TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Glycolic Acid Vs. Salicylic Acid, Mana yang Lebih Baik buat Kulitmu?

Baik untuk mencegah penuaan

ilustrasi menggunakan produk skincare (pexels.com/cottonbro studio)

Glycolic acid (asam glikolat) dan salicylic acid (asam salisilat) merupakan dua bahan skincare yang cukup populer saat ini. Biasanya, kandungan tersebut bisa kamu temukan dengan mudah di berbagai produk perawatan kulit yang dijual bebas di pasaran, seperti toner, pembersih wajah, hingga serum.

Secara umum, kedua bahan tersebut bisa membantu pengelupasan sel kulit mati dan melawan jerawat. Namun, keduanya berbeda satu sama lain dan masing-masing punya khasiat juga manfaat yang unik. Nah, di bawah ini ada penjelasan lebih jauh mengenai glycolic acid dan salicylic acid yang wajib kamu ketahui.

1. Apa itu glycolic acid?

ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Sora Shimazaki)

Glycolic acid merupakan asam alfa hidroksi (AHA) yang biasanya ditemukan dalam produk eksfoliasi yang bisa mengelupas kulit sekaligus mempertahankan kelembapannya. Dikutip Healthline, Kirsten Nunez, penulis topik kesehatan, menyebut bila bahan ini bekerja dengan mengelupas sel-sel kulit mati dari lapisan atas kulit dan mendorong pertumbuhan kulit yang baru.

Bahan ini bisa kamu gunakan untuk meratakan warna kulit, mengurangi tanda-tanda penuaan, meningkatkan kekencangan kulit, hingga mengatasi timbulnya jerawat. Penggunaan, glycolic acid direkomendasikan buat kamu yang punya kulit rentan terhadap hiperpigmentasi, punya tanda-tanda penuaan, dan berjerawat.

Penting untuk diketahui, meskipun bahan ini dinilai aman, tapi untuk beberapa orang bisa menyebabkan kulit iritasi. Penyebab utamanya, yaitu jika kandungan glycolic acid dalam produk tersebut punya persentase yang cukup tinggi di atas 10 persen. Sehingga, untuk pemula disarankan mulai dari yang terendah dulu.

2. Apa itu salicylic acid?

ilustrasi menggunakan produk eksfoliasi (pexels.com/KoolShooters)

Berikutnya, salicylic acid merupakan asam beta hidroksi (BHA) yang juga sama-sama punya efek pengelupasan kulit. Selain itu, Nunez menjelaskan bahwa, bahan ini juga bisa menghilangkan dan mengurangi produksi sebum (minyak) berlebih, dan menjadikannya sebagai bahan yang mampu membuka pori-pori tersumbat, juga punya sifat antiinflamasi dan antimikroba ringan.

Kandungan ini bisa dipilih buat kamu yang punya kulit berjerawat, berminyak, serta rentan terhadap hiperpigmentasi. Namun, sama seperti glycolic acid, pada beberapa orang bahan ini juga bisa memicu kulit kering dan iritasi atau pada kasus yang lebih parah bisa memicu reaksi alergi. Sehingga, penting untuk memulainya dari kandungan yang persentasenya terendah dulu.

3. Perbedaan glycolic acid dan salicylic acid

ilustrasi produk skincare (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Baik glycolic acid maupun salicylic acid, keduanya punya sifat yang mampu meremajakan kulit dan biasanya bisa kamu temukan dalam produk eksfoliasi. Namun meski begitu, dua bahan ini memiliki mekanisme kerja yang berbeda.

Dikutip miiskin, Carolina Fernandez, seorang dokter kulit, menjelaskan bila glycolic acid bekerja pada lapisan terluar kulit. Ini adalah bahan eksfoliator yang ampuh menghilangkan sel kulit mati dan menjadikan kulit tampak segar juga cerah. Sedangkan, salicylic acid bisa menembus lapisan kulit yang lebih dalam dan mampu membantu mengeksfoliasi, juga membuka pori-pori yang tersumbat.

Baca Juga: Skincare 101: Benzoyl Peroxide vs. Salicylic Acid, Bagusan yang Mana?

4. Glycolic acid dan salicylic acid, apakah bisa digunakan bersamaan?

ilustrasi eksfoliasi mekanik (pexels.com/Polina Kovaleva)

Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah kedua bahan ini bisa digunakan secara bersamaan? Terlebih, mengingat keduanya punya manfaat serupa sebagai produk untuk mengeksfoliasi kulit.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Fernandez menjelaskan, “Kamu dapat menggunakan glycolic acid dan salicylic acid secara bersamaan jika keduanya digabungkan dalam produk yang sama. Tapi tidak disarankan untuk menggunakan produk berbeda dengan bahan-bahan ini secara berurutan. Asam glikolat dan salisilat bekerja sama dengan baik. Namun, karena kamu menggunakan bahan eksfoliasi aktif dua kali lebih banyak, lebih penting lagi untuk memulainya secara perlahan dan memperhatikan sensitivitas yang mungkin terjadi".

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya