Jangan Salahkan 5 Orang Ini saat Pernikahanmu Tidak Bahagia

Memberatkan pikiran, perasaan, dan masalahmu

Pernikahan yang tidak membahagiakanmu tentu terasa begitu menyiksa. Setiap hari kamu dan pasangan terlibat pertengkaran atau hubungan telah berubah menjadi begitu dingin. Nyaris tak ada interaksi lagi di antara kalian. 

Rasa tidak bahagia dalam berumah tangga membuatmu sangat tertekan, sehingga tak jarang kamu ingin menyalahkan siapa pun. Seakan-akan mereka punya peran besar atas jalannya kehidupan pernikahanmu yang gak sesuai harapan.

Sikap seperti itu tentu tidak membuat kehidupan perkawinanmu lebih bahagia. Malah hubunganmu dengan orang-orang dapat ikut hancur dan melipatgandakan mendung dalam hidupmu. Walau berat, jaga diri dari menuduh siapa pun pantas ikut bertanggung jawab. Orang-orang di bawah ini gak memiliki niat buruk terhadapmu sejak awal.

1. Dia yang pertama mengajakmu menikah

Jangan Salahkan 5 Orang Ini saat Pernikahanmu Tidak Bahagiailustrasi pernikahan (pexels.com/Bethany Ferr)

Meski bukan kamu yang pertama kali melontarkan ide pernikahan, tanpa persetujuanmu, hal itu juga tak akan terjadi. Begitu kamu menerima ajakan seseorang buat menikah, kalian punya tanggung jawab yang sama besarnya atas keluarga yang terbentuk. Jangan berpikir dia seharusnya selalu mampu membahagiakanmu.

Datang dari inisiatif siapa pun, perkawinan adalah keputusan kamu bersama pasangan. Saat ini pun ia mungkin sedang merasa buruk oleh kehidupan rumah tangga kalian yang jauh dari ekspektasi.

Ada banyak sebab perkawinan yang tidak bahagia sehingga tak adil bila kamu hanya menyalahkannya. Apalagi ketika dahulu ia mengajakmu menikah, hubungan kalian amat baik. Sama sekali gak terbayangkan baik di benakmu maupun benaknya bahwa bakal begini kejadiannya. Ajakannya menikah kala itu bahkan boleh jadi maksud yang mulia. Daripada hanya terus mendekatimu, tanpa berani memberikan kepastian status.

2. Orang yang memperkenalkan kalian

Jangan Salahkan 5 Orang Ini saat Pernikahanmu Tidak Bahagiailustrasi berkenalan (pexels.com/Thirdman)

Dasar pemikiranmu adalah bila ia tidak memperkenalkanmu dengan seseorang, kalian tak akan menikah dan menjadi gak sebahagia hari ini. Pertanyaannya, apakah dia memperkenalkan kalian dalam rangka menjodohkan?

Begitu banyak orang secara otomatis saja memperkenalkan kawannya yang satu pada temannya yang lain. Hubungan kalian selanjutnya pun berada di tangan kamu dan pasangan.

Kalaupun ia yang menjodohkanmu dengan pasanganmu sekarang, perjumpaan kalian sesungguhnya tetap bagian dari takdir. Bukan semata-mata atas usaha dan keinginannya buat mencarikanmu jodoh. Pun ketika itu dia gak tahu apakah kalian bakal cocok atau tidak.

Kecocokan itu hanya bisa dirasakan oleh kalian berdua. Kecuali, ia sengaja menutupi keburukan seseorang dan menjebakmu dalam pernikahan yang telah diduganya tidak bakal bahagia.

Baca Juga: 5 Hal Sederhana untuk Membangun Pernikahan yang Bahagia, Catat!

3. Diri sendiri

dm-player
Jangan Salahkan 5 Orang Ini saat Pernikahanmu Tidak Bahagiailustrasi pertengkaran (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika kamu dilarang menyalahkan orang lain, tidak berarti bebas untukmu menyudutkan diri sendiri. Ingat, situasi gak bahagia ini juga bukan cita-citamu. Kamu bahkan sudah berusaha buat membuatnya lebih indah.

Dirimu dapat saja punya andil yang menyebabkan rumah tangga kalian gak harmonis. Namun, jangan terus-menerus menyalahkan diri. Ubahlah yang masih dapat diperbaiki.

Selebihnya, mungkin kamu dan pasangan memang gak cocok. Ada perbedaan yang terlalu besar untuk disatukan. Jika kamu terus menyalahkan diri, kamu akan kehilangan kekuatan buat melanjutkan hidup dan larut dalam penyesalan.

4. Anak

Jangan Salahkan 5 Orang Ini saat Pernikahanmu Tidak Bahagiailustrasi ibu dan anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Bahkan, andai hubunganmu dengan pasangan baru memanas setelah anak lahir, bukan berarti anak yang bersalah. Dia terlalu kecil dan tak berdaya untuk menghancurkan kebahagiaanmu bersama pasangan. Justru seharusnya kehadirannya menambah kebahagiaan rumah tanggamu. 

Misalnya, masalah ekonomi muncul setelah anak lahir. Lihat kembali kondisi finansial kalian sebelum punya momongan. Boleh jadi pendapatan kalian memang terbilang pas-pasan.

Sebagai orang dewasa, kalian mestinya mampu memperhitungkan beban ekonomi jika anggota keluarga bertambah. Siapkan diri dengan segala konsekuensinya atau tunda rencana punya anak sampai keadaan finansial kalian lebih baik. Anak gak tahu apa-apa mengenai hubungan kedua orangtuanya serta masalah orang dewasa.

5. Orang yang mendukung pernikahan kalian

Jangan Salahkan 5 Orang Ini saat Pernikahanmu Tidak Bahagiailustrasi bridesmaid (pexels.com/Kayla Renee)

Baik dukungan itu diberikan dahulu ketika kalian akan menikah atau sekarang, supaya kalian mempertahankan rumah tangga yang mulai goyah, mereka tidak pantas disalahkan. Rencana perkawinan kalian waktu itu merupakan hal yang baik. Siapa pun yang menyayangi kalian pasti akan mendukungnya.

Bila orang-orang gak mendukung keinginan kalian untuk menikah, nanti kamu marah. Begitu pula support mereka hingga hari ini, agar kalian mempertahankan hubungan semata-mata didasari keinginan yang baik. Bagaimanapun, rumah tangga tak bebas dari problem dan alangkah bagusnya, jika kalian mampu melewati ujian tersebut dengan baik.

Tentang sebesar apa rasa tidak bahagiamu tentu hanya kamu yang mengetahuinya. Toh, dukungan mereka agar kalian bertahan sebagai pasangan tak wajib diikuti. Gak perlu bersikap sinis pada orang-orang yang masih ingin melihat kebersamaanmu dengan pasangan, karena itu bentuk doa buat kebaikan kalian.

Betapa pun tertekannya dirimu dengan kondisi perkawinan yang gak bahagia, menyalahkan orang lain tidak berguna. Andai pun kebersamaanmu dengan pasangan harus berakhir, jangan putuskan hubunganmu dengan orang-orang yang tak ada hubungannya dengan rasa tidak bahagiamu. Pusatkan perhatianmu buat mengubah rasa tidak bahagia itu dan cari solusi terbaik bersama pasangan.

Baca Juga: 5 Sebab Rumah Tangga Tidak Bahagia, Adanya Pengabaian yang Disepelekan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya