TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inisiasi Produksi Kain Halal, BPJPH Dorong Industri Fashion Indonesia!

Jadi negara dengan kain halal pertama!

Potret BPJPH bersama dengan para desainer APPMI. 10 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Intinya Sih...

  • BPJPH Kementerian Agama memperkuat ekosistem industri fashion halal di Indonesia dengan sertifikasi halal untuk produk sandang.
  • Kolaborasi dengan APPMI untuk memperluas pengaruh mode Indonesia ke pasar internasional, terutama melalui IGHF di ajang fashion internasional.
  • Fokus pada pengembangan ekosistem produk fashion halal secara menyeluruh, termasuk penguatan industri kain halal dan promosi ke pasar global.

Jakarta, IDN Times - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terus berupaya memperkuat pengembangan ekosistem industri halal di Indonesia. Tidak hanya berfokus pada sektor makanan dan minuman yang diwajibkan memiliki sertifikasi halal, kini BPJPH juga mulai mengarah pada produk barang guna, seperti sandang, untuk mendapatkan sertifikasi halal.

Melalui langkah ini, BPJPH berharap dapat memperkuat ekosistem industri fashion yang direncanakan akan diwajibkan bersertifikasi halal pada Oktober 2026 mendatang. Untuk memperluas dampak dan mendorong perkembangan lebih lanjut, BPJPH juga turut menggandeng desainer-desainer ternama agar dapat memamerkan karya mereka sebagai bagian dari inisiasi kain halal di Indonesia. Yuk, simak lebih lengkapnya di bawah ini!

1. Berkeinginan memperluas pasar fashion halal ke lingkup dunia

Potret BPJPH saat press conference. 10 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Dengan pasar fashion halal terbesar, BPJPH berambisi memperluas pengaruh mode Indonesia hingga ke ranah internasional. Langkah ini diwujudkan melalui kolaborasi antara BPJPH dan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

"IGHF lebih dari sekedar mempromosikan produk fashion halal Indonesia ke pasar dunia. Lebih dari itu, IGHF ingin membuktikan bahwa produk halal kita mampu kompetitif secara kualitas di pasar dunia," kata Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Diluncurkan pada 28 Maret 2024 di ajang Indonesia Fashion Week, kehadiran halal fashion menjadi inovasi baru untuk meningkatkan daya saing fesyen Indonesia di kancah internasional. Aqil menambahkan, kolaborasi BPJPH dan APPMI ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem industri fashion halal dan menjadikan Indonesia sebagai pusat mode halal global.

2. Bercita-cita menjadi nomor satu di sektor fashion halal

Potret BPJPH bersama dengan Poppy Dharsono saat press conference. 10 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Untuk menjadi yang terdepan di sektor fashion halal dunia, Aqil Irham menyatakan bahwa Indonesia harus fokus memperkuat pengembangan ekosistem produk fashion halal secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Menurutnya, inovasi dalam penguatan industri kain halal merupakan kunci untuk membangun halal value chain di industri fashion halal yang solid.

"Kami melihat bahwa produk fashion halal bukan hanya soal administratif sertifikasi halal saja. ⁠Kain halal sebagai bahan bisa menjadi pembeda, yang menjadi nilai tambah, dan meningkatkan daya saing produk di pasar global," lanjutnya.

Untuk mewujudkan ambisi menjangkau pasar dunia, promosi fashion halal akan dilakukan melalui partisipasi IGHF di berbagai ajang fashion internasional. Beberapa destinasi yang menjadi target adalah kota-kota mode dunia, seperti London, Milan, dan Paris, yang diharapkan dapat memperkenalkan dan memperkuat posisi fashion halal Indonesia di panggung global.

3. Mencoba merambah ke kota-kota mode dunia untuk memperkenalkan kain halal

Potret Rani Pasodjo, desainer muda APPMI saat press conference. 10 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Dengan menggandeng IGHF dan berbagai stakeholder, BPJPH bertekad untuk menunjukkan bahwa pemerintah hadir untuk mendukung pelaku usaha dalam menciptakan produk fashion bersertifikat halal yang mampu bersaing, bukan hanya di pasar domestik, tetapi juga di tingkat global.

"Partisipasi IGHF yang dimulai dari Jakarta, Malaysia, hingga nantinya ke London, Milan, dan Paris bukan sekadar fashion show," jelas Aqil.

"Kami juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menjajaki pasar global dan mempertemukan produsen dengan buyer, khususnya dari industri tekstil dan fashion," ungkapnya. 

Ia juga menegaskan optimismenya bahwa Indonesia mampu bersaing di negara-negara mode dunia. Bukan tanpa alasan, ia berpendapat bahwa dengan produk fashion halal Indonesia, Indonesia dapat memproduksi kain-kain yang berkualitas dan dihasilkan dari tangan desainer ternama yang kemudian dapat melanggeng di Indonesia. 

Baca Juga: 7 Fitur yang Bikin Ekosistem Apple Sangat Menarik

4. Tak hanya aman digunakan, tetapi juga sustainable dan ramah lingkungan

Busana desainer yang menerapkan kain halal dalam desain. 10 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Selain itu, Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI), Poppy Dharsono, turut menyampaikan dukungannya terhadap visi IGHF yang tidak hanya sesuai dengan potensi besar industri fashion di Indonesia, tetapi juga sangat sejalan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Kami sangat mengapresiasi BPJPH yang sudah sangat tepat mengawal kolaborasi (IGHF) ini untuk tujuan yang baik sekali bagi pengembangan fashion halal di Indonesia. Ini sangat relevan dengan eco-conscious fabric dalam pengembangan sustainable fashion yang berupaya mengembalikan ekosistem lingkungan agar seimbang dengan tren fashion, sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan," kata Poppy Dharsono di Press Conference yang diadakan.

Sebagai seorang desainer kondang, Poppy tentunya terbuka dengan tren sustainable di dunia mode, dan kain halal ini menjadi cara baru untuk menyediakan fashion yang ramah lingkungan. Dengan kain halal ini, menurutnya produksi yang dilakukan sejalan dengan tujuan SDGs yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat global, guna menjawab tantangan masa depan dunia.

5. Membuka potensi bagi para perancang tanah air untuk berkembang dan bersaing di ranah internasional

Potret BPJPH saat press conference IGHF. 10 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Dengan bakatnya, Poppy pun melihat potensi yang dapat dibentuk, yakni para pengusaha dan perancang busana di Indonesia dapat memiliki peluang besar untuk berkembang dan bersaing secara internasional.

Dengan potensi pasar fashion yang luas, inisiasi ini tidak hanya terbatas menargetkan konsumen muslim, tetapi juga mencakup masyarakat global yang semakin dinamis dan tertarik pada fashion halal.

"Partisipasi kita di tiga negara fashion, yakni UK, Italia dan Perancis, merupakan langkah penting supaya fashion kita dapat masuk ke pasar Timur Tengah dan juga negara-negara dengan populasi Muslim," tutup Poppy.

Melalui ambisinya, Poppy Dharsono menegaskan bahwa Indonesia sebagai komunitas Muslim terbesar di dunia harus memegang peran sebagai pemimpin dalam industri fashion halal global.

Sebagai penutup, Poppy juga menekankan, dengan target yang luas dan didukung oleh konsep sustainable fashion, Poppy yakin bahwa fashion halal tidak hanya akan menguasai pasar Muslim, tetapi juga berpotensi menjadi tren global yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dunia. 

Baca Juga: DS Modest Hadirkan Paket Produk Fashion Khusus Ibadah untuk Travel

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya