5 Asumsi Salah dalam Hubungan yang Bikin Gagal Memahami Kekasih

Tak hanya disadari, tapi juga perlu dipahami

Hubungan romansa adalah interaksi antara dua orang yang saling mencintai dan melibatkan ketertarikan emosional. Dalam hubungan tersebut, seni memahami kekasih sering kali dianggap sebagai kunci untuk menjaga keharmonisan dan kebahagiaan bersama.

Di mana selama proses ini, kita sering terlalu percaya pada asumsi-asumsi yang dianggap sebagai bentuk perhatian atau cinta, tanpa menyadari dampak negatifnya. Meskipun tampak seperti cara mencintai dan memahami pasangan, asumsi-asumsi tersebut sebenarnya bisa menciptakan ketegangan dan bahkan merusak fondasi hubungan.

Pada akhirnya, asumsi-asumsi yang salah menjadi acuan dalam menjalani hubungan. Nah, deretan asumsi di bawah ini sering dianggap sebagai seni memahami kekasih, tetapi sebenarnya salah dan bisa merugikan diri sendiri.

1. Menganggap pasangan selalu mengerti perasaan satu sama lain tanpa harus diberitahu

5 Asumsi Salah dalam Hubungan yang Bikin Gagal Memahami KekasihIlustrasi komunikasi antara pasangan (unplash.com/Chiến Phạm)

Salah satu asumsi yang sering kali muncul dalam hubungan adalah keyakinan bahwa pasangan yang benar-benar memahami kamu selalu mengerti perasaan satu sama lain tanpa perlu kamu mengatakan apa pun. Namun, kenyataannya, tidak ada yang bisa membaca pikiran orang lain, bahkan dalam hubungan yang sangat dekat sekalipun. Setiap individu membutuhkan komunikasi yang terbuka dalam kehidupan sehari-hari untuk mengerti apa yang diinginkan atau dimaksudkan oleh orang lain. Begitu pula dalam suatu hubungan yang sehat.

Harapan semacam ini justru bisa menimbulkan kekecewaan dan salah paham, jika salah satu atau kedua belah pihak merasa tidak dipahami karena kurangnya komunikasi. Komunikasi terbuka adalah kunci dalam hubungan. Sebab dengan hal ini kamu bisa mengungkapkan perasaan secara jelas dan dapat mencegah kesalahpahaman yang berakibat konflik.

Mengungkapkan perasaan, kebutuhan, dan keinginan secara langsung bukan berarti mengurangi kedekatan, tetapi justru memperkuat ikatan dengan memastikan bahwa tidak ada asumsi yang salah atau perasaan yang terpendam. Seni memahami kekasih sebenarnya terletak pada kesediaan untuk mendengarkan dan berkomunikasi secara jujur, bukan pada kemampuan untuk menebak perasaan satu sama lain.

Jadi, jangan mengandalkan pasangan untuk menebak apa yang kamu rasakan atau inginkan. Sebaliknya, beranikan diri untuk berbicara secara jujur dan terbuka tentang perasaan dan harapanmu.

2. Selalu setuju dan mendukung satu sama lain

5 Asumsi Salah dalam Hubungan yang Bikin Gagal Memahami KekasihIlustrasi pasangan yang selalu suportif (pexels.com/Emma Bauso)

Kebiasaan berkomunikasi secara terbuka dan berani dalam mengungkapkan keinginan maupun opini adalah langkah yang positif. Namun, ketika perbedaan pendapat muncul sebagai hasil dari komunikasi tersebut, hal ini sebenarnya wajar dan sehat dalam sebuah hubungan.

Jangan merasa perlu untuk selalu menyetujui segala hal yang diinginkan pasangan hanya demi menghindari konflik, meskipun ini sering dianggap sebagai cara menjaga keharmonisan dan bentuk cinta sejati. Sikap ini bisa membuatmu kehilangan identitas dan kepentingan pribadi karena terus-menerus menekan perbedaan pendapat demi menjaga perdamaian.

Tidak perlu takut untuk mengungkapkan pandangan yang berbeda, selama itu dilakukan dengan cara yang konstruktif. Yang penting adalah bagaimana menangani perbedaan tersebut dengan saling menghormati. Dengan demikian, kalian bisa mencapai kompromi yang adil dan memahami satu sama lain dengan lebih baik, daripada selalu menyetujui segala hal hanya untuk menghindari ketegangan.

Baca Juga: 5 Lagu Taylor Swift buat yang Pengen Tahu Cara Memahami Kekasih

3. Harus memiliki hobi atau minat yang sama agar harmonis

5 Asumsi Salah dalam Hubungan yang Bikin Gagal Memahami KekasihIlustrasi pasangan dengan hobi yang sama (unplash.com/Afif Ramdhasuma)

Memiliki minat atau hobi yang sama memang penting untuk membangun chemistry yang kuat karena mempermudah interaksi dan menciptakan topik pembicaraan yang menyenangkan. Namun, kesamaan ini tidak selalu menjamin hubungan kamu akan terus langgeng dan perbedaan tidak harus dihindari karena dianggap menimbulkan ketidakcocokan.

Setiap individu memiliki keunikan dan preferensi pribadi yang berbeda dan hal ini justru bisa menambah warna dalam hubungan. Bahkan, perbedaan hobi dan minat bisa menjadi peluang untuk kamu saling belajar dan tumbuh bersama.

Terlalu menekankan kesamaan minat bisa membuat pasangan merasa tertekan untuk menyukai hal-hal yang sebenarnya tidak dia nikmati, yang berujung pada rasa frustrasi dan kebosanan. Sebaliknya, memberikan ruang bagi masing-masing untuk mengejar minatnya sendiri dapat membantu menjaga identitas pribadi dalam hubungan. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk saling mendukung, sehingga hubungan kalian menjadi lebih dinamis dan harmonis tanpa perlu menyamakan semua aspek kehidupan.

4. Mengorbankan diri sendiri demi kebahagiaan pasangan

5 Asumsi Salah dalam Hubungan yang Bikin Gagal Memahami KekasihIlustrasi pasangan yang bahagia bersama (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dalam suatu hubungan, memang ada hal-hal yang harus dikorbankan, seperti rasa egois. Sehingga, banyak orang berpikir bahwa mengorbankan kebahagiaan pribadi demi pasangan adalah tanda ketulusan dan cinta sejati. Meskipun pengorbanan adalah bagian dari hubungan, mengorbankan diri secara terus-menerus tanpa memikirkan kebahagiaan sendiri bisa berujung pada ketidakpuasan dan kebencian.

Penting untuk diingat bahwa hubungan yang sehat didasarkan pada keseimbangan dan saling mendukung untuk tumbuh dan berkembang bersama, tanpa membebani satu pihak dengan tanggung jawab atas kebahagiaan pasangannya.

Kamu dan pasangan perlu memahami dan menghargai kebutuhan masing-masing. Memiliki waktu untuk diri sendiri dan memenuhi keinginan pribadi tidak hanya membuat kamu lebih bahagia, tetapi juga memperkuat dan memuaskan hubungan bagi kedua belah pihak.

5. Pria harus lebih proaktif dalam berkomunikasi dan mengambil inisiatif

5 Asumsi Salah dalam Hubungan yang Bikin Gagal Memahami KekasihIlustrasi pasangan yang saling memandang (pexels.com/Thirdman)

Terakhir, dan hal ini mungkin bisa menjadi yang paling relatable adalah adanya anggapan bahwa pria harus menjadi sosok yang lebih inisiatif maupun aktif untuk memulai hubungan dan komunikasi. Namun, tahukah kamu kalau hal ini adalah salah satu asumsi yang bisa merusak dinamika hubungan? Menempatkan tanggung jawab ini sepenuhnya pada pria saja bisa bisa menciptakan ketidakseimbangan. Pada dasarnya, penting bagi setiap individu dalam hubungan untuk berkomunikasi dengan jelas dan mengambil inisiatif.

Hubungan yang sehat membutuhkan partisipasi aktif dari kedua belah pihak. Ketika hanya satu pihak yang diharapkan untuk selalu memulai percakapan atau mengambil langkah pertama, hal ini bisa menyebabkan rasa ketidakpuasan sekaligus keraguan.

Mengambil inisiatif harus menjadi tanggung jawab bersama. Tak ada salahnya bagi siapa pun untuk lebih proaktif dan mengambil inisiatif, termasuk para perempuan. Mengambil inisiatif dalam hubungan bukan berarti harus selalu memimpin, melainkan lebih kepada menunjukkan bahwa kamu peduli dan siap untuk menjalani hubungan ini.

Proses memahami kekasih dalam suatu hubungan memang bisa menjadi gampang-gampang susah. Jika kamu merasa kesulitan, pastikan kepercayaan dan komunikasi yang terbuka tetap berjalan lancar. Sebenarnya, masih banyak aspek lain dari seni memahami kekasih yang perlu diperhatikan.

Seni memahami kekasih bisa semakin kamu dalami melalui film terbaru IDN Pictures, yang berjudul Seni Memahami Kekasih (2024). Film yang dibintangi Febby Rastanty dan Elang El Gibran ini, siap menghiasi layar bioskop Tanah Air mulai 5 September 2024. Jadi, jangan lupa nonton film komedi romantis satu ini, bareng pacar atau orang terkasihmu, ya!

Baca Juga: 4 Seni Memahami Kekasih agar Harmonis Meski Hobi Berbeda

Elvina Ekaningtyas Damayanti Photo Verified Writer Elvina Ekaningtyas Damayanti

@elvina.ekd

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya