5 Tips Bangkit dari Keterpurukan Akibat Perselingkuhan, Kelola Emosi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perselingkuhan adalah hal yang menyakitkan bagi siapa pun. Dunia seseorang bisa saja hancur saat mendapati pasangannya berkhianat. Namun demikian, kamu harus tetap melanjutkan hidup.
Tidak mudah untuk bangkit dari keterpurukan akibat perselingkuhan. Hal ini karena rasa sakit dan trauma yang tidak mudah dilupakan. Kamu perlu langkah yang tepat untuk segera bangkit dari keterpurukan ini. Lalu apa yang perlu dilakukan? Simak tips di bawah ini.
1. Jangan menyalahkan diri sendiri
Seseorang yang berselingkuh akan cenderung menyalahkan pasangannya. Bahkan orang tersebut tidak akan segan mengungkit kekurangan pasangannya untuk menjadi alasan atau pembenaran atas ketidaksetiaan yang ia lakukan. Saat mendengarkan hal tersebut, jangan menerima setiap alasan yang ia berikan untuk mencoba menyudutkanmu atau kamu akan menyalahkan diri sendiri atas kesalahannya.
Selingkuh adalah pilihan untuk diam-diam mengkhianati pasangan dalam sebuah hubungan. Perlu diingat bahwa kita tidak bisa memaksa orang melakukan sesuatu. Apa pun masalah yang sedang terjadi dalam hubungan, perselingkuhan tidak bisa dibenarkan. Jadi, jika ada yang mencoba menyalahkanmu atas ketidaksetiaan pasangan, bantahlah dan jangan menyalahkan diri sendiri.
2. Menyadari bahwa kemarahan adalah normal
Perasaan marah merupakan hal yang wajar. Tidak ada seorang pun yang tidak marah saat dikhianati. Hal ini karena perselingkuhan adalah pelanggaran paling berat dan menyakitkan dalam sebuah hubungan.
Jangan menahan kemarahan yang kamu rasa tapi salurkanlah kemarahan itu. Hal ini adalah langkah pertama yang akan membantumu menghadapi perselingkuhan. Kemarahan dapat membantumu melangkah keluar dari zona nyaman dan menegakkan batasan.
Baca Juga: 6 Hal Wajib Dilakukan Jika Memaafkan Pasangan yang Pernah Selingkuh
3. Berhenti meragukan diri sendiri
Editor’s picks
Seseorang seringkali meragukan diri sendiri saat menjadi korban perselingkuhan. Korban selalu mempertanyakan alasan perselingkuhan atau bahkan kekurangan dalam dirinya sendiri. Jika hal ini terus terjadi akan membuat seseorang merasa terpuruk.
Pengkhianatan adalah hal yang traumatis. Wajar jika kamu memiliki emosi yang kuat dan bersedih atas hubungan yang saat ini sedang dijalani. Namun, jangan menyalahkan diri sendiri atau merasa bodoh karena tidak melihat tanda-tanda perselingkuhan yang pasangan lakukan. Ingat, apa pun alasannya, perselingkuhan tidak dapat dibenarkan.
4. Belajar untuk percaya lagi
Seseorang yang mengalami perselingkuhan akan membutuhkan proses yang panjang saat membangun kembali sebuah hubungan. Hal ini karena perselingkuhan yang dialami akan membuat seseorang tidak akan mudah memberikan kepercayaannya kepada orang lain. Namun, bukan berarti kamu harus menutup diri dan tidak bisa percaya lagi kepada orang lain.
Kamu bisa memulai dari hal kecil. Belajarlah untuk memiliki batasan yang lebih baik dalam hubungan yang lain sebelum mempertimbangkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Kita tidak dapat mengendalikan apa yang mungkin dilakukan orang lain, tetapi kita dapat mengendalikan bagaimana kita bereaksi terhadap hal tersebut.
Temukan orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang sama denganmu. Jika keadaan menjadi tidak baik, tegaskan dirimu kembali.
5. Mencari dukungan dari orang terdekat
Tidak semua orang memahami patah hati yang kamu rasakan. Jangan jalani semuanya sendiri. Bagilah beban yang kamu rasakan kepada orang terdekat.
Temui orang-orang terdekat yang peduli padamu. Mintalah saran dan dukungan dari mereka. Hal ini bisa membantumu bangkit dari keterpurukan akibat perselingkuhan.
Bangkit dari keterpurukan akibat perselingkuhan tidaklah mudah. Butuh proses panjang untuk menyembuhkan rasa sakit dan trauma. Namun, jangan menyerah dan menutup pintu hatimu begitu saja. Ingat, kamu juga berhak berbahagia.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Mengetahui Pasangan Selingkuh
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.