5 Kesalahan Umum yang Dilakukan Pasangan Baru Jadian
Ilustrasi wanita memandang pasangan (freepik.com/freepik)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memulai hubungan baru seringkali terasa seperti petualangan yang penuh warna dan eksitasi, namun di balik kemeriahan tersebut, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi. Ketika dua orang mulai menjalin hubungan, berbagai harapan dan ekspektasi bisa saja bertabrakan, membuat mereka tidak sengaja melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi dinamika hubungan mereka.
Artikel ini akan membawamu menjelajahi beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pasangan baru jadian. Kamu akan lebih siap untuk menghindarinya dan menciptakan fondasi yang lebih kuat dan harmonis dalam hubungan baru kamu. Yuk, kita mulai dan cari tahu bagaimana cara membuat hubungan baru kamu menjadi lebih sukses dan bahagia!
Baca Juga: 4 Kesalahan Pasangan di Drakor Ini dalam Memahami Pasangan
1. Terlalu cepat mengungkapkan ekspektasi yang tinggi
Ilustrasi orang sedang ngobrol (freepik.com/cookie_studio)Terjebak dalam situasi di mana ekspektasi yang tinggi muncul terlalu cepat dalam hubungan baru? Mengungkapkan harapan dan ekspektasi yang tinggi di awal hubungan bisa menjadi jebakan yang sering kali diabaikan. Bayangkan kamu baru saja memulai sebuah hubungan, dan tiba-tiba kamu mengungkapkan harapan besar tentang masa depan, seperti pernikahan atau memiliki anak.
Hal ini bisa membuat pasanganmu merasa tertekan dan tidak siap menghadapi komitmen yang tiba-tiba begitu berat. Terkadang, ekspektasi yang tinggi ini muncul dari keinginan untuk memastikan hubungan berjalan ke arah yang diinginkan, tetapi sebaiknya jangan terburu-buru dalam menuntut sesuatu yang belum tentu siap diterima oleh kedua belah pihak.
2. Mengabaikan waktu untuk saling mengenal lebih dalam
Ilustrasi ngobrol dengan pasangan (freepik.com/freepik)Meskipun rasanya menyenangkan untuk langsung terjun ke dalam hubungan dan berbagi momen-momen indah, penting untuk menyadari bahwa memahami kepribadian, minat, dan nilai-nilai satu sama lain membutuhkan waktu. Tanpa proses ini, kamu mungkin hanya mengenal versi permukaan dari pasanganmu, sementara banyak hal penting tentang mereka belum terbuka.
Memahami satu sama lain secara mendalam membantu membangun fondasi hubungan yang kuat dan langgeng. Luangkan waktu bersama, berbicara tentang impian, tantangan, dan harapan kalian. Diskus ini tidak hanya membuat kalian lebih dekat tetapi juga menghindari kesalahpahaman yang bisa muncul jika kalian tidak saling memahami secara menyeluruh.
3. Terlalu sering membahas masa depan terlalu dini
Ilustrasi pasangan makan bersama (freepik.com/freepik)Editor’s picks
Walaupun niatmu mungkin baik, terlalu sering membahas masa depan terlalu dini bisa menjadi kesalahan umum yang sering terjadi pada pasangan baru jadian. Saat kamu terlalu cepat melompat ke topik besar seperti pernikahan atau anak-anak, kamu mungkin membuat pasanganmu merasa tertekan atau bahkan ragu.
Hubungan yang sehat seharusnya dibangun secara bertahap, dengan saling memahami dan menikmati setiap momen bersama tanpa terburu-buru memikirkan hal-hal besar. Lebih baik fokus pada membangun fondasi yang kuat dan nyaman terlebih dahulu. Nikmati proses mengenal satu sama lain, melakukan aktivitas bersama, dan membangun kepercayaan.
Baca Juga: 7 Tanda Pasangan Berbohong untuk Melindungi Egonya
4. Mengabaikan kebutuhan ruang pribadi masing-masing
Ilustrasi pasangan saling berseteru (freepik.com/freepik)Awal dari hubungan sering kali dipenuhi dengan semangat dan keinginan untuk selalu bersama, tetapi penting untuk diingat bahwa setiap orang membutuhkan ruang pribadi. Mengabaikan kebutuhan ruang pribadi bisa membuat hubungan terasa sesak dan mengurangi kualitas waktu yang kalian habiskan bersama. Jika kamu tidak punya waktu untuk diri sendiri, bagaimana bisa kamu merasa segar dan bersemangat saat bertemu pasangan?
Selain itu, memberikan ruang pribadi tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan hubungan, tetapi juga untuk pertumbuhan pribadi. Ketika kamu dan pasanganmu memiliki waktu untuk mengejar hobi, bersosialisasi dengan teman, atau sekadar menikmati waktu sendirian, kamu akan merasa lebih bahagia dan puas dalam hubunganmu.
5. Menilai hubungan tanpa memikirkan kompatibilitas jangka panjang
Ilustrasi pasangan saling bersandar (freepik.com/freepik)Sering kali, pasangan baru jadian terlalu fokus pada aspek-aspek romantis dan mengabaikan pentingnya kompatibilitas jangka panjang. Seperti kamu sedang berlari dengan penuh semangat tanpa melihat ke depan, kamu mungkin melewatkan potensi rintangan yang bisa menjadi masalah di masa depan. Tanpa mempertimbangkan bagaimana kalian cocok dalam jangka waktu yang lebih lama, kamu mungkin tidak menyadari perbedaan mendasar yang bisa mempengaruhi hubungan kalian ke depannya.
Menilai hubungan hanya dari segi kegembiraan awal dapat membuatmu melewatkan tanda-tanda penting tentang bagaimana kalian menangani konflik atau tujuan hidup yang berbeda. Ketika rasa cinta masih segar, semua hal tampak sempurna dan mungkin kamu mengabaikan beberapa perbedaan yang penting. Tapi saat hubungan berjalan, perbedaan ini bisa menjadi masalah besar.
Memahami dan mengatasi kesalahan umum dalam hubungan baru jadian adalah langkah penting untuk membangun fondasi yang kokoh dan sehat. Setiap pasangan pasti menghadapi tantangan dan kekurangan di awal, namun dengan kesadaran dan komunikasi yang terbuka, kamu bisa menghindari jebakan-jebakan yang sering terjadi dan memperkuat ikatan kalian. Ingatlah, hubungan yang sukses memerlukan waktu, usaha, dan keterbukaan untuk belajar dari setiap pengalaman. Jangan ragu untuk terus belajar dan berkembang bersama, agar cinta yang kalian bangun semakin kuat dan penuh makna.
Baca Juga: 4 Kesalahan Pasangan di Drakor Ini dalam Memahami Pasangan
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Writer IDN Times Hal yang disukai : Tidur [Hal yang gak disukai : Ketika tidur saya di ganggu] IG : @sandriabhazz
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
