7 Tanda Perilaku Kurangnya Self-Respect dalam Hubungan
ilustrasi cewek terlihat murung (pexels.com/Khoa Võ)
Dalam hubungan, cinta dan rasa hormat harus berjalan seiring. Namun, sering kali kita bingung membedakan antara pengertian dan toleransi. Apakah kamu benar-benar menerima pasangan, atau justru kamu mengorbankan harga diri demi hubungan itu? Ada beberapa perilaku yang seharusnya gak pernah kamu biarkan dalam hubungan, karena jika kamu melakukannya, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu kurang menghargai diri sendiri.
Berikut adalah tujuh perilaku yang menunjukkan kurangnya self-respect. Jika kamu menemukan dirimu membiarkan perilaku ini, mungkin sudah saatnya untuk mengambil langkah mundur dan mengevaluasi kembali hubunganmu.
Baca Juga: 5 Cara Menghidupkan Kembali Romantisme dalam Hubungan Jangka Panjang
1. Membiarkan kritik yang terus-menerus
ilustrasi kesal (unsplash.com/Mikail Duran)Kritik yang membangun memang penting untuk perkembangan diri. Namun, ada perbedaan besar antara kritik yang membangun dan kritik yang terus-menerus. Jika pasangan sering mengkritik setiap hal yang kamu lakukan, dari hal kecil hingga hal besar, ini bisa menjadi masalah.
Dalam hubungan yang sehat, pasangan harus saling mendukung dan membantu satu sama lain tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, jika kritik tersebut lebih sering merendahkan dan membuatmu merasa tidak cukup baik, itu tanda bahwa hubungan ini gak sehat. Jangan biarkan dirimu terus-menerus tertekan oleh kritik yang tidak beralasan, ya.
2. Tidak menghormati batasan
ilustrasi melihat ponsel malam hari (pexels.com/mikoto.raw Photographer)Batasan pribadi, baik secara fisik maupun emosional, sangat penting dalam setiap hubungan. Jika pasangan sering melanggar batasan, seperti mengecek ponselmu tanpa izin atau muncul di tempat kerjamu tanpa pemberitahuan, ini adalah tanda kurangnya rasa hormat.
Hubungan yang sehat menghargai privasi dan ruang satu sama lain. Jika pasangan terus-menerus melanggar batasan-batasan ini dan kamu tetap menoleransinya, itu adalah sinyal kalau kamu gak menghargai diri sendiri. Setiap orang berhak memiliki ruang pribadi yang dihormati, dan ini harus menjadi bagian dari dasar hubungan yang baik.
3. Manipulasi emosional
Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto)Manipulasi emosional bisa sangat halus dan sulit dikenali. Ini bisa berupa membuatmu merasa bersalah atas hal-hal yang bukan tanggung jawabmu, gaslighting, atau pasangan yang selalu memosisikan dirinya sebagai korban (playing victim).
Dalam hubungan yang sehat, komunikasi terbuka dan jujur sangatlah penting. Namun, jika kamu selalu merasa bersalah atau bingung atas perasaan sendiri, kamu mungkin sedang dimanipulasi secara emosional. Toleransi terhadap manipulasi emosional menunjukkan bahwa kamu gak memberi cukup penghargaan pada harga diri sendiri.
Baca Juga: 3 Tips Semakin Positif setelah Menjalin Hubungan, Pilih yang Tepat
4. Kurangnya dukungan
ilustrasi pasangan (unsplash.com/Dmitry Schemelev)Hubungan adalah tentang saling mendukung. Ketika kamu memiliki pasangan, dia seharusnya menjadi pendukung terbesarmu, seseorang yang mendukung mimpimu dan percaya pada kemampuanmu. Namun, kalau pasangan selalu merendahkan impianmu, menganggap enteng pencapaianmu, atau tidak peduli dengan apa yang penting bagimu, itu bisa menjadi masalah besar.
Menerima pasangan yang gak suportif sama saja dengan meremehkan dirimu sendiri. Kamu berhak mendapatkan pasangan yang memberi dukungan penuh, baik di masa-masa sulit maupun ketika kamu meraih kesuksesan.
5. Komunikasi yang gak sehat
ilustrasi pasangan (unsplash.com/Chermiti Mohamed)Komunikasi adalah kunci dalam hubungan. Namun, jika setiap kali kamu mencoba berbicara dengan pasangan dan itu selalu berujung pada argumen atau dia mengabaikan perasaanmu, ini adalah tanda komunikasi yang tidak sehat.
Setiap orang berhak didengar dan dipahami dalam hubungan. Kalau pasangan selalu menyalahkan, membela diri, atau mengabaikan pendapatmu, ini adalah tanda bahwa ada sesuatu yang tidak seimbang. Jangan biarkan pola komunikasi yang gak sehat ini merusak harga dirimu, ya.
6. Ketidakjujuran yang sering terjadi
ilustrasi pasangan (unsplash.com/Max)Kejujuran adalah fondasi setiap hubungan. Namun, bila pasanganmu sering berbohong, baik itu kebohongan kecil atau besar, ini dapat merusak kepercayaan yang seharusnya ada di antara kalian.
Toleransi terhadap ketidakjujuran menunjukkan bahwa kamu gak menghargai diri sendiri. Dalam hubungan yang sehat, kamu pantas mendapatkan kejujuran dan transparansi. Jangan biarkan kebohongan menjadi bagian dari kehidupanmu, karena ini hanya akan merusakmu seiring waktu.
7. Mengabaikan perasaanmu
ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro studio)Satu hal yang penting untuk diingat adalah bahwa perasaanmu selalu valid. Jika pasangan sering mengabaikan atau meremehkan perasaanmu, itu adalah tanda kurangnya rasa hormat.
Perasaanmu, baik itu kebahagiaan, kesedihan, kekhawatiran, atau harapan, semuanya penting. Dalam hubungan yang sehat, pasangan akan peduli pada perasaanmu dan berusaha untuk mengerti apa yang kamu rasakan. Jika perasaanmu terus-menerus diabaikan, itu adalah bentuk penghinaan terhadap diri sendiri.
Mengenali perilaku-perilaku ini dalam hubungan adalah langkah pertama untuk meraih kembali harga diri dan respek terhadap diri sendiri. Hubungan yang sehat bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang saling menghormati.
Apabila kamu membiarkan perilaku yang merendahkan dirimu, itu berarti kamu belum sepenuhnya menghargai diri sendiri. Ingat, kamu layak mendapatkan hubungan yang penuh dengan cinta dan respek.
Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Kamu Evaluasi Sebelum Mengakhiri Hubungan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
