6 Stereotip Gender yang Sering Tak Disadari, Sudah Tahu?

Mulai ubah pola pikir untuk hidup yang lebih adil dan setara

Stereotip gender adalah pandangan atau anggapan yang secara tidak adil menilai seseorang hanya berdasarkan jenis kelaminnya. Sayangnya, stereotip ini sering kali tertanam begitu dalam di masyarakat, sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Padahal, stereotip gender bisa berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari kita, baik dalam hal karier, hubungan sosial, maupun perkembangan diri.

Artikel ini akan membahas enam stereotip gender yang sering tak disadari. Apakah kamu sudah mengetahuinya?

1. Laki-laki harus kuat dan tidak boleh menangis

6 Stereotip Gender yang Sering Tak Disadari, Sudah Tahu?ilustrasi strong (pexels.com/Samer Daboul)

Salah satu stereotip yang paling umum adalah anggapan bahwa laki-laki harus selalu kuat, tidak boleh menangis, dan harus bisa mengendalikan emosi mereka. Sejak kecil, banyak anak laki-laki yang diajarkan untuk menekan emosi dan menyembunyikan perasaan mereka.

Akibatnya, ketika dewasa, mereka mungkin merasa tertekan dan kesulitan untuk mengekspresikan emosi mereka dengan sehat. Padahal, menangis adalah bentuk ekspresi emosi yang manusiawi dan seharusnya tidak dibatasi oleh jenis kelamin.

2. Perempuan tidak cocok dengan bidang sains dan teknologi

6 Stereotip Gender yang Sering Tak Disadari, Sudah Tahu?ilustrasi ilmuwan (pexels.com/Chokniti Khongchum)

Stereotip lain yang sering muncul adalah anggapan bahwa perempuan tidak cocok untuk bekerja di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Meskipun saat ini semakin banyak perempuan yang meniti karier di bidang ini, stereotip ini masih sering muncul.

Banyak orang yang tanpa sadar meremehkan kemampuan perempuan dalam bidang STEM, yang pada akhirnya bisa membatasi kesempatan dan potensi mereka. Padahal, kemampuan dan minat seseorang dalam bidang tertentu tidak ditentukan oleh jenis kelamin, melainkan oleh bakat dan usaha.

Baca Juga: [OPINI] Lawan Stereotip Gender Guna Atasi Diskriminasi

3. Laki-laki harus menjadi pencari nafkah utama

6 Stereotip Gender yang Sering Tak Disadari, Sudah Tahu?ilustrasi pebisnis (pexels.com/Edmond Dantès)

Tradisi yang sudah berlangsung lama ini membuat banyak orang berpikir bahwa laki-laki harus menjadi pencari nafkah utama dalam sebuah keluarga, sementara perempuan seharusnya lebih fokus pada urusan rumah tangga. Stereotip ini bisa membatasi pilihan hidup bagi laki-laki dan perempuan.

Misalnya, seorang perempuan yang ingin mengejar karier bisa merasa bersalah karena melanggar ekspektasi sosial, sementara seorang laki-laki yang ingin lebih terlibat dalam pengasuhan anak mungkin merasa tidak dianggap serius.

4. Perempuan harus selalu tampil cantik dan anggun

6 Stereotip Gender yang Sering Tak Disadari, Sudah Tahu?ilustrasi perempuan berbaju hijau (pexels.com/HONG SON)

Stereotip ini menekankan bahwa perempuan harus selalu tampil menarik dan anggun. Tekanan untuk selalu terlihat sempurna dapat menyebabkan stres dan ketidakpuasan terhadap penampilan diri.

Selain itu, stereotip ini juga bisa membuat perempuan merasa tidak nyaman untuk tampil berbeda dari standar kecantikan yang ada. Penting untuk diingat bahwa setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kebebasan untuk tampil sesuai dengan keinginan dan kenyamanannya sendiri, tanpa harus mengikuti standar yang ditentukan oleh masyarakat.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Illusory Correlation terhadap Stereotip Sosial

5. Laki-laki tidak cocok untuk pekerjaan rumah tangga

6 Stereotip Gender yang Sering Tak Disadari, Sudah Tahu?ilustrasi menyapu (pexels.com/RODNAE Productions)

Ada anggapan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah tugas perempuan, sementara laki-laki tidak cocok untuk mengerjakan hal-hal seperti memasak, membersihkan rumah, atau mengasuh anak. Padahal, pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama yang seharusnya dilakukan oleh semua anggota keluarga, tanpa memandang jenis kelamin.

Ketika stereotip ini terus dipertahankan, beban pekerjaan rumah tangga sering kali jatuh lebih berat pada perempuan, sementara laki-laki kehilangan kesempatan untuk lebih terlibat dalam kehidupan rumah tangga.

6. Perempuan lebih emosional daripada laki-laki

6 Stereotip Gender yang Sering Tak Disadari, Sudah Tahu?ilustrasi wanita menangis (pexels.com/RODNAE Productions)

Stereotip bahwa perempuan lebih emosional dan tidak rasional sering digunakan untuk meremehkan pendapat atau keputusan yang dibuat oleh perempuan. Hal ini bisa mengakibatkan perempuan merasa tidak dihargai dan dianggap kurang kompeten dibandingkan laki-laki.

Padahal, emosi adalah bagian dari sifat manusia yang dimiliki oleh semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Kemampuan seseorang dalam membuat keputusan atau bekerja dengan baik tidak ditentukan oleh seberapa emosional mereka, melainkan oleh keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.

Stereotip gender sering kali tak disadari namun memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Penting bagi kita untuk menyadari keberadaan stereotip ini dan berusaha melawannya.

Dengan begitu, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan setara bagi semua orang, tanpa terikat oleh stereotip yang tidak relevan. Yuk, mulai sekarang lebih peka dan kritis terhadap stereotip gender yang ada di sekitar kita!

Baca Juga: 5 Stereotip yang Sering Dilontarkan kepada Orang Introvert 

L A L A Photo Verified Writer L A L A

Warga Jakarta, dah itu aja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya