7 Alasan Mau Balas Chat Gak Penting, Tetap Ramah meski Garing

Kalau sudah terlalu sering bakal mengganggu

Gak semua chat yang masuk ke media sosialmu termasuk penting. Meski batasan penting atau tidaknya sebuah chat bisa berbeda-beda tiap orang, ada kriteria dasarnya. Suatu pesan dianggap kurang penting apabila hanya bersifat promosi, menanyakan hal-hal yang sama dari waktu ke waktu, atau cuma meneruskan tautan berita yang gak relevan denganmu.

Dapat pula berbagai obrolan ringan di hari yang sibuk sehingga tak sesuai dengan prioritas kegiatanmu. Pesan-pesan yang tidak penting seperti itu cenderung akan diabaikan orang. Paling cuma dilihat sekilas. Bahkan terkadang seseorang langsung memblokir chat yang dimaksudkan buat mengiklankan sesuatu. 

Atau, dia keluar dari grup yang menurutnya dipenuhi percakapan yang tak berbobot. Akan tetapi, kamu tidak seperti itu. Dirimu masih menanggapi sejumlah chat yang kurang penting baik dengan agak terpaksa maupun menikmatinya. Satu atau beberapa poin di bawah ini pasti menjadi pertimbanganmu mau repot-repot membalasnya.

1. Gak penting untukmu bisa saja urgent buat orang lain

7 Alasan Mau Balas Chat Gak Penting, Tetap Ramah meski Garingilustrasi membalas chat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Segala hal yang tidak berkaitan dengan kebutuhanmu tentu menjadi terasa gak penting. Sebagai contoh, seseorang bertanya apakah kamu mempunyai benda yang dibutuhkannya? Bila dirimu memilikinya, ia bermaksud meminjamnya. Bagimu, menjawab pertanyaan tersebut atau tidak sama-sama tak mengganggu aktivitasmu.

Akan tetapi, kamu sadar bahwa jawabannya amat dinantikan oleh orang lain. Keperluannya dengan suatu benda menjadi tidak kunjung terpenuhi apabila dirimu gak memberikan kepastian.

Kamu berempati padanya sehingga tetap menjawab pesan tersebut. Meski dirimu gak memiliki benda yang diperlukannya, setidaknya ia menjadi bisa segera bertanya pada orang lain.

2. Chat masih bentuk perhatian meski kamu gak memerlukannya

7 Alasan Mau Balas Chat Gak Penting, Tetap Ramah meski Garingilustrasi membalas chat (pexels.com/Oleksandr P)

Misalnya, chat dari orang yang lagi naksir kamu. Tiga kali dalam sehari ia selalu menanyakan dirimu sudah makan atau belum. Kalau boleh jujur, kamu tidak butuh ditanya seperti itu. Dirimu sudah sangat mampu untuk makan sendiri kapan pun merasa lapar. Kalaupun kamu belum makan, kebutuhanmu bukan sekadar ditanya.

Bakal lebih baik apabila orang tersebut bersikap pengertian dan perhatian dengan langsung membawakan makanan untukmu. Meski begitu, dirimu juga memahami bahwa pertanyaan yang diulang-ulang itu merupakan caranya memperhatikanmu.

Perhatian merupakan hal yang positif sehingga kamu mau membalasnya. Daripada gak ada lagi orang yang mau memperhatikanmu, kan?

3. Tak mau terkesan terlalu serius dan angkuh

7 Alasan Mau Balas Chat Gak Penting, Tetap Ramah meski Garingilustrasi membalas chat (pexels.com/MART PRODUCTION)

Gaya bercanda orang memang kadang tidak sesuai dengan seleramu. Seseorang bisa tiba-tiba mengirimimu meme atau tebak-tebakan yang menurutmu garing. Akan tetapi, kalau usahanya itu gak direspons sama sekali nanti malah kamu dikira tidak bisa diajak bercanda serta terlalu menjaga jarak dari orang lain.

Mungkin karena kamu menganggap dirimu lebih tinggi dari mereka. Tidak mau mendapatkan cap seperti itu, dirimu tetap meresponsnya dengan sebaik mungkin. Kamu ingin tetap bisa berbaur dengan orang-orang yang mengenalmu betapa pun sebenarnya dirimu sibuk bahkan sedang pusing memikirkan sesuatu.

Baca Juga: 7 Tips agar Tak Kehabisan Topik Chat dengan Teman, Selipkan Humor?

4. Kebetulan lagi luang

7 Alasan Mau Balas Chat Gak Penting, Tetap Ramah meski Garingilustrasi membalas chat (pexels.com/Gustavo Fring)

Jangankan chat gak penting, pesan dari keluarga atau masih terkait pekerjaan saja dapat terabaikan apabila dirimu lagi sibuk sekali. Namun, kalau chat yang kurang penting masuk bertepatan dengan kamu lagi luang tentu tetap dibalas. Bahkan jika itu terjadi di grup WA, dirimu tidak perlu berpikir dua kali untuk menjadi orang pertama yang meresponsnya.

Malah kamu juga bisa terlebih dahulu mengirim chat yang kurang penting cuma buat memantik obrolan. Di saat kamu merasa santai, tingkat urgensi sebuah pesan atau percakapan bukan penentu untukmu merespons. Justru ada kecendrungan dirimu bakal lebih menikmati obrolan ringan ke sana kemari yang meningkatkan perasaan rileksmu.

5. Pada dasarnya kamu suka berinteraksi dengan siapa saja

7 Alasan Mau Balas Chat Gak Penting, Tetap Ramah meski Garingilustrasi membalas chat (pexels.com/Helena Lopes)

Untukmu yang senang berinteraksi dengan siapa saja, daftar chat di setiap media sosialmu gak pernah sepi. Kamu bahkan bisa mengobrol dengan dua orang atau lebih mengenai topik yang berbeda tanpa kehilangan fokus. Dirimu lancar berpindah-pindah dari chat dengan seseorang ke orang lainnya.

Menurutmu, tidak ada obrolan yang gak penting. Semuanya membuatmu tak merasa kesepian. Meski beberapa chat tidak memberimu informasi berharga atau tambahan wawasan, kamu senang-senang saja meladeninya. Di luar percakapan teks pun, mengobrol mungkin menjadi kegiatan favoritmu. Apa pun topiknya gak masalah.

6. Sama seperti obrolan, tak sopan bila diabaikan

7 Alasan Mau Balas Chat Gak Penting, Tetap Ramah meski Garingilustrasi membalas chat (pexels.com/Ron Lach)

Kamu mungkin agak merasa tertekan ketika membalas chat yang sebenarnya tidak penting buatmu. Namun, kesadaraanmu akan pentingnya kesopanan lebih kuat. Dirimu menyamakannya dengan obrolan secara langsung. Seandainya ada orang yang mendekatimu dan mengatakan sesuatu padamu, tentu sangat tidak sopan jika kamu diam saja.

Demikian pula dengan chat yang masuk ke nomor atau medsosmu. Penting atau tidaknya bukan hal utama. Kamu merasa wajib buat tetap menjaga kesopanan biar pengirim pesan tidak merasa diperlakukan dengan sembarangan. Selama chat-nya santun, kamu tak bisa pura-pura gak membacanya.

7. Pengirim chat masih orang terdekat

7 Alasan Mau Balas Chat Gak Penting, Tetap Ramah meski Garingilustrasi membalas chat (pexels.com/Vitaly Gariev)

Dirimu tidak berfokus pada isi chat melainkan siapa pengirimnya. Apabila pengirimnya masih orang terdekatmu seperti gebetan, keluarga, atau teman yang sehari-hari bertemu maka kamu pun tak dapat mengabaikannya. Bahkan bila dia cuma mengirimkan stiker, dirimu tetap membalasnya.

Malah balasanmu lebih panjang dan bisa penuh candaan. Ini adalah caramu menunjukkan betapa pentingnya pengirim pesan. Khusus untuk mereka, dirimu seperti tidak pernah terlalu sibuk, capek, atau malas buat membalas chat. Lagi pula, kamu akan merasa canggung sendiri apabila tak membalas chat orang terdekat apa pun isinya lantas keesokannya bertemu langsung.

Tentu ada konsekuensi jika kamu memutuskan menjawab semua chat yang gak penting. Pengirim bisa berpikir kamu tidak keberatan untuk terus dikirimi pesan serupa. Makin lama chat-nya makin receh dan mengganggumu. Sebaiknya dirimu tetap pilih-pilih pesan teks yang perlu dibalas atau diabaikan saja.

Baca Juga: 7 Tips Membuat Cewek Jadi Good Mood Lewat Chat, Wajib Dicoba!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya