Koleksi Batik Kincir Angin, Hasil Kolab OE dan Desainer Wilsen Willim

Ada mini exhibition juga untuk perkenalkan koleksi terbaru

Intinya Sih...

  • Koleksi batik terbaru OE x Wilsen Willim bertajuk 'Siklus' diperkenalkan di flagship store, Bangka, Jakarta Selatan.
  • Motif kincir angin dan bunga teratai menjadi inspirasi utama dalam koleksi ini, dengan teknik batik cap dari Pekalongan, Jawa Tengah.
  • Desain busana yang dibuat untuk sering dipakai sehari-hari hingga acara formal, menggabungkan modernitas dengan unsur tradisional.

Jakarta, IDN Times - Batik menjadi wastra nusantara yang masih populer hingga kini. Keunikan dari kain tradisional tersebut terletak pada proses pembuatannya serta coraknya yang penuh filosofi. 

Label busana Oemah Etnik atau OE merilis koleksi batik dengan corak yang unik dan punya esensi mendalam. Kali ini, koleksi OE merupakan hasil kolaborasi dengan desainer ternama Wilsen Willim. Seri busana terbaru bertajuk 'Siklus' diperkenalkan secara resmi pada Sabtu (27/7/24) melalui acara "Peluncuran Koleksi "Siklus" oleh OE x Wilsen Willim:
Kekuatan Kolaborasi yang Penuh Cerita" di OE flagship store, Bangka, Jakarta Selatan.

1. Batik dengan motif kincir angin punya personal story untuk Wilsen, menjadi representasi perjalanan hidup seseorang

Koleksi Batik Kincir Angin, Hasil Kolab OE dan Desainer Wilsen WillimPeluncuran Koleksi "Siklus" oleh OE x Wilsen Willim: Kekuatan Kolaborasi yang Penuh Cerita" di OE flagship store, Bangka, Jakarta Selatan. (IDN Times/ Dina Fadillah Salma)

Siklus menjadi koleksi teranyar dari jenama fashion OE yang menghadirkan ilustrasi kincir angin atau pinwheel. Ini menjadi gambaran kesederhanaan yang menggabungkan warisan budaya tradisional dengan modernitas. 

Tema siklus diambil sebagai representasi perjalanan hidup yang terus berputar dan bertransformasi. Pinwheel menjadi lambang kebahagiaan di tengah tantangan dan perubahan hidup. Gambar ini terinspirasi dari karya ikonik kincir angin oleh Wilsen. 

Desain yang diadaptasi dalam koleksi terbaru label OE, sangat personal untuk Wilsen. Selain melambangkan kehidupan sang desainer dalam sebuah kincir angin, Wilsen juga menghadirkan keindahan cerita hidupnya dalam fashion item tersebut.

"Kalau untuk motifnya itu, memang desain aku dari awal. Banyak detail yang bermakna buat aku, seperti desain mix pinwheel dengan bunga. Sebenarnya, bunga itu adalah interpretasi aku terhadap bunga teratai. Bunga teratai itu sebenarnya nama ibu aku," katanya. 

2. Corak yang unik dengan teknik batik cap dari pengrajin tradisional di Pekalongan

Koleksi Batik Kincir Angin, Hasil Kolab OE dan Desainer Wilsen WillimPeluncuran Koleksi "Siklus" oleh OE x Wilsen Willim: Kekuatan Kolaborasi yang Penuh Cerita" di OE flagship store, Bangka, Jakarta Selatan. (IDN Times/ Dina Fadillah Salma)

Selain motif kincir angin, kain batik hasil kolaborasi OE dan Wilsen adalah proses pembuatan yang masih menggunakan teknik batik cap. Mengadaptasi unsur orisinalitas wastra Indonesia, OE menciptakan kain batik cap dari pengrajin daerah di Pekalongan, Jawa Tengah. 

"Kita juga ingin meng-highlight untuk generasi muda karena melihat tren yang sedang terjadi, itu yang ada malah orang berbatik dengan batik print. Sementara  itu, kita itu ingin meng-highlight bahwa batik itu adalah teknik. Jadi, motifnya yang justru bisa dimoderenkan, tapi caranya harus tetap cara lama, bukan sebaliknya," kata Wilsen.

Paduan modernitas pada setaip lembar kain batik dihasilkan oleh kepiawaian pengrajin yang masih menggunakan teknik tradisional. Proses ini akan menghasilkan keindahan dan keunikan craftsmanship yang tak ditemukan dalam koleksi lain.

"Jadi, kita bikin batik yang lebih simple. Motif dan warnanya juga gampang di-mix and match. Jadi, memang produk ini dibuat untuk sering dipakai karena dikombinasikan dengan celana bagus dan ada korset juga yang bisa di-styling dengan kemeja putih, kemeja hitam, dan warna apa pun," Wilsen menyampaikan desain busananya cocok untuk daily look hingga formal event.

Baca Juga: 8 OOTD Kondangan Hijab Selain Kebaya dan Batik ala Nina Zatulini

3. Desain busana modern, hadirkan kebaya janggan hingga korset hitam supaya gaya lebih stylish

Koleksi Batik Kincir Angin, Hasil Kolab OE dan Desainer Wilsen WillimPeluncuran Koleksi "Siklus" oleh OE x Wilsen Willim: Kekuatan Kolaborasi yang Penuh Cerita" di OE flagship store, Bangka, Jakarta Selatan. (IDN Times/dok.OE)

Desain busana yang dikreasikan oleh Wilsen, merupakan gabungan dari model tradisional seperti beskap, kebaya janggan, dan korset namun dihadirkan secara lebih kasual. Wilsen berharap karyanya bisa dipakai oleh masyarakat Indonesia sebagai bagian dari berbusana tanpa merasa tengah mengenakan kostum. 

"Salah satu iconic work aku, mungkin aku sempat bikin beskap untuk Dian Sastro di Gadis Kretek. Jadi, karena ada picuan dari situ, menurut aku, aku harus bisa memberikan lebih untuk consumer. Jadi, aku ingin memulai tren baru, jadi imagine orang-orang ke kantor instead of pake blazer atau kemeja, mereka mengenakan something yang Indonesia tanpa merasa aneh. Menurutku, itu tren yang harus kita mulai," ujarnya.

Maka itu, desain yang tercipta disesuaikan dengan kebutuhan dan tren fashion saat ini. Tanpa menghilangkan unsur budaya, Wilsen mengaku terinspirasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat ibu kota yang punya mobilitas tinggi, namun selalu menjaga penampilan di berbagai kesempatan.

"Inspirasi aku selalu utility sehari-hari, kehidupan di Jakarta. Aku lebih banyak terinspirasi dari kebutuhan yang disampaikan consumer, teman-teman, dan melihat langsung. Dan melihat akhir-akhir Jakarta panas, jadi aku mengeluarkan desain baju tanpa lengan. Orang-orang udah memakai style Indonesia untuk kerja," tambah Wilsen.

4. Perkenalkan koleksi terbaru Siklus, OE hadirkan pameran imersif dan collection showcase mulai 27 Juli hingga 4 Agustus

Koleksi Batik Kincir Angin, Hasil Kolab OE dan Desainer Wilsen WillimPeluncuran Koleksi "Siklus" oleh OE x Wilsen Willim: Kekuatan Kolaborasi yang Penuh Cerita" di OE flagship store, Bangka, Jakarta Selatan. (IDN Times/ Dina Fadillah Salma)

Koleksi siklus karya kolaborasi OE dan Wilsen William diperkenalkan secara lebih luas dengan menghadirkan "Siklus Exhibition: Mini Exhibition and Collection Showcase". Pameran imersif ini akan menggabungkan instalasi yang interaktif sambil memperkenalkan desain fashion karya OE dan Wilsen. 

Fashion showcase dan mini exhibition ini berlangsung di OE Flagship Store, Bangka, Jakarta Selatan. Acara ini dimulai dari 27 Juli hingga 4 Agustus untuk pelanggan maupun masyarakat umum. 

Dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan, pameran ini juga memperkenalkan kisah di balik koleksi 'Siklus'. Pasalnya, sebagaimana kincir angin yang melambangkan siklus kehidupan, mini exhibition ini akan menghadirkan perjalanan hidup seseorang dan menjadi petualangan emosional yang berkesan.

5. Harga yang ditawarkan mulai dari 799 ribuan, terdiri dari berbagai fashion item

Koleksi Batik Kincir Angin, Hasil Kolab OE dan Desainer Wilsen WillimPeluncuran Koleksi "Siklus" oleh OE x Wilsen Willim: Kekuatan Kolaborasi yang Penuh Cerita" di OE flagship store, Bangka, Jakarta Selatan. (dok.OE)

Dalam koleksi kolaborasinya kali ini, Wilsen ingin batik menjadi wastra yang dapat dinikmati secara luas, bahkan jadi bagian dari dunia fashion secara internasional. Oleh karenanya, ia merancang padu padan busana dengan desain yang modern, namun tetap memberikan sentuhan etnik dalam setiap itemnya.

Koleksi Siklus menghadirkan 20 item busana, mulai dari atasan kemeja, outer, rok, celana, hingga aksesori seperti apron, korset, serta kain. Untuk pertama kalinya, OE merilis pakaian untuk pria yang terdiri dari kemeja lengan panjang dan pendek. Fashion piece dari OE dibanderol dengan harga mulai dari Rp799 ribuan hingga Rp1,4 jutaan.

"Korset itu memang tiga tahun terakhir lagi tren ya. Ketika dulu korset menjadi halangan untuk perempuan bergerak, sekarang korset itu menjadi style statement," alasan Wilsen hadirkan korset sebagai fashion piece dalam koleksinya.

Baca Juga: 14 Gaya Mewah Katharine McPhee Istri David Foster, Elegan Pakai Batik

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya