5 Alasan Dia Bilang Kamu seperti Rumah, Ejekan atau Pujian?
ilustrasi pasangan (pexels.com/Budgeron Bach)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian cowok menganggap ceweknya seperti bidadari atau cewek berkata bahwa cowoknya adalah pahlawan dalam hidupnya. Namun ketika kamu menanyakan seperti apa pasangan memandangmu, jawabannya malah di luar dugaan. Dia menyebutmu tak ubahnya rumah.
Apakah kamu menjadi bingung akan maksud dari perkataannya? Haruskah dirimu merasa senang dan bangga atau malah tersinggung? Kira-kira itu sanjungan atau hinaan? Bila pasanganmu gak memperjelas maksud ucapannya bisa-bisa kamu overthinking lalu menarik kesimpulan yang keliru.
Dibandingkan bidadari atau pahlawan, rumah barangkali terkesan sebagai perumpamaan yang buruk. Ukuran rumah jangan-jangan merupakan sindiran buat fisikmu dan kerasnya bangunan menggambarkan sifatmu. Tenang, bukan itu maksud dia. Kamu bakal tersanjung kalau tahu lima arti tersembunyi di balik ucapannya yang menyamakanmu dengan rumah.
1. Selalu memberinya rasa aman dan nyaman
ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)Rumah merupakan tempat manusia berlindung dari hujan, panas, bahkan binatang buas atau ancaman bahaya lainnya. Rumah juga akan didesain dan ditata sedemikian rupa agar bisa memberikan kenyamanan untuk penghuninya. Kalau dia telah menyebutmu sebagai rumah bermakna kamu memberinya rasa aman sekaligus nyaman.
Dirimu gak pernah membuatnya ketakutan oleh serangan fisik maupun verbal. Kamu juga menjaga perasaannya dengan baik. Apa pun yang terjadi, dirimu tidak suka mengecam serta mengancamnya. Bila pun ia melakukan kesalahan, teguranmu jelas tetapi tak membuatnya merasa begitu buruk.
Bila ada orang yang bermaksud gak baik padanya, kamu pun seketika pasang badan. Kalian memang baru saling mengenal beberapa tahun terakhir. Namun, baginya terasa seperti sudah begitu lama bersama dan dalam hubungan yang senantiasa terjaga.
2. Menjadi tujuannya pulang
ilustrasi pasangan (pexels.com/Anete Lusina)Orang yang telah memiliki rumah pasti akan pulang ke sana setiap kali ia pergi. Pulang tidak hanya membawa rasa lelah. Tetapi juga berbagai keberhasilan, cerita perjalanan, serta semua yang terjadi sepanjang hari. Sepasti itulah ia akan selalu kembali padamu meski kesibukannya banyak.
Kamu telah menjadi titik berangkatnya sekaligus tujuan ketika nanti tiba waktunya pulang. Ia tak lagi berpikir untuk pulang ke tempat-tempat yang lain karena dirimu yang menjadi rumahnya. Di mana pun kamu dan ke mana pun ia pergi, posisimu di hatinya gak pernah berubah.
Setiap hari dia hanya menempuh perjalanan bolak-balik dari tempatmu berdiri ke tempat lain sebelum kembali lagi padamu. Dengan kata lain, ini merupakan pernyataan bahwa ia bakal selalu setia padamu. Adanya rumah-rumah lain di sepanjang perjalanan tak mengubah tujuan pulangnya. Kamu bisa merasa aman dari kemungkinan bakal kehilangan dia.
Baca Juga: 5 Cara Membahagiakan Pasangan ala Drakor Marry My Husband
3. Bisa jadi diri sendiri saat bersamamu
ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)Editor’s picks
Gak ada orang yang jaim di rumahnya sendiri. Di luar rumah, mereka dapat menampilkan hal-hal yang berbeda demi pencitraan. Namun begitu kembali ke rumah, mereka bakal segera menjadi diri sendiri karena itulah yang paling nyaman.
Seperti dalam hal berpenampilan saja, orang dapat amat berbeda antara ketika di luar dengan di dalam rumah. Di luar rumah, mereka terkena berbagai tuntutan termasuk kesan profesional dan menarik buat bekerja. Akan tetapi, di rumah mereka mengenakan pakaian lawas pun gak masalah yang penting nyaman.
Itulah yang dirasakan pasanganmu saat kalian bersama. Dia tidak perlu tampil keren sepanjang hari atau bergaya seperti orang kaya hanya untuk membuatmu mencintainya. Ia bebas menjadi diri sendiri tanpa khawatir dihakimi dan ditolak. Dirimu mampu menerimanya dengan apa adanya.
4. Partner terbaik untuk merencanakan masa depan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)Orang merencanakan masa depannya di rumah. Kalau ia sudah berada di kampus atau tempat kerjanya buat mewujudkan mimpi berarti telah masuk ke dalam aksi atau tindakan. Maka perencanaan masa depan disusun ketika seseorang berada di rumah.
Membentuk masa depan yang baik juga gak bisa dilakukan secara impulsif. Itu sebabnya tidak ada orang yang mendadak kuliah atau bekerja padahal sedetik yang lalu masih menganggur. Ketika dia bilang kamu seperti rumah, ini tandanya ia ingin bisa merencanakan masa depan bersamamu.
Seperti layaknya pasangan suami istri yang membahas masa depan mereka serta anak-anak di rumah. Sejauh ini saja, ia sudah begitu nyaman berdiskusi tentang masa depan denganmu. Kalaupun sekarang topik yang dibahas baru masa depan masing-masing, tinggal tunggu waktu untuk kalian membicarakan masa depan bersama.
5. Akan dipertahankannya mati-matian
ilustrasi pasangan (pexels.com/Elina Sazonova)Rumah pribadi berbeda dengan kontrakan atau kos-kosan. Dua yang terakhir bisa dengan mudahnya ditinggalkan kapan pun penghuni merasa bosan. Pun sebetah-betahnya orang tinggal di kontrakan dan kos-kosan, akhirnya tetap pindah juga karena tempat itu bukan miliknya.
Berbeda dengan rumah yang dibeli atau dibangun sendiri. Pemiliknya pasti telah siap buat menetap di sana bahkan sampai tua dan maut menjemput. Walaupun rumah pribadi dapat dijual, melakukannya gak semudah melepas barang-barang lain.
Sekuat-kuatnya orang akan berjuang guna mempertahankan rumah pribadinya. Tidak dijual apalagi membiarkan orang lain seenaknya memasukinya. Demikian pula pasanganmu bakal berusaha mati-matian buat mempertahankan hubungan kalian.
Dia ingin kamu selamanya untuknya, begitu pun ia selalu menjadi milikmu. Ia siap berusaha keras buat melindungi kebersamaan kalian dari segala hal yang berpotensi merusaknya. Komitmennya padamu amat kuat. Sebagai pasangan, dia tipe yang gigih dalam membina hubungan.
Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa sebutan rumah dari pasangan untukmu merupakan hal yang positif. Ingat bahwa tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar di samping makanan dan pakaian. Dengan kata lain, sepenting itulah kamu baginya.
Baca Juga: 6 Tanda Pasangan Tertekan Jalani Hubungan, Bisa Dipertahankan?
Marliana Kuswanti
Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
