7 Pemicu Baper saat Berinteraksi di Medsos, Jangan Terlalu Dipikirkan

Kurangi scrolling kalau gak tahan

Bisa dibilang, media sosial atau medsos bukan tempat yang tepat untuk orang yang gampang baper. Ada terlalu banyak teman yang tidak secara langsung kamu kenal. Kamu jadi tidak tahu sifat asli mereka.

Ini dapat dengan mudah membuatmu salah paham atau terlalu sensitif dengan apa yang mereka lakukan di medsos. Kamu bisa terlampau senang maupun cepat kesal hanya karena tujuh perkara remeh berikut ini.

1. Unggahan orang lain yang terasa menyindirmu

7 Pemicu Baper saat Berinteraksi di Medsos, Jangan Terlalu Dipikirkanilustrasi pengguna medsos (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Seringkah kamu merasa unggahan orang lain ditujukan padamu? Hati-hati dalam menyimpulkan, ya. Jangan sampai kamu terlanjur emosi pada teman di medsos padahal dia gak bermaksud menyinggung kamu.

Selama dia tidak terang-terangan menyebut namamu atau memberi isyarat yang amat jelas di unggahannya, anggap saja itu bukan tentangmu. Bahkan, bila benar dia bermaksud menyindirmu, jika kamu cuek, ia malah bingung serta kesal sendiri karena usahanya tak mempan membuatmu emosi.

2. Seseorang yang selalu mengucapkan selamat ulang tahun, padahal bukan orang terdekatmu

7 Pemicu Baper saat Berinteraksi di Medsos, Jangan Terlalu Dipikirkanilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Keira Burton)

Ulang tahunmu memang cuma setahun sekali. Akan tetapi apabila setiap kamu berulang tahun ada seseorang yang mengucapkan selamat di medsos, bagaimana perasaanmu? Mungkin kamu biasa-biasa saja kalau dia masih bagian dari orang terdekatmu, seperti keluarga dan sahabat.

Namun jika di dunia nyata saja kalian tak cukup akrab atau malah sebatas kenal di dunia maya, tentu ada perasaan lebih berbunga-bunga. Pikirmu, tak mudah untukmu mendapatkan perhatian dari orang lain sampai serutin itu jika dia gak menganggapmu spesial.

Baca Juga: 5 Alasan Orang Gak Like Postingan Kamu di Media Sosial, Jangan Baper

3. Pasti memberi like atau love di unggahanmu

7 Pemicu Baper saat Berinteraksi di Medsos, Jangan Terlalu Dipikirkanilustrasi pengguna medsos (pexels.com/HONG SON)

Apa pun unggahanmu, namanya selalu muncul di notifikasi. Ia pasti memberikan reaksi positif atas unggahanmu dengan like atau love. Meski dia tak pernah mengomentari unggahanmu, kesan misteriusnya justru makin meyakinkanmu bahwa dirinya ingin kamu cukup penasaran.

Kalau kamu sudah penasaran, dirimu bakal lebih memerhatikannya. Bahkan boleh jadi kapan-kapan kamu mampir ke unggahannya atau kotak pesannya dan memulai percakapan. Masalahnya, benarkah itu yang diharapkannya atau cuma kamu yang terlalu cepat melayang cuma oleh like dan love?

4. Cuma komentarmu yang gak direspons

7 Pemicu Baper saat Berinteraksi di Medsos, Jangan Terlalu Dipikirkanilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Andrea Piacquadio)
dm-player

Kamu mengerti bahwa pengguna medsos dengan begitu banyak pengikut tak mungkin membalas satu per satu komentar di unggahannya. Paling cuma akun tertentu yang dibalasnya. Persoalannya, unggahan yang kamu komentari itu bukan punya seseorang yang terkenal.

Anehnya lagi, dia membalas atau minimal memberikan reaksi berupa emoji di komentar semua orang. Ya, semua orang kecuali kamu.

Kalau dia sempat melakukannya pada komentar sebanyak itu, mengapa komentarmu sampai terlewatkan? Benar-benar tidak sengaja atau ia memang ogah membalas komentarmu?

5. Pesan tidak pernah dibalas, padahal dia aktif di media sosial

7 Pemicu Baper saat Berinteraksi di Medsos, Jangan Terlalu Dipikirkanilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebelum kamu mengirimkan pesan, dirimu tentu telah mempertimbangkan kemungkinan pesan itu dibaca atau tidak. Kamu mengukur keaktifan seseorang di medsos. Maka saat pesanmu tak juga dibalas, kamu pasti merasa kesal.

Pun orang tersebut tetap rajin mengunggah apa pun. Kamu jadi berpikir dia memang sengaja tidak merespons pesanmu. Padahal, boleh jadi tidak semua notifikasinya masuk atau justru terlalu banyak notifikasi di akunnya sehingga ia malas membukanya.

6. Permintaan pertemanan diabaikan atau kamu gak di-follback

7 Pemicu Baper saat Berinteraksi di Medsos, Jangan Terlalu Dipikirkanilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu dan seseorang sama sekali tak saling mengenal, pengabaian ini pasti mudah dimaklumi. Akan tetapi, kalau kalian berkawan di dunia nyata atau minimal saling tahu nama akibat urusan pekerjaan, pengabaian ini dapat terasa sebagai penghinaan.

Seolah-olah seseorang sungguh-sungguh tidak ingin menjadi temanmu. Begitu juga kalau kamu mengikuti akun di IG yang bukan public figure, lalu dia gak follback kamu. Dirimu jadi berpikir dia memandang kamu tak setara dengannya alias ia sombong.

7. Kamu sering kasih like atau love di unggahannya, tapi dia tak melakukan hal serupa di unggahanmu

7 Pemicu Baper saat Berinteraksi di Medsos, Jangan Terlalu Dipikirkanilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Pixabay)

Sebaiknya kamu memang tak mengharapkan balasan like atau love dari siapa pun ketika berinteraksi di media sosial. Bagaimanapun, sikap tulus dalam pertemanan adalah yang terbaik. Toh, orang yang tidak pernah balas bereaksi di unggahanmu bukannya tak peduli padamu.

Boleh jadi dia cuma pemalu atau gak ingin privasinya terganggu. Sebab dengan memberi like atau love di unggahanmu, orang-orang akan dapat melihat namanya. Gak usah sedih, unggahanmu mungkin tetap dibacanya dan ditanggapi dengan emoji dalam hati.



Jika pertemanan di dunia nyata saja bisa menimbulkan kesalahpahaman, apalagi di media sosial. Kurangi sifat bapermu kalau masih ingin aktif di medsos. Jika sulit, waktu buat scrolling-nya yang dipangkas sekalian agar kamu lebih produktif di kehidupan nyata.

Baca Juga: 5 Risiko Punya Pasangan yang Candu Media Sosial, Ganggu Quality Time!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya