TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Harus Mandi Wajib Ketika Keluar Cairan Bening pada Perempuan?

Muslimah wajib tahu

ilustrasi mandi dengan shower (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam Islam, terdapat hukum mandi wajib (mandi junub) setelah berhubungan seksual bagi suami dan istri. Dengan mandi wajib, maka seseorang bisa melakukan ibadah secara sah lagi.

Nah, tapi sering kali muncul pertanyaan yang membuat bingung umat Islam, terutama bagi para perempuan. Bagaimana bila tidak berhubungan seksual, tapi perempuan mengeluarkan cairan bening karena terangsang? Apakah harus mandi wajib ketika keluar cairan bening pada perempuan?

Daripada menebak-nebak hukumnya, baca penjelasan secara lengkap sesuai dengan ajaran Islam di bawah ini, ya. Muslimah wajib tahu!

1. Jenis-jenis cairan bening yang keluar pada perempuan

ilustrasi cairan putih kental (pexels.com/Deon Black)

Sebelum membahas apakah harus mandi wajib ketika keluar cairan bening pada perempuan, umat Islam harus tahu tiga jenis cairan bening yang bisa dikeluarkan tubuh manusia. Cairan ini berbeda, bukan iler, ingus, atau air kencing, ya.

Tiga jenis cairan yang dimaksud adalah cairan yang keluar dari alat kelamin ketika seseorang terangsang. Dari tiga jenis cairan itu, hanya satu cairan yang menjadi pemicu seseorang harus mandi wajib atau mandi junub.

Junub sendiri diartikan keadaan tubuh yang kotor setelah berhubungan seksual atau usai tubuh mengeluarkan air mani. Umat Islam diwajibkan mandi dengan cara mengguyur seluruh badan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Dilansir NU Online, berikut tiga jenis cairan bening yang keluar dari tubuh dan bisa menyebabkan mandi wajib. Perhatikan perbedaannya, ya.

1. Madzi: cairan putih yang bening dan lengket, biasanya keluar tanpa disadari karena merasa terangsang. Cairan ini keluar tanpa muncrat dan tidak menyebabkan lemas. Madzi termasuk najis. Untuk mensucikannya kembali, bagian yang terkena madzi harus dicuci. Namun, air madzi tidak membatalkan wudu.

2. Wadi: cairan dengan warna putih agak keruh dan teskturnya kental. Biasanya, cairan ini tidak berbau dan sekilas mirip dengan ari mani. Wadi keluar setelah kencing atau setelah melakukan aktivitas berat. Wadi adalah air najis yang membatalkan wudu dan harus dibersihkan jika terkena tubuh.

3. Mani: cairan putih kental yang keluar setelah terangsang. Biasanya cairan keluar saat mimpi basah atau berhubungan intim. Keluarnya menyemprot dan membuat lemas. Yang perlu dicatat, air mani tidak termasuk najis. Namun, seseorang harus mandi wajib setelah mengeluarkannya.

2. Apakah harus mandi wajib ketika keluar cairan bening pada perempuan?

ilustrasi mandi (freepik.com/Torwaiphoto)

Berdasarkan perbedaan air wadi, madzi, dan mani, maka bisa diketahui hukum mandi wajib saat keluar cairan bening. Jadi, apakah harus mandi wajib ketika keluar cairan bening pada perempuan? Jawabannya tergantung jenis cairan yang dikeluarkan tubuh.

Apabila cairan keluar setelah berhubungan seksual, maka hukumnya harus mandi wajib. Meski tidak berhubungan seksual tapi terangsang, perempuan yang mengeluarkan air mani juga wajib mandi.

Yang perlu diingat, ciri-ciri air mani adalah cairan putih kental yang keluar menyemprot dan membuat lemas. 

3. Niat mandi wajib

ilustrasi berdoa (pexels.com/Thirdman)

Berbeda dengan mandi biasa, mandi wajib harus dilakukan sesuai ketentuan dalam Islam. Pertama, kamu harus niat mandi wajib dulu. Setelah itu, ikuti tata cara mandi wajib dan jika memungkinkan, ikuti juga sunnahnya.

Berikut niat mandi wajib:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala

Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Dikutip Kemenag, dalam mazhab Syafi'i, niat tersebut harus dibaca bersamaan saat menyiram tubuh pertama kali. Seluruh badan harus terguyur air, termasuk rambut.

Untuk bagian tubuh yang berambut, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut. Tujuannya untuk menghilangkan najis pada tubuh secara menyeluruh.

Demikian penjelasan mengenai apakah harus mandi wajib ketika keluar cairan bening pada perempuan. Sekarang, hukumnya sudah jelas, ya. Kamu harus tahu dulu jenis cairan yang keluar. Setelah itu, kamu baru bisa menentukan apakah perlu mandi wajib atau tidak.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Baca Juga: Ini Hukum Mencukur Bulu Kemaluan dalam Islam dan Manfaatnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya