5 Penyebab Umum Mengapa Ibu Mertua dan Menantu Perempuan Jarang Akur

Tidak sepenuhnya salah ibu mertua maupun menantu perempuan

Dalam membina rumah tangga, ada kalanya masalah muncul. Misalnya, seperti hubungan dengan anggota keluarga pasangan yang kurang harmonis. Biasanya, yang sering tidak akur adalah menantu perempuan dan ibu mertua. 

Bahkan, sudah menjadi hal yang biasa di masyarakat jika ibu mertua dan menantu perempuan, umumnya jarang akur dibandingkan menantu laki-laki dengan ayah mertua. Tentu hal tersebut pasti ada penyebabnya, kan? 

Nah, berikut ini beberapa penyebab umum mengapa ibu mertua dan menantu perempuan jarang yang akur. Bisa jadi inspirasi kalau kamu juga mengalaminya.

1. Ibu mertua sudah tidak menyukai menantu perempuan sejak sebelum anaknya menikah

5 Penyebab Umum Mengapa Ibu Mertua dan Menantu Perempuan Jarang Akurilustrasi ibu mertua tidak menyukai menantu (freepik.com/freepik)

Penyebab umum pertama mengapa ibu mertua dan menantu perempuan jarang akur karena sejak sebelum anaknya menikah, ibu mertua sudah tidak menyukai menantu perempuannya. Alasannya bisa karena ibu mertua mungkin sudah memiliki calon lain untuk menjadi istri anaknya, namun, sang anak tidak menyukai pilihan ibunya tersebut dan lebih memilih menikah dengan perempuan pilihannya.

Sang ibu mungkin awalnya tidak mau merestui. Namun, karena anaknya memaksa, akhirnya ia merestui dengan berat hati. Akibatnya, segala sesuatu yang dilakukan sang menantu dianggap buruk meski tujuan menantunya adalah baik.

Apalagi jika misalnya menantu perempuannya tipe orang yang bukan penyabar atau tidak mau terus-terusan diperlakukan dengan buruk. Tentu hal tersebut bisa sering memicu pertikaian di antara keduanya jika tidak ada pihak yang mau mengalah.

Oleh sebab itu, jika memiliki ibu mertua yang seperti ini, sebaiknya rundingkan dengan suami tentang langkah apa yang harus diambil. Hal itu perlu dilakukan agar ke depannya tidak terus-terusan memicu pertengkaran dan tidak mengganggu ketenanganmu dalam berumah tangga.

2. Ibu mertua terlalu ikut campur dengan urusan rumah tangga anaknya

5 Penyebab Umum Mengapa Ibu Mertua dan Menantu Perempuan Jarang Akurilustrasi mertua dengan cucu-cucunya (pexels.com/Pixabay)

Dibandingkan dengan ayah mertua, ibu mertua umumnya lebih suka ikut campur dengan urusan rumah tangga anaknya, baik masalah kecil maupun besar. Karena sudah hal yang umum bagi seorang ibu untuk menginginkan yang terbaik bagi kehidupan buah hatinya.

Namun, bukan berarti ayah mertua tidak menginginkan yang terbaik buat anaknya, lho! Biasanya, ayah mertua akan membiarkan anaknya untuk menyelesaikan masalah rumah tangganya sendiri sebagai bentuk kedewasaannya. Baru jika sang anak tidak mampu, sang ayah akan turun tangan untuk membantu anaknya.

Nah, akibat ibu mertua yang suka ikut campur dengan urusan rumah tangga anaknya ini, terkadang membuat menantu perempuannya menjadi tidak nyaman. Apalagi jika ibu mertua sampai menegur dengan kata-kata yang menyakitkan hati tentu bisa membuat menantu perempuan menjadi sakit hati dan bisa kehilangan kesabaran.

Baca Juga: 5 Hal yang Gak Perlu Lakukan saat Bertemu Calon Mertua

3. Menantu perempuan tidak mau mendengarkan nasihat ibu mertua

dm-player
5 Penyebab Umum Mengapa Ibu Mertua dan Menantu Perempuan Jarang Akurilustrasi tidak akur dengan ibu mertua (freepik.com/bearfotos)

Tidak semua ibu mertua itu galak, lho! Terkadang ada ibu mertua yang sabar dengan tingkah laku menantunya yang mungkin terkadang menjengkelkan. 

Apalagi jika menantu perempuannya tipe orang yang suka memotong pembicaraan karena tidak suka terus-terusan dinasihati. Tentu bisa membuat ibu mertua menjadi hilang kesabaran dan bahkan mungkin menjadi emosi dan meluapkan amarah dengan kata-kata yang kasar. Tentu hal tersebut bisa memicu pertengkaran di antara keduanya.

Oleh sebab itu, jika kamu memiliki menantu perempuan yang tidak suka dinasihati atau tidak pernah mau mendengarkan nasihatmu, maka lebih baik bicarakan dengan anakmu saja. Toh, sudah tugas sebagai seorang suami untuk membimbing istrinya ke jalan yang benar. Mungkin jika dinasihati langsung oleh suaminya, menantu perempuanmu lebih menurut.

4. Suami tidak bisa adil dalam memperlakukan ibu dan istrinya

5 Penyebab Umum Mengapa Ibu Mertua dan Menantu Perempuan Jarang Akurilustrasi suami dan isteri bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Selain karena kesalahan dari pihak ibu mertua dan menantu perempuan, ketidakakuran antar keduanya juga bisa disebabkan oleh sang suami, yang tidak lain adalah anak laki-laki dari ibu mertua itu sendiri. Mengapa bisa? Ketidakakuran antara ibu mertua dan menantu perempuan juga bisa dipicu oleh kecemburuan dari salah satu pihak yang bisa terjadi karena sang suami tidak adil dalam memperlakukan keduanya. 

Mungkin saja sang suami lebih mengistimewakan ibunya daripada istrinya atau bahkan sebaliknya. Apalagi jika mereka tinggal dalam satu rumah. Tentu akan sangat terlihat perlakuan yang tidak adil tersebut.

5. Ibu mertua selalu menyalahkan menantu jika ada masalah dalam rumah tangga anaknya

5 Penyebab Umum Mengapa Ibu Mertua dan Menantu Perempuan Jarang Akurilustrasi ibu mertua dan menantu tidak akur (freepik.com/shurkin_son)

Sebagai seorang ibu, mungkin ibu mertua merasa lebih mengenal anaknya daripada orang lain, termasuk istri dari anaknya sendiri. Oleh sebab itu, jika ada masalah dalam rumah tangga anaknya, terkadang ibu mertua lebih menyalahkan menantu perempuannya daripada anaknya.

Sebab, ibu mertua merasa anaknya tidak mungkin melakukan kesalahan seperti yang diucapkan oleh menantu perempuannya atau orang lain. Padahal, bisa saja memang anaknya yang salah, namun, pandai berkelit. Selain itu, seorang istri biasanya lebih mampu mengenal sifat asli dari suaminya daripada ibu mertuanya.

Biasanya pria akan menampilkan sifat aslinya kepada pasangannya daripada kepada orangtuanya sendiri. Mungkin bisa jadi karena takut dengan orangtuanya sehingga hanya menampakkan yang baik-baik saja atau karena lebih nyaman menampakkan sifat aslinya kepada pasangannya.

Oleh sebab itu, sebagai ibu mertua harus bijaksana. Tidak boleh langsung menyalahkan satu pihak saja jika ada masalah. Namun, dengarkan penjelasan dari kedua belah pihak dan pendapat dari orang-orang di sekitarnya. Setelah itu, pertimbangkan yang perkataannya lebih logis dan masuk akal berdasarkan bukti yang ada.

Agar rumah tangga berjalan dengan harmonis, dibutuhkan kerja sama dari kedua pihak maupun keluarga dari dua pihak. Sebab, banyak yang rumah tangganya hancur karena memiliki masalah dengan keluarga pasangannya. Jangan sampai terjadi pada rumah tanggamu, ya!

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Sakit Hati pada Mertua, Coba Berdamai?

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya