Kisah Alinne Rosida Gaungkan Inovasi Ketenagakerjaan Lewat Better&Co.

Ia juga ungkapkan alasan Gen Z sudah dapat kerja

Intinya Sih...

  • Dunia kerja mengalami perubahan dinamis seiring perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial.
  • Alinne Rosida membangun platform Better&Co. yang berfokus pada pengembangan tenaga kerja dan sistem di perusahaan.
  • Better&Co. menekankan program utama pada dua aspek: manage the system dan nurturing the people.

Jakarta, IDN Times - Dunia kerja dan ketenagakerjaan terus mengalami perubahan dinamis seiring dengan perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial. Saat ini, tren ketenagakerjaan mengarah pada fleksibilitas dan inovasi. Untuk dapat memaksimalkan dunia ketenagakerjaan, tentu ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Bukan hanya berbicara tentang sistem dan teknologi, tetapi juga SDM atau para tenaga kerjanya.

Berangkat dari hal tersebut, Alinne Rosida membangun sebuah platform bernama Better&Co. Platform ini berfokus pada pengembangan tenaga kerja (the people) serta sistem di perusahaannya. Dua hal tersebut juga bisa ditunjang oleh berbagai inovasi dari teknologi yang semakin berkembang.

Dalam wawancara khusus bersama IDN Times pada Kamis (30/5/2024) secara daring, Alinne Rosida menceritakan perjalanannya selama membangun Better&Co. sebagai CEO. Ia juga memberikan beberapa insight terkait fenomena Gen Z di dunia kerja. Yuk, simak di bawah ini!

1. Alinne membangun Better&Co. dengan tujuan membantu organisasi untuk go beyond their limit

Kisah Alinne Rosida Gaungkan Inovasi Ketenagakerjaan Lewat Better&Co.Alinne Rosida (dok. pribadi)

Sebelumnya, Alinne memang sudah bergerak di bidang HR Consulting. Di momen ini, ia sering menghadapi tantangan besar untuk menjadi mitra strategis bagi bisnis. Ada beberapa aspek di mana HR masih cukup tertinggal dan Alinne bersama Better&Co. ingin membantu mereka di area tersebut.

HR sering dipandang hanya sebagai fungsi pendukung atau fasilitator. Padahal, HR mengelola manusia dalam organisasi yang sebenarnya merupakan inti dari organisasi itu sendiri. Jiwa dari organisasi terletak pada orang-orangnya, bukan pada alat atau teknologinya. Jika orang-orang dalam organisasi tidak dikelola dengan baik, maka organisasi akan kehilangan jiwa atau semangatnya. Berangkat dari situ, Alinne membangun platform Better&Co. pada 2018 silam.

"The soul of organization is in the people-nya gitu. Nah, kalau orang-orangnya ini tidak dikelola dengan baik, maka organisasi itu akan kehilangan soul-nya," katanya.

Alinne menambahkan, Better&Co. berusaha gak menjadikan HR di perusahaan sebagai lead adopter, melainkan memberikan juga teknologi yang dibutuhkan. Dengan begitu, mereka bisa membantu organisasi untuk go beyond their limit. Untuk membantu organisasi mencapai potensi maksimal, orang-orang di dalam organisasi juga perlu berkembang melampaui batasan mereka.

2. Dua aspek utama yang dikembangkan Better&Co. adalah sistem dan SDM (the people)

Kisah Alinne Rosida Gaungkan Inovasi Ketenagakerjaan Lewat Better&Co.Alinne Rosida (dok. pribadi)

Dari permasalahan di atas, awalnya Better&Co. bergerak di consultant firm. Namun, saat ini Alinne bersama Better&Co. menekankan programnya pada dua aspek utama. Pertama adalah manage the system, kedua yaitu nurture the people. Menurut Alinne, dua hal ini menjadi fondasi utama dalam perusahaan atau organisasi.

"Sebagai contoh, ada orang Indonesia yang tinggal di Jakarta, mungkin ketika di Jakarta dia sering kurang tertib ketika menyeberang jalan. Namun, saat berkunjung ke Jepang, mereka akan otomatis tertib saat menyeberang dan menggunakan zebra cross. Kenapa? Karena ada sistem yang mengatur," jelas Alinne.

Itulah mengapa, Alinne menekankan bahwa membangun sistem jadi aspek yang krusial untuk keberhasilan sebuah organisasi. Itu juga yang jadi alasan mengapa program utama dari Better&Co. dimulai dari manage the system. Lalu, dilanjutkan dengan mengedukasi atau nurturing tenaga kerja/orang-orangnya. 

Baca Juga: Suri Filan, Bangun Difalink Sebagai Platform Cari Kerja untuk Difabel

3. Program yang diusung di Better&Co.

Kisah Alinne Rosida Gaungkan Inovasi Ketenagakerjaan Lewat Better&Co.Alinne Rosida (dok. pribadi)

Ada dua program utama yang diusung di platform Better&Co., yakni HR Consulting serta Training and Coaching. Program HR Consulting ini bentuknya membuatkan sistem untuk organisasi, mulai dari sistem struktur organisasinya, penggajian, pengukuran kinerja, pengukuran beban kerja, productivity, dan sebagainya.

Lalu, ada juga program training dan coaching, di mana program ini juga sudah di-enhance menggunakan AI. Alinne menjelaskan,

"Di training, orang-orang itu akan diberikan pembelajaran atau edukasi. Sedangkan dalam coaching, lebih kepada praktiknya supaya apa yang dilatihkan itu bisa berlanjut serta sustain," kata Alinne.

Dua program utamanya ini juga merupakan bentuk dari dua misi utama Better&Co., yakni manage the system dan nurturing the people. Selain itu, Better&Co. memiliki divisi yang membangun sistem digitalisasi untuk organisasi. Di divisi ini, Alinne menyebutkan, Better&Co. berusaha melibatkan teknologi untuk lebih memaksimalkan kedua program utamanya.

4. Alasan Gen Z sulit mendapatkan pekerjaan

Kisah Alinne Rosida Gaungkan Inovasi Ketenagakerjaan Lewat Better&Co.ilustrasi gen z di dunia kerja (freepik.com/senivpetro)

Lebih lanjut, sebagai seseorang yang telah lama berkecimpung di dunia ketenagakerjaan, Alinne menjelaskan beberapa hal terkait gen Z dan dunia kerja. Salah satunya adalah alasan mengapa Gen Z sulit mendapatkan pekerjaan. Beberapa waktu lalu, ada juga data yang menunjukkan bahwa pengangguran terbesar datang dari Gen Z.

Alinne menjelaskan, pengangguran dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu penawaran (supply) dan permintaan (demand). Permasalahan bisa muncul jika permintaan menurun, penawaran berlebihan, atau keduanya seimbang tetapi gak cocok.

"Misalnya, ada 100 kg ayam yang ditawarkan, tetapi yang diminta adalah 100 kg sapi, sehingga tidak ada kecocokan. Lalu, ada tiga skenario yang memengaruhi dunia ketenagakerjaan," katanya.

Alinne menjelaskan lagi dari sisi penawaran atau supply. Penawaran mungkin menurun karena adanya intervensi seperti penerbangan dan teknologi. Dengan adanya robotisasi, kecerdasan buatan, dan otomatisasi, proses yang dulunya membutuhkan 10 orang kini hanya perlu 1 atau 2 orang.

Kedua, dari sisi industri, beberapa sektor mungkin mengalami perlambatan sehingga mengurangi permintaan tenaga kerja. Ketiga, Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan peningkatan jumlah tenaga kerja produktif. Namun, ada ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dan keterampilan lulusan. Selain itu, ekspektasi generasi muda yang ingin bekerja di kota besar dengan gaji tinggi, juga menyebabkan ketidakcocokan. 

5. Alinne: hiduplah dengan tujuan dan jadilah manusia yang bermanfaat

Kisah Alinne Rosida Gaungkan Inovasi Ketenagakerjaan Lewat Better&Co.ilustrasi hidup bahagia (Pinterest)

Alinne memberikan pesan, khususnya untuk para generasi muda, agar hidup dengan tujuan dan jadilah manusia bermanfaat. Tujuan hidup kita sebaiknya tidak hanya fokus pada kepentingan pribadi, tetapi juga bagaimana kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Setiap dari kita akan diminta pertanggungjawaban atas waktu dan ilmu yang dimiliki sehingga penting untuk mengarahkan hidup kita ke arah yang bermanfaat bagi orang lain.

Untuk itu, kita harus terus mencari cara agar dapat menjadi pribadi yang berguna bagi orang lain. Dengan berkontribusi kepada masyarakat dan membantu orang lain, kita tidak hanya memenuhi tanggung jawab kita, tetapi juga membuat hidup kita lebih berarti.

"Hiduplah dengan tujuan. Tujuan itu jangan fokus pada diri sendiri. Kita akan diminta pertanggungjawaban atas waktu dan ilmu yang dimiliki. Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat pada manusia lainnya. Gimana caranya kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat," pungkasnya.

Baca Juga: Maureen Kartika, Kartini Muda yang Berjuang Dobrak Stigma Disabilitas

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya