5 Alasan Mengapa Putus Cinta Sulit Dilakukan, Ada Tekanan Sosial?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ada pertemuan pasti selalu diikuti dengan perpisahan. Menjalin hubungan pun sama, gak selalu berakhir bahagia dengan pasanganmu saat ini. Ada kalanya masalah datang menerpa yang membuat kamu dan pasangan harus mengambil langkah yang sulit, yakni berpisah.
Momen putus cinta pastilah sulit, maka wajar untuk memutuskan hubungan juga pasti butuh pertimbangan yang besar. Sebab ada banyak alasan yang bikin kamu gak akan pernah siap menghadapinya. Berikut merupakan lima alasan kenapa sulit sekali memutuskan ikatan cinta!
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Cewek Pendiam Lebih Sulit Jatuh Cinta, Kamu Begini?
1. Takut terhadap tekanan sosial
Setelah lama menjalin hubungan dan kemudian putus, pasti yang paling sulit adalah memberitahukan pada orang terdekat. Seperti keluarga, teman atau lingkungan terdekat yang dahulu tahu kamu menjalin hubungan dengan pasangan. Pasti akan ada banyak pertanyaan yang muncul kenapa kamu tak lagi bersamanya.
Menjelaskan pada setiap orang yang bertanya adalah hal yang berat. Sebab kamu akan mengulang cerita lagi dan lagi mengapa kalian tak bisa melanjutkan hubungan. Kamu juga akan takut pada penilaian sosial yang akan menjustifikasi bahwa keputusanmu itu salah.
2. Cemas akan merasakan kesepian atau kesendirian
Alasan kamu sulit untuk putus yang selanjutnya adalah karena kamu takut kesepian. Dikarenakan selama ini kalian sering menghabiskan waktu berdua, melakukan banyak aktivitas bersama dan sebagainya. Jika tiba-tiba harus sendiri pasti akan merasa sangat terpukul.
Kamu cemas tidak akan mampu melewati masa tersebut dan tenggelam dalam kesendirian. Akan ada banyak sekali momen yang mengingatkanmu pada pasangan nantinya. Dan kamu gak siap untuk merasakan kesedihan itu, jadi banyak yang memilih bertahan meski hubungan sudah rusak.
Baca Juga: 5 Alasan Cowok Memilih Putus Cinta Demi Kariernya, Kok Bisa?
3. Kamu terlalu ketergantungan dengan pasangan
Editor’s picks
Jika kamu terlalu bergantung pada pasangan, ini juga akan membuatmu sulit nantinya. Kamu seperti tidak bisa berdiri pada kaki sendiri untuk melakukan banyak hal. Terlebih jika selama ini kamu ketergantungan secara emosional hingga finansial.
Sehingga akan sulit bagimu untuk beranjak pergi dari hubungan yang gak lagi bisa dipertahankan. Terlalu banyak tantangan yang akan dihadapi kedepannya dan itu sendirian. Kamu gak lagi punya tempat untuk berbagi keluh kesah dan hal lainnya.
4. Takut menyesal dan merasa bersalah
Perasaan seperti ini juga bisa membuatmu sulit untuk mengakhiri sebuah hubungan. Kamu takut jika keputusan ini akan menyakiti hati pasangan. Dan bisa jadi di kemudian hari kamu pun akan menyesali telah mengambil langkah ini.
Keraguan dalam dirimu membuatmu gentar untuk benar-benar beranjak pergi atau bertahan dalam hubungan yang rusak. Namun untuk mempertahankannya pun juga tak kalah sulitnya. Kamu menjadi super bimbang karena gak tahu keputusan mana yang lebih tepat.
5. Ragu akan masa depan setelah berpisah dengan pasangan
Keraguan akan masa depan juga akan menjadi satu pertimbangan besar sebelum memutuskan sebuah hubungan. Apalagi jika kamu dan pasangan sudah menjalin hubungan bertahun lamanya. Jika harus putus begitu saja pasti akan sangat disayangkan, karena terlihat sia-sia.
Sebab kalian sudah mampu bertahan selama beberapa tahun belakangan. Kamu akan ragu apakah setalah putus akan mendapatkan ganti yang lebih baik atau sebaliknya. Kamu pun ragu apakah bisa mencapai target seperti pernikahan dalam waktu yang kamu impikan.
Setidaknya lima alasan di atas jadi hal yang paling umum kenapa putus cinta itu sulit. Sekalipun sulit, jika memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi lebih baik untuk belajar merelakan. Karena sesuatu yang dipaksakan tentu tak akan bisa berhasil.
Baca Juga: 5 Alasan Jangan Menyalahkan Diri saat Putus Cinta Terjadi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.