5 Tanda Gak Cocok Jalani LDR, Harus Ada yang Pindah demi Bersama

Jika memaksakan diri pasti hubungan bubar lagi

Menjalani hubungan jarak jauh baik saat berpacaran maupun setelah menikah bukan hal mudah. Tantangannya lebih banyak daripada pasangan yang berdekatan. Memang dalam hubungan dua orang yang selalu bersama juga bisa timbul rasa bosan. Tetapi LDR (long distance relationship) dapat mengurangi kepuasan akan hubungan secara signifikan.

Kebutuhan fisik dan psikis sebagai sepasang kekasih atau suami istri kurang terpenuhi. Kamu mesti tahu kemampuanmu sendiri dalam menjalani hubungan jarak jauh. Jangan merasa malu dan payah apabila dirimu gak kuat jauh dari pasangan. Daripada kamu memaksakan diri lalu hubungan berakhir karena banyaknya masalah yang timbul akibat jarak.

Untukmu yang telah memiliki pengalaman menyedihkan terkait LDR, gak apa-apa bila buat ke depannya dirimu hanya mau menjalin cinta dengan orang yang tinggal di satu kota. Kalaupun kalian mulanya tinggal beda kota, salah satu perlu segera pindah dan mengikuti pasangan demi keutuhan hubungan. Lima hal di bawah ini cukup menjadi tanda gak cocok jalani LDR.

1. Kebutuhanmu akan sentuhan fisik amat tinggi

5 Tanda Gak Cocok Jalani LDR, Harus Ada yang Pindah demi Bersamailustrasi pasangan (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Tingginya kebutuhanmu akan sentuhan fisik atau phsyical touch bukan bermakna kamu harus sesering mungkin melakukan hubungan seks dengan pasangan. Maknanya lebih luas daripada sekadar urusan ranjang. Ciri dari tingginya kebutuhanmu akan sentuhan ialah betapa nyamannya kamu ketika bergandengan, memeluk, atau dibelai oleh pasangan.

Ketika kalian bersama, dirimu bukan tipe orang yang nyaman terpisah jarak dengan pasangan meski cuma semeter. Kamu tanpa sadar hampir selalu melakukan kontak fisik dengannya seperti memegangi lengannya kalau ia tidak terlebih dahulu menggandengmu. Pasangan juga merasakan bedanya sentuhanmu.

Orang yang kebutuhan akan sentuhan fisiknya tak terlalu tinggi, gandengannya sering kali hanya seperti menempel di telapak tangan. Akan tetapi, dirimu menggenggam tangan pasangan dengan erat. Kamu juga sering mendadak memijat atau meremas-remas tangannya seperti merasa gemas.

Kamu benar-benar ingin merasakan kehadiran pasangan secara fisik. Tak cukup hanya dengan melihat sosoknya dari dekat. Namun, kehadirannya mesti dapat dirasakan dengan indra perabamu. Jika kalian menjalani LDR, kebutuhanmu akan sentuhan tidak terpenuhi. Komunikasi sebaik apa pun tetap terasa kurang bagimu.

Baca Juga: 5 Green Flag yang Harus Dicari di Setiap Diri Pasangan

2. Komunikasi via telepon atau chat sering bikin salah paham

5 Tanda Gak Cocok Jalani LDR, Harus Ada yang Pindah demi Bersamailustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Bibhash Banerjee)

Sekarang masalahnya justru di komunikasi. Secara fisik, dirimu baik-baik saja berjauhan dengan pasangan. Namun, komunikasimu dengannya menjadi tidak pernah lancar. Meski kalian sama-sama telah berusaha keras buat menjalin komunikasi setiap hari, kesalahpahaman malah sering terjadi.

Memang gak semua orang mampu berkomunikasi dengan baik dari jarak jauh. Persoalannya bisa di kurangnya kemampuanmu menjelaskan sesuatu dengan teks. Diskusi melalui telepon juga terasa sangat terbatas. Video call lebih baik dari telepon biasa karena kamu bisa melihat ekspresi lawan bicara.

Namun, tetap gak sama dengan ketika kalian bertemu dan berbicara secara langsung. Tandanya cukup jelas, kalian akur ketika berjumpa tapi sering sekali cekcok begitu berjauhan meski gak ada masalah yang serius. Akui saja kelemahanmu dalam hal komunikasi jarak jauh. Agar dirimu bersama pasangan bisa mulai membahas siapa yang perlu pindah. 

3. Kecemasan tinggi saat berjauhan dengan pasangan

5 Tanda Gak Cocok Jalani LDR, Harus Ada yang Pindah demi Bersamailustrasi pasangan (pexels.com/Cody Portraits)

Kamu mesti memperhatikan kecemasan yang dirasakan. Apakah dirimu tetap gelisah ketika pasangan berada di dekatmu atau cuma saat kalian berjauhan? Kekhawatiranmu berangkat dari pemikiran kalau-kalau dia mengalami hal-hal buruk dan kamu tidak tahu.

Dapat pula dirimu takut ia berselingkuh atau kecemasanmu malah gak jelas alasannya. Yang jelas terasa hanya dirimu menjadi tidak tenang begitu kalian berpisah. Masalahnya, kecemasan ini sangat berpengaruh pada kegiatanmu sehari-hari. Kamu menjadi sulit berkonsentrasi, merasa kehilangan energi, dan mudah marah pada siapa saja serta tentang apa pun.

Kamu telah mencoba menenangkan diri dengan berbagai cara, tetapi yang paling manjur hanya jika kalian bertemu. Cemas dalam jangka panjang tentu buruk karena masih akan bertambah oleh masalah-masalah lain dalam keseharian. Apabila pasangan menjadi sumber ketenanganmu, berdekatan dengannya adalah yang terbaik.

4. Terbebani biaya berlipat hanya untuk bertemu

5 Tanda Gak Cocok Jalani LDR, Harus Ada yang Pindah demi Bersamailustrasi di bandara (pexels.com/JESHOOTS.com)

Masalah keuangan juga perlu menjadi perhatian. Jangan malu untuk berbicara dengan pasangan ketika kamu mulai merasa terbebani oleh biaya bertemu. Seperti untuk kalian bisa berjumpa 2 kali dalam sebulan saja, dirimu mesti membayar 4 tiket pesawat. Totalnya dibandingkan pendapatanmu menjadi terlalu besar.

Kalau rutinitas ini diteruskan, dirimu tidak dapat menabung buat masa depan kalian. Bahkan untukmu memenuhi kebutuhan pribadi pun sulit. Sedang gak mungkin juga kalian berpasangan tetapi amat jarang bertemu. Nanti rasa cinta mudah hilang. Bahkan saat cinta masih kuat, menahan rindu terlalu lama benar-benar menyiksa.

Baik kamu yang terbang buat menemui pasangan maupun sebaliknya sama-sama berbiaya besar. Lebih bijak untuk kalian mendiskusikannya. Putus karena jarak jadikan pilihan terakhir. Pilihan pertamanya adalah salah satu dari kalian mesti pindah. Entah kamu mengikuti tempat tinggal pasangan atau sebaliknya meski harus mencari pekerjaan baru. Tentu setelah hubungan kalian mantap, ya.

5. Jauh dari pasangan membuatmu ingin diperhatikan teman lawan jenis

5 Tanda Gak Cocok Jalani LDR, Harus Ada yang Pindah demi Bersamailustrasi teman kerja (pexels.com/Edmond Dantès)

Ini tanda bahaya yang harus cepat kamu sadari. Pasanganmu yang jauh bisa saja tidak mengetahuinya. Hanya dirimu yang menyadari betapa kebutuhan akan perhatian saat pasangan jauh mendorongmu untuk mencarinya dari orang lain. Sulit buatmu mengontrol sikap agar tak mencuri perhatian teman lawan jenis.

Beberapa orang di sekitarmu bahkan mungkin sudah melabelimu sebagai genit. Kamu juga tahu seharusnya dirimu gak boleh begini. Hanya saja perasaan senang ketika kawan lawan jenis memperhatikanmu membuatmu sulit mengendalikan diri. Tanpa teman tersebut terlalu menanggapi pun, dirimu dapat makin agresif dan mengejarnya.

Apalagi jika kebetulan kamu bertemu lawan jenis yang menikmati hubungan kalian. Mengingat potensimu untuk jatuh dalam perselingkuhan besar, lebih baik menjaga diri dengan selalu dekat dengan pasangan. Walaupun dasar perselingkuhanmu bukan betul-betul cinta dan cuma haus perhatian, tetap saja itu menyakiti pasangan serta merusak hubungan kalian.

Tak mampu menjalani LDR bukan berarti kamu lemah. Harus ada yang diprioritaskan dalam hubungan, yaitu kelanggengan dan kepuasan batin kedua belah pihak. Jika kedua hal tersebut lebih mungkin tercapai dengan kalian tinggal sekota, lakukan saja. Daripada untuk kesekian kalinya muncul tanda gak cocok jalani LDR dan hubunganmu berakhir karena jarak, mending cari solusi untuk selalu berdekatan.

Baca Juga: 4 Cara Mengisi Kebutuhan Bahasa Cinta Tipe Physical Touch saat LDR

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya