3 Sikap Toksik yang Disalahartikan sebagai Romantis, Wajib Hati-hati 

Harus bijak dan selektif memilih pasangan

Standar tinggi di media sosial, maraknya ksiah fiksi romansa, munculnya berbagai karakter dalam film dan drama romansa ikut membangkitkan standar seseorang dalam menjalani hubungan. Masalahnya, tidak semua hal yang dipaparkan di media tersebut adalah benar.

Banyak sikap yang seringkali dianggap romantis padahal sangat toksik. Bila diteruskan, malah memberi dampak negatif, baik untuk kamu maupun hubunganmu.

Perlu akal sehat untuk benar-benar selektif memilih pasangan. Termasuk, dalam menjaga sikap agar tidak berakhir menyakiti doi. Kamu perlu tahu sikap toksik apa saja yang wajib dihindari dalam hubungan. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Sikap ingin selalu mengontrol pasangan

3 Sikap Toksik yang Disalahartikan sebagai Romantis, Wajib Hati-hati ilustrasi pasangan (pexels.com/Alena Darmel)

Awalnya, seseorang yang punya sikap controlling terlihat manis dan romantis. Tapi seiring berjalannya waktu, sikap ini hanya akan jadi batu sandungan dalam hubungan.

Kamu dan pasangan jadi tidak punya kehendak bebas, apa-apa selalu bergantung pasangan. Apa namanya kalau bukan mengekang?

Perlu kamu ketahui, sikap over-controlling bukan berasal dari cinta, melainkan kekhawatiran berlebih dan rasa tidak aman dalam hubungan, yang akhirnya bermanifestasi menjadi keinginan untuk selalu berada lebih “dominan” dibanding pasangan. Pada akhirnya, hanya bikin lelah kamu dan pasangan.

2. Terlalu manja dan bergantung pada doi

3 Sikap Toksik yang Disalahartikan sebagai Romantis, Wajib Hati-hati ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Setiap orang pasti ingin dimanja dengan orang yang ia cinta. Tapi, bila tidak bisa mengontrol, malah menjadi sumber masalah baru dalam hubungan. Orang yang bergantung berlebih pada pasangannya tidak punya rasa percaya diri yang sehat, sehingga menentukan standar keberhargaan diri berdasarkan cinta dan perlakuan pasangan padanya.

Awalnya sih, kelihatan lucu dan menggemaskan. Tapi coba pikirkan dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, ia akan terus meminta dan meminta. Lambat laun pasti akan capek juga.

Belum lagi bila ia super sensitif dan sering mempertanyakan rasa cintamu padanya. Hubungan yang terbentuk dengan sikap seperti ini pasti akan rapuh dan tidak stabil. Seolah apa yang kalian usahakan tidak akan pernah cukup.

3. Ngambek sampai mogok bicara

3 Sikap Toksik yang Disalahartikan sebagai Romantis, Wajib Hati-hati ilustrasi pasangan (pexels.com/Timur Weber)\

Biasanya, mogok bicara adalah adegan lumrah dalam drama romansa ketika salah satu pihak marah dengan pasangannya. Adegan seperti ini dipandang romantis, padahal menunjukkan cara tidak sehat dalam menyelesaikan konflik.

Alih-alih komunikasi, kamu malah menumpahkan amarah secara pasif-agresif. Apalagi, sampai berhari-hari. Coba bayangkan kalau kamu yang digitukan pasangan, pasti merasa sakit hati. Ditambah, konflik yang ada jadi tidak terselesaikan. Bukannya menyelesaikan masalah, malah menambah masalah.

Sekarang kamu jadi terbayang tiga sikap toksik yang sering diromantisasi. Jangan biasakan, ya. Meski kelihatannya romantis, sikap di atas hanya menunjukkan kepribadianmu yang kekanak-kanakan dan tidak bijak. Malah jadi batu sandungan untuk hubungan kalian dalam jangka panjang.

Baca Juga: 4 Alasan Persaingan Toksik akan Merusak Kehidupanmu, Ganggu Fokus!

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya