TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

L’Oréal Indonesia Ungkap Perjalanan Sains di Balik Inovasi Kecantikan

115 tahun telah menjadi pelopor kecantikan berbasis sains

Evaluation Intelligence Lab yang ada di kantor L’Oréal Indonesia. 19 September 2024. (dok. L’Oréal)

Intinya Sih...

  • L'Oreal telah menjadi pelopor perawatan kulit dan wajah berbasis sains selama 115 tahun.
  • Melalui Beauty That Moves seri ketiga, L'Oreal memaparkan kisah terciptanya Melasyl, molekul revolusioner untuk mengatasi gangguan hiperpigmentasi.
  • L'Oreal berkomitmen pada riset dan inovasi dengan jaringan global lebih dari 4.000 peneliti di seluruh dunia.

Jakarta, IDN Times - Sebagai pelopor perawatan kulit dan wajah serta semua hal yang berdasar pada kecantikan dengan basis sains, L’Oréal terus berupaya menghadirkan terobosan ilmiah dalam produk-produknya. Hal ini bahkan telah dilakukan selama 115 tahun, yang berakar pada kebutuhan rambut dan kulit masyarakat yang dinamis.

Salah satu yang terbaru ialah Melasyl, sebuah molekul revolusioner untuk mengatasi gangguan hiperpigmentasi yang lahir dari hampir dua dekade penelitian global dan lokal. Lewat acara bertajuk Beauty That Moves seri ketiga, dengan topik Science Behind Beauty, yang berlangsung pada Rabu Kamis (19/9/2024) di Kantor L’Oréal Indonesia, pihak L’Oréal pun memaparkan kisah terciptanya Melasyl.

1. L’Oréal memiliki lebih dari 4.000 peneliti di seluruh dunia yang saling terkoneksi

Acara Beauty That Moves seri ketiga, dengan topik Science Behind Beauty di Kantor L’Oréal Indonesia. 19 September 2024.

L’Oréal berusaha merealisasikan visi "create the beauty that moves the world" yang dimilikinya, lewat komitmen riset dan inovasi (R&I). Dengan jaringan global yang mencakup lebih dari 4.000 peneliti di seluruh dunia yang saling terkoneksi, L’Oréal terus berupaya menciptakan produk yang tidak hanya efektif, tetapi juga relevan bagi konsumen lokal.

“L’Oréal merupakan pionir di banyak aspek, mulai dari pewarna rambut komersial pertama di dunia, model epidermis rekonstruksi pertama, hingga ratusan paten setiap tahunnya. Inovasi-inovasi kami tidak terjadi dalam semalam. Proses ini memerlukan dedikasi yang tinggi dan tidak mungkin diciptakan dalam waktu semalam. Di L’Oréal, kami memastikan setiap inovasi yang kami hadirkan benar-benar teruji dan memberikan manfaat nyata bagi konsumen kami,” ungkap Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L'Oréal Indonesia.

2. Evaluation Intelligence (EI) Center di Indonesia punya peran penting terhadap penelitian produk terbaru L’Oréal

Acara Beauty That Moves seri ketiga, dengan topik Science Behind Beauty di Kantor L’Oréal Indonesia. 19 September 2024. (dok. L’Oréal)

Menariknya, Melanie mengatakan bila konsumen Indonesia merupakan kelompok yang sangat penting bagi L’Oréal secara global. Hal ini terlihat dari peran Evaluation Intelligence (EI) Center/Pusat Evaluasi di Indonesia yang sejak 2012, telah membantu peneliti L’Oréal dalam mendapatkan wawasan mendalam mengenai tren dan kebutuhan konsumen di Indonesia.

Gak hanya itu, peranan EI Center juga turut mengevaluasi aspek sensorik dari produk agar produk-produk L’Oréal dapat menjawab kebutuhan konsumen lokal. Gak heran, bila dengan dukungan EI Center, L’Oréal mampu menyajikan ragam inovasi produk yang menjawab kebutuhan unik konsumen di Indonesia.

3. L’Oreal menjadi pelopor dalam penelitian pigmentasi dan inovasi Melasyl di Indonesia

Acara Beauty That Moves seri ketiga, dengan topik Science Behind Beauty di Kantor L’Oréal Indonesia. 19 September 2024. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Berada pada iklim tropis, beberapa tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia berakar pada paparan sinar UV, seperti penggelapan warna kulit dan masalah fotoproteksi hingga pigmentasi. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa 1 dari 2 orang di seluruh dunia khawatir terhadap gangguan pigmentasi.

Angka tersebut meningkat di antara konsumen Indonesia, di mana 73 persen masyarakat Indonesia mengaku khawatir dengan kemungkinan gangguan pigmentasi. Inilah mengapa pigmentasi merupakan salah satu fokus utama dari L’Oréal saat ini.

Berbekal lebih dari 35 tahun penelitian, L’Oréal telah memimpin dalam penelitian pigmentasi dengan fokus utama pada pemahaman mekanisme pigmentasi kulit dan pengembangan produk yang aman, efektif, dan berkelanjutan. Inovasi ilmiah teranyar adalah Melasyl.

Molekul revolusioner yang dapat membantu mengatasi gangguan pigmentasi pada kulit ini telah dipatenkan oleh L’Oréal dan diuji melalui model kulit rekonstruksi berpigmen secara in-vitro (EPISKIN). Penelitian terhadap Melasyl sendiri bahkan dilakukan selama hampir 20 tahun di 13 negara.

“Molekul ini merupakan 1 dari 100.000 molekul yang kami uji, hingga akhirnya kami menemukan Melasyl. Di Indonesia sendiri, EI Center sangat berperan penting dalam mengevaluasi klaim efektivitas produk hingga pengalaman sensorik dari produk yang mengandung Melasyl, seperti aspek tekstur dari formula tersebut untuk memastikan produk ini nyaman dan mudah untuk digunakan oleh konsumen kami di Indonesia,” tambah Akash Tiwari, Head of Research and Innovation (R&I) L’Oréal Indonesia.

EI Center merupakan salah satu dari 13 fasilitas serupa yang tersebar di seluruh dunia. Tahun 2023 sendiri, fasilitas ini telah melibatkan lebih dari 12.500 orang dalam berbagai studi pengujian produk untuk memahami tren kecantikan dan kebutuhan lokal.

Dari jumlah tersebut, sekitar 9.000 perempuan ikut serta dalam pengujian produk perawatan kulit dan rambut. 2.000 orang terlibat dalam proses analisis tren digital. Sesuai dengan misinya, yaitu keterlibatan dan pemberdayaan komunitas ilmiah, tim L’Oréal Indonesia juga melibatkan 1.500 dokter spesialis kulit pada tahun 2023 lalu.

Baca Juga: Tim ITB Bakal Wakili Indonesia ke L’Oréal Brandstorm 2024 di London

4. Kesadaran terhadap produk kecantikan yang aman dan efektif kian meningkat

Acara Beauty That Moves seri ketiga, dengan topik Science Behind Beauty di Kantor L’Oréal Indonesia. 19 September 2024. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Esensi kecantikan pada dasarnya tidak hanya sekadar tentang penampilan, tetapi juga kepercayaan diri serta bagian utama dari kesehatan seseorang. L’Oreal pun sangat memahami hal ini. Oleh karena itu, unsur ingredients yang digunakan sebagai bahan utama produk kecantikan, kini menjadi concern penting bagi masyarakat.

“Dengan semakin meningkatnya kesadaran dan literasi konsumen, L’Oreal secara konsisten menghadirkan inovasi kecantikan berbasis sains. Sebab, L’Oreal percaya bahwa kecantikan dan sains dapat berjalan beriringan, memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan percaya diri untuk siapa pun, di mana hal ini sejalan dengan komitmen L'Oréal, yaitu creates the beauty that moves the world,” tutur Melanie. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya