Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Istilah komedogenik dan non komedogenik mungkin sudah sering kamu temukan dalam berbagai produk skincare. Lantas, apakah yang membedakan antara dua zat tersebut? Kemudian, mana yang paling dibutuhkan kulitmu?
Ingin tahu lebih jauh mengenai skincare komedogenik dan non komedogenik? Yuk, simak penjelasannya dari para ahli di bawah!
1. Apa itu komedogenik?
ilustrasi produk perawatan kulit (unsplash.com/ Elsa Olofsson) Dilansir Acne.org, Daniel Kern, Chief Scientific Officer, memaparkan, istilah komedogenik atau comedogenic merujuk pada zat yang menyebabkan komedo (pori-pori tersumbat). Dalam komedo, biasanya terdapat tumpukan bakteri, minyak, dan sel kulit mati yang bisa menyebabkan timbulnya jerawat.
Skincare komedogenik gak hanya akan menyebabkan komedo, tetapi juga efek samping lainnya. Pada beberapa kondisi kulit, zat ini bisa mengakibatkan peradangan dan memperburuk kondisi kulit yang ada. Produk skincare komedogenik gak disarankan untuk dipakai oleh pemilik kulit berjerawat
Meskipun begitu, Melanie Palm, seorang dokter kulit, dilansir Byrdie, menjelaskan, bila beberapa bahan komedogenik juga memiliki manfaat untuk kulit, khususnya bagi yang mengalami kulit dehidrasi. Zat ini menawarkan tingkat kelembapan yang tinggi.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Kulitmu Lebih Sehat Tanpa Skincare Mahal
2. Apa itu non komedogenik?
ilustrasi produk skincare (pexels.com/Polina Tankilevitch) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sementara itu, non komedogenik adalah kebalikannya. Zat yang terkandung di dalamnya tidak menyebabkan pori-pori tersumbat. Biasanya, produk-produk skincare kerap menyantumkan klaim "non komedogenik/non comedogenic" dalam kemasannya.
"Hal ini memberi tahu konsumen bahwa setiap bahan dalam produk perawatan kulit tersebut cenderung tidak menyumbat pori-pori. Bahan-bahan non komedogenik dalam produk perawatan kulit dirancang untuk menghindari penyumbatan pori-pori. Beberapa bahan tersebut seperti asam hyaluronat, peptida, antioksidan, dan bahan berbasis air lainnya," jelas Dr. Palm.
Meskipun dinilai lebih aman, tetapi ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami peradangan atau jerawat setelah menggunakan produk skincare non komedogenik. Dengan kata lain, kamu tetap harus berhati-hati dan mengenali kondisi kulit secara baik.