TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lactic Acid Vs. Salicylic Acid, Mana yang Harus Dipilih?

Bolehkah menggabungkan keduanya?

ilustrasi menggunakan produk eksfoliasi (pexels.com/KoolShooters)

Intinya Sih...

  • Lactic acid dan salicylic acid adalah bahan eksfoliasi kulit secara kimiawi untuk perawatan wajah
  • Lactic acid cocok untuk kulit sensitif, mengangkat sel kulit mati, memperbaiki bekas jerawat, garis halus, dan kerutan
  • Salicylic acid bekerja baik untuk kulit berminyak dan berjerawat, membantu menghentikan penyumbatan pori-pori

Baik lactic acid dan salicylic acidkeduanya merupakan bahan untuk perawatan eksfoliasi kulit secara kimiawi. Meski demikian, kamu harus mengetahui exfoliant mana yang harus dipilih sesuai dengan kebutuhan kulit wajah dan cara penggunaannya. Dengan begitu, hasil yang diberikan bisa lebih optimal.

Biar gak salah pilih, di bawah ini ada penjelasan lebih lanjut mengenai lactic acid dan salicylic acid dari para ahli. Yuk, simak sampai habis!

1. Apa itu lactic acid?

ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Sora Shimazaki)

Dokter kulit Geeta Yada, dikutip dari Live That Glow, menjelaskan lactic acid atau asam laktat merupakan asam alfa-hidroksi (AHA), bahan sampingan dari fermantasi produk susu dengan molekul yang lebih besar dibandingkan asam glikolat. Dalam perawatan kulit wajah, produk dengan kandungan lactic acid cocok dipilih buat pemilik kulit yang sedikit sensitif yang gak bisa menggunakan asam glikolat.

"Lactic acid bekerja dengan memecah ikatan yang mengamankan sel-sel kulit mati di lapisan paling atas kulit, sehingga memunculkan kulit baru yang lebih segar di bawahnya," tambah Dr. Yada.

Kandungan ini membantu mengangkat sel kulit mati dan mengurangi peradangan akibat jerawat serta memperbaiki bekasnya. Manfaat lain dari lactic acid di antaranya adalah membantu memperbaiki tampilan garis-garis halus, kerutan, bintik hitam, hingga mengendalikan sebum berlebih.

2. Apa itu salicylic acid?

ilustrasi menggunakan toner (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sementara itu, salicylic acid atau asam salisilat merupakan asam BHA (beta hydroxy acid) yang berasal dari tanaman tertentu (seperti pohon wilow). Dalam perawatan kulit wajah, asam salisilat berperan sebagai bahan eksfolian yang membantu menghentikan penyumbatan pori-pori. 

“Asam salisilat larut dalam minyak sehingga masuk lebih dalam ke kulit dan menembus pori-pori, menyebabkan pengelupasan kulit lebih dalam dan pengurangan produksi minyak,” jelas Dr Asmi Sanghvi, dokter kulit bersertifikat, dikutip dari Live That Glow.

Produk ini akan bekerja sangat baik untuk kulit berminyak dan berjerawat. Kandungan bisa menembus lebih dalam untuk mengelupas kulit-kulit mati sekaligus mencegah pori-pori tersumbat dari penyebab jerawat.

Baca Juga: 5 Manfaat Glycolic Acid untuk Kulitmu, Meratakan Warna Kulit!

3. Mana yang harus dipilih?

ilustrasi produk perawatan kulit (unsplash.com/ Elsa Olofsson)

Meskipun sama-sama berperan sebagai bahan dalam produk eksfoliasi, keduanya punya keunggulan tersendiri untuk mengatasi masalah tertentu. Misalnya, untuk mengatasi kulit berminyak dan berjerawat, pori-pori tersumbat, hingga komedo hitam dan putih, dokter kulit kosmetik, Dendy Engelman, melansir Byrdie, merekomendasikan untuk memilih salicylic acid sebagai perawatannya.

Namun, jika kamu mencari perawatan anti penuaan yang bisa menonjolkan hidrasi dan memperbaiki tekstur, maka lactic acid adalah pilihan terbaik. Dengan formulasi yang ringan, membuat bahan ini cocok digunakan oleh semua jenis kulit.

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya