TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tren Batik di Kalangan Gen Z, Model Ready to Wear Jadi Favorit!

Batik tetap diminati gen Z dengan motif dan warna terbarukan

Media trip #MelokalDenganBatik dari Tokopedia dan ShopTokopedia di Solo, Jawa Tengah pada Rabu (7/8/2024). (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Intinya Sih...

  • Batik tetap diminati gen Z dengan motif dan warna terbarukan
  • Gen Z lebih suka batik dengan warna-warna cerah dan variatif, serta motif yang kreatif dan dinamis
  • Model batik ready to wear menjadi pilihan favorit karena kepraktisan dan kenyamanannya

Jakarta, IDN Times - Di tengah era modern, perkembangan fashion terbilang cukup pesat. Saat ini, mulai banyak bermunculan jenis serta item fashion terbaru. Lantas, bagaimana dengan fashion lokal seperti batik? Apakah keberadaannya masih diminati kawula muda?

Pada Rabu (7/8/2024) hingga Jumat (9/8/2024), Tokopedia dan ShopTokopedia melakukan kunjungan UMKM batik di Solo, Jawa Tengah. Program ini menjadi salah satu rangkaian dari campaign #MelokalDenganBatik Tokopedia x ShopTokopedia.

Para pemilik UMKM batik mengaku bahwa eksistensi batik sebenarnya gak tenggelam di kalangan gen Z atau gen Alpha. Hal tersebut gak terlepas dari upaya UMKM batik melakukan pembaruan motif hingga warna agar sesuai tren. Penasaran bagaimana perkembangan batik di kalangan gen Z atau generasi muda?

1. Gen Z lebih menyukai warna yang lebih cerah dan variatif

Media trip #MelokalDenganBatik dari Tokopedia dan ShopTokopedia di Solo, Jawa Tengah pada Rabu (7/8/2024). (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Gen Z cenderung memiliki preferensi yang berbeda dalam hal fashion, termasuk dalam memilih batik. Warna-warna cerah dan variatif menjadi daya tarik utama bagi mereka. Warna-warna yang variatif ternyata lebih disukai gen Z dibandingkan warna gelap atau cokelat seperti batik pada umumnya.

"Kita mulai mengeluarkan batik dengan warna-warna yang cerah dan pakem gak terlalu kaku. Karena kan zaman dahulu itu warna batik kebanyakan hanya warna cokelat dan hitam. Sekarang trennya gak seperti itu (khususnya di kalangan gen Z)," kata Albert Pratama, selaku Direktur Hadinata Batik.

Farah, Manajer Batik Pandansari, menyebut juga bahwa salah satu warna yang disukai anak muda adalah hijau. Sehingga, Pandansari pun banyak memproduksi ragam motif batik berwarna hijau. Tentunya, pembaruan variasi warna ini tetap memastikan bahwa batik tetap diminati dan digunakan oleh generasi masa depan.

2. Sedangkan, untuk motif condong pada motif yang gak kaku

Media trip #MelokalDenganBatik dari Tokopedia dan ShopTokopedia di Solo, Jawa Tengah pada Rabu (7/8/2024). (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Ketertarikan gen Z terhadap batik tidak hanya terbatas pada warna, tetapi juga pada motif yang digunakan. Gen Z cenderung lebih menyukai motif batik yang gak kaku dan memiliki variasi yang kreatif serta dinamis. Motif-motif yang lebih bebas dan asimetris menjadi pilihan favorit mereka.

"Untuk pasar gen Z, kita mulai menggunakan kombinasi motif. Seperti motif burung dengan motif kawung atau parang. Jadi kita lebih banyak melakukan kombinasi yang membuat batik itu terasa lebih ringan untuk dipakai sehari-hari," tutur Albert.

Baca Juga: 8 Model Baju Batik Terbaru 2024, Kekinian ala Gen Z

3. Model ready to wear lebih disukai oleh anak muda

Media trip #MelokalDenganBatik dari Tokopedia dan ShopTokopedia di Solo, Jawa Tengah pada Rabu (7/8/2024). (dok. Tokopedia)

Generasi muda cenderung mengutamakan kepraktisan dan kenyamanan dalam memilih pakaian, termasuk saat mengenakan batik. Oleh karena itu, model batik yang ready to wear menjadi pilihan yang lebih disukai. Hal ini selaras dengan yang disebutkan Farah, konsumen Pandansari yang berasal dari kalangan gen Z, yang merasa juga lebih banyak memilih model batik ready to wear dan dapat dipakai kerja/kuliah.

Ready to wear batik juga dirancang dengan potongan modern dan mudah dipadupadankan. Hal ini tentunya memudahkan kita untuk mengenakan batik dalam berbagai kesempatan, baik untuk acara formal maupun santai. Dengan desain yang simpel namun stylish, batik ready to wear menawarkan fleksibilitas yang lekat dengan kawula muda.

4. Tren belanja online untuk produk batik ada di persentase yang tinggi

Media trip #MelokalDenganBatik dari Tokopedia dan ShopTokopedia di Solo, Jawa Tengah pada Rabu (7/8/2024). (dok. Tokopedia)

Batik Pandansari dan Hadinata Batik merupakan 2 UMKM lokal yang sudah melakukan digitalisasi untuk memasarkan produknya. Itulah kenapa, mereka berhasil menggaet pasar gen Z dan anak muda. Selain itu, didukung juga oleh campaign #MelokalDenganBatik oleh Tokopedia dan ShopTokopedia. Berkat campaign ini, tren belanja batik pun semakin meningkat.

Dari data yang dikumpulkan, Tokopedia mendapatkan peningkatan tertinggi transaksi rata-rata hampir 1,5 kali lipat untuk produk, seperti rok batik, syal batik, dan celana batik. Lalu, ada juga data khusus yang dikumpulkan khusus di wilayah Jawa Tengah. Angka yang didapatkan masih sama, yaitu peningkatan 1,5 kali lipat untuk produk rok batik, blus batik, dan kain batik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya