TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Jessica Cox, Pilot Berlisensi Tanpa Tangan Pertama di Dunia

Lalu, dengan apa dia mengendalikan pesawatnya?

8days.sg

Memiliki kekurangan fisik tidak membuat Jessica Cox patah semangat. Meski terlahir tanpa tangan, wanita asal Arizona ini tetap semangat menjalani kehidupan dan bahkan, mampu mewujudkan mimpinya sebagai pilot.

Hal itu tentu diraihnya tanpa perjuangan. Terlahir dalam kondisi cacat membuatnya seringkali diejek. Akan tetapi, Jessica tetap bertahan hingga ia bisa mencapai kesuksesan. Bagaimana perjuangan Jessica Cox hingga bisa menjadi pilot? Yuk kita ikut ulasan berikut ini.

1. Dibesarkan sebagai anak normal

8days.sg

Jessica lahir pada 2 Februari 1983 dengan kondisi tanpa tangan. Hingga saat ini, belum diketahui kenapa tangannya tidak berkembang di dalam kandungan. Padahal, ibunya memiliki kehamilan yang normal dan sehat seperti wanita pada umumnya. Tidak ada masalah dari hasil tes selama kehamilan, jadi ketika mengetahui bahwa Jessica terlahir dengan kondisi cacat, ayah dan ibunya pun shock.

Akan tetapi, meskipun Jessica tidak punya tangan, kedua orangtuanya tetap membesarkan Jessica dengan cara biasa. Seperti halnya anak lainnya, Jessica bersekolah di sekolah biasa, bukan di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Orangtuanya ingin Jessica merasa normal seperti anak-anak seusianya. Keinginan itu berhasil, Jessica pun memiliki masa kecil yang normal. Selain bersekolah di sekolah biasa, ia juga sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dia belajar taekwondo (bahkan menjadi peraih sabuk hitam tanpa tangan pertama), berenang, menari, model, hingga pramuka.

Meski begitu, perbedaan juga membuatnya acapkali menerima perlakuan berbeda. Orang-orang terus saja berkata bahwa ia cacat dan itu menjadi kata yang dibenci oleh Jessica.

2. Melepas tangan palsu pada umur 14 tahun

8days.sg

Jessica kecil suka menari. Ia belajar di kota kelahirannya. Ketika pertunjukkan pertama tiba, ia meminta pelatih untuk menempatkannya di barisan paling belakang. Akan tetapi, gurunya mengatakan tidak ada barisan belakang sehingga Jessica terpaksa naik ke panggung bersama penari lainnya.

Jessica kecil amat takut dan gugup, tetapi ia berusaha untuk tetap tampil. Setelah pertunjukkan selesai, Jessica sangat menyukainya dan orang-orang ternyata bertepuk tangan.

Kejadian tersebut tersebut merupakan momen spesial dalam hidupnya. Ia tidak lagi membiarkan ketakutan menghentikannya untuk melakukan hal-hal yang diinginkannya. Itulah sebabnya ia melepas tangan palsu yang sudah dikenakannya selama 14 tahun dan mulai melatih untuk menggunakan kaki sebagai pengganti tangan.

Baca Juga: Kisah Inspiratif 4 Perempuan Indonesia di Dunia Sains, Ada Pilot Uji!

3. Meraih sabuk hitam pertamanya di umur 14

Jessica belatih takewondo pada usia 10 tahun di kota asalnya Sierra Vista. Pada usia 14, ia mendapatkan sabuk hitam pertamanya   di Federasi Taekwondo Internasional.

Setelah lulus SMA, Jessica meneruskan kuliah di University of Arizona  dan mempelajari ilmu psikologi. Di kampus, ia kembali belajar taekwondo di klub American Taekwondo Association (ATA). Klub tersebut kemudian memodifikasi materi standar dan membuat kurikulum pelatihan khusus untuk membantu siswa yang tidak punya tangan.

Jessica pun terus berlatih taekwondo di ATA dan mendapatkan sabuk hitam tingkat kedua serta ketiga di klub tersebut.

4. Awalnya takut terbang dengan pesawat

8days.sg

Sebagai seorang anak, Jessica kerap merasa takut jika harus naik penerbangan domestik. Saat berada di pesawat, ia selalu berdoa kepada Tuhan agar dirinya dilindungi. Akan tetapi, satu penerbangan di pesawat kecil mengubah dirinya.

Suatu saat, sang pilot membawa dirinya ke kokpit. Pesawat tersebut memiliki kontrol ganda. Sang pilot melepaskan tangannya dari kendali dan membiarkan Jessica kecil melakukan penerbangan. Pada awalnya, Jessica masih takut, akan tetapi ia mencoba untuk menghadapinya.

Setelah lulus kuliah di tahun 2005, Jessica pun mulai berlatih untuk menjadi pilot. Niat yang tidak mudah, akan tetapi ia terus berusaha. Hal pertama yang dilakukannya adalah mencari pelatih.

Selama tiga tahun, ia memiliki banyak instruktur penerbangan dan kontributor untuk pelatihannya. Selain itu, selama tiga tahun tersebut, ia juga mencoba untuk menemukan pesawat yang cocok dengan kemampuannya.

Ia setidaknya  butuh tiga negara bagian, empat pesawat terbang, dua instruktur penerbangan, dan satu tahun yang mengecewakan untuk menemukan pesawat yang tepat untuk kemampuannya, yaitu sebuah Pesawat Ercoupe 1946 415C.

Pada tahun 2008, Jessica akhirnya mendapat sertifikat dari Federal Aviation Administration untuk menerbangkan Ercoupe. Ini merupakan sebuah pesawar ringan yang dirancang pada tahun 1940-an tanpa pedal kemudi. Sebagai gantinya, kemudi dihubungkan dengan aileron melalui kuk. Desain unik inipun memungkinkan Jessica mengontrol pesawat dengan satu kaki mengendalikan kuk, sementara kaki lainnya mengontrol throttle.

Atas prestasinya, Jessica pun menerima Guinness World Record karena menjadi orang pertama yang disertifikasi untuk menerbangkan pesawat hanya dengan kaki.

Baca Juga: 5 Pilot Indonesia yang Punya Akun YouTube Pribadi, Siapa Idolamu?

Verified Writer

Suarcani

Penulis yang seringkali baper dengan kisah karangannya sendiri.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya