamu dapat menggunakan glycolic acid dan salicylic acid secara bersamaan jika keduanya digabungkan dalam produk yang sama. Tapi tidak disarankan untuk menggunakan produk berbeda dengan bahan-bahan ini secara berurutan. Asam glikolat dan salisilat bekerja sama dengan baik. Namun, karena kamu menggunakan bahan eksfoliasi aktif dua kali lebih banyak, lebih penting lagi untuk memulainya secara perlahan dan memperhatikan sensitivitas yang mungkin terjadi".

5. Mengapa harus menggunakan glycolic acid dan salicylic acid dalam perawatan kulit?

Glycolic Acid Vs. Salicylic Acid, Mana yang Lebih Baik buat Kulitmu?ilustrasi memijat halus wajah (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Dr. Fernandez mengatakan, kulit diperbarui setiap 28 hari dan fenomena tersebut bisa membuat sel-sel paling dangkal yang mati akan terkelupas secara alami. Namun sayangnya, pada beberapa kondisi seperti usia, iklim, stres, kondisi kesehatan tertentu, dan sebagainya bisa memperlambat fase tersebut. 

"Jika kondisi tersebut terjadi padamu, ini bisa membuat sel-sel kulit mati terjebak di permukaan kulit dan membuatnya tampak kusam. Pengelupasan kulit yang tepat waktu bisa membantu produk skincare menembus kulit secara efisien. Sehingga, melakukan eksfoliasi secara teratur sangat penting untuk perawatan kulit yang lebih baik," jelas Dr. Fernandez.

Demikianlah penjelasan seputar glycolic acid vs. salicylic acid yang perlu kamu ketahui. Buat kamu yang masih pemula dan tertarik menggunakan produk ini, pastikan untuk memulainya dari persentase yang terendah dulu, ya!

Baca Juga: 5 Produk Skincare Mengandung Glycolic Acid, Angkat Sel Kulit Mati!

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya