5 Sebab Teman Gak Pernah Bercerita, karena Gak Percaya?

Alasannya bisa lebih kompleks dari yang kamu kira

Setelah berteman lama dengan seseorang, kamu baru menyadari bahwa dirimu gak banyak mengetahui kisah hidupnya. Padahal kamu sudah banyak mencurahkan hati dan perasaan kepadanya. Dia bahkan mengetahui rahasia terbesarmu karena kamu memercayainya sepenuh hati.

Namun tidak dengannya. Dia sangat tertutup dan jarang membicarakan masalah pribadi. Curhat pun hanya yang ringan-ringan saja. Di balik senyum dan gelak tawanya, kamu tak pernah tahu apa yang harus dia lalui. Ketika ditanya, "Are you okay?" Jawabannya sebatas baik-baik saja, tanpa penjelasan panjang.

Kamu pun jadi bertanya-tanya, apakah dia gak percaya padamu sehingga lebih memilih memendam semuanya sendirian? Jika sungkan bertanya langsung, mungkin lima sebab teman gak pernah bercerita ini bisa menjawab rasa penasaranmu. Jangan dulu berpikir dan berasumsi negatif, ya.

1. Terbiasa memendam perasaan

5 Sebab Teman Gak Pernah Bercerita, karena Gak Percaya?ilustrasi teman dekat (pexels.com/Elevate)

Barangkali dia bukan tipe orang yang mudah terbuka saat ada masalah. Sejak kecil, ia selalu memendamnya sendiri karena tak memiliki seorang pun yang bisa diajak berbagi cerita. Kebiasaan ini akhirnya terbawa sampai dewasa, sehingga membuatnya jadi sosok misterius yang penuh rahasia.

Kalau dia dipaksa bercerita pun, paling hanya berkisah sekadarnya, tidak terlalu mendalam. Saat berusaha digali, dia malah tampak kebingungan. Bukan karena enggan, tapi tak tahu bagaimana harus menjelaskannya. Jika sudah begini, tentu kamu tak bisa memaksanya karena ini hanya membuat dia merasa tidak nyaman.

2. Berpikir orang lain belum tentu mengerti

5 Sebab Teman Gak Pernah Bercerita, karena Gak Percaya?ilustrasi teman mengobrol (pexels.com/Brett Sayles)

Setiap manusia punya permasalahan hidup masing-masing. Persoalan yang menurutmu berat belum tentu dipersepsikan sama oleh orang lain. Begitu pula sebaliknya. Hal ini yang jadi latar belakang kenapa temanmu lebih memilih menyimpan masalah sendirian. Karena belum tentu orang lain memahaminya.

Jika akhirnya bercerita, bukannya direspons dengan penuh pengertian, malah dibalas dengan adu nasib. Kisahnya dianggap belum seberapa, karena yang diceritakan punya masalah hidup lebih pelik. Kalau pun gak dibalas adu nasib, lawannya hanya bisa mengatakan, "Yang sabar, ya." tanpa berusaha memvalidasi perasaannya.

Baca Juga: 6 Tips Jadi Pendengar Curhat yang Dicintai, Beri Perhatian Penuh!  

3. Malas bercerita

5 Sebab Teman Gak Pernah Bercerita, karena Gak Percaya?ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Mental Health American (MHA))

Mungkin sebelumnya dia sangat terbuka, sama sepertimu. Tapi kebanyakan orang tidak merespon ceritanya dengan baik. Misalnya selama bercerita, dia diabaikan.

Lawan bicara hanya fokus pada HP atau mengerjakan hal lain tanpa tertarik mendengarkan. Sekalinya didengarkan, mereka malah tampak bosan seolah ingin dirinya segera menyelesaikan cerita.

Hal ini membuatnya enggan bercerita karena malas mendapat respon demikian. Mungkin kamu berbeda, kamu selalu berusaha berempati atas segala kejadian yang menimpanya. Namun karena terlanjur terbiasa memendam perasaan, butuh waktu lagi baginya untuk kembali terbuka. 

4. Traumanya masih membekas

5 Sebab Teman Gak Pernah Bercerita, karena Gak Percaya?ilustrasi orang sedih (pexels.com/Rafa Barros)

Alasan lainnya mungkin karena kisah masa lalu meninggalkan trauma mendalam di hatinya. Dirinya berusaha sekuat tenaga mengubur ingatan buruk itu agar bisa melanjutkan hidup dengan tenang. Kalau diceritakan, kisah traumatis itu akan kembali melukainya. Bak luka basah yang gak sengaja tersentuh.

Akan sulit baginya untuk bangkit lagi ketika trauma itu datang. Ia seolah masuk terowongan gelap yang panjang, sendirian, dan tak kuasa menemukan jalan keluar. Maka dari itu, dia memendam kisah masa lalu untuk dirinya sendiri sebab enggan dihantui dengan ketakutan-ketakutan yang membelenggu.

5. Gak mau merepotkanmu

5 Sebab Teman Gak Pernah Bercerita, karena Gak Percaya?ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/mentatdgt)

Dia tahu kamu juga punya masalah yang gak kalah berat. Karena itulah dia enggan menambah beban hidupmu. Meski kamu selalu meyakinkannya bahwa kamu siap hadir di saat susah dan senang, tetap saja hal ini tak mampu mengubah pikirannya.

Apalagi kamu juga punya kesibukan sendiri. Entah itu berkuliah, bekerja, atau bahkan sudah berkeluarga, dia gak mau mengganggu aktivitasmu dan takut mengganggu konsentrasimu. Sebab, kamu punya prioritas lain yang jauh lebih penting. 

Dia juga takut ceritanya memengaruhi mood kamu. Semisal curhat soal penyebab sakit hatinya, kamu yang semula bahagia mungkin jadi murung karena ikut merasakan penderitaannya. Inilah yang dia hindari. Dia ingin kamu tetap bahagia dengan kehidupanmu, sehingga kisah-kisah sedihnya akan dipendam sendirian.

Bagi sebagian orang, bersikap terbuka bukanlah hal mudah. Bahkan meski kepada sahabat yang sudah menjalin pertemanan hingga bertahun-tahun lamanya. Jika kamu memiliki teman yang tipenya seperti ini, jangan buru-buru berpikir bahwa dia tak memercayaimu. Alasannya bisa lebih kompleks daripada yang kamu kira.

Kalau kamu melihat sinyal atau tanda bahwa dia membutuhkan pertolongan, kamu bisa menyarankannya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, dan mendampinginya selama proses konseling. Peka terhadap perasaannya dan menunjukkan bahwa kamu peduli padanya menjadi salah satu bentuk dukungan terbaik yang bisa kamu berikan.

Baca Juga: 5 Tips Gak Sedih saat Curhat, Cari Orang yang Tepat

Nadhifa Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya