3 Kebohongan Ini Bisa Memicu Konflik Jangka Panjang dalam Hubungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita tahu bahwa kebohongan dapat merusak kepercayaan dalam hubungan. Namun seringkali, kita tidak menyadari bahwa kita telah berbohong dalam hubungan dengan menyembunyikan masalah.
Padahal namanya kebohongan, tidak ada yang kecil atau besar. Satu kebohongan dapat mengikis rasa percaya, bahkan menjadi celah untuk konflik datang. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu harus mengenali kebohongan macam apa yang seringkali diucapkan dalam hubungan. Simak penjelasannya!
1. “Aku baik-baik saja”, saat sebenarnya kamu merasa lelah dan tertekan
Mungkin niat awalmu baik, kamu tidak ingin menunjukkan rasa lelahmu di depan doi agar ia tidak khawatir. Tapi guys, sama saja dengan kamu memendam masalah. Bila tidak diselesaikan, lambat laun akan meledak sewaktu-waktu.
Misal, ada sikap pasangan yang tidak kamu suka. Alih-alih mengomunikasikannya, kamu malah melakukan silent treatment. Setiap doi tanya kenapa, kamu malah berkata, “Tidak apa-apa”, atau “Pikir saja sendiri” sehingga pasanganmu pun tidak merasa bersalah.
Sama saja dengan menghindari masalah kalau gini caranya. Bukannya memperbaiki, malah memperunyam suasana. Setidakenaknya konfrontasi, itu jauh lebih baik dibanding membiarkan hubunganmu mati perlahan oleh konflik yang kamu biarkan bertumbuh.
Baca Juga: 6 Tanda Toxic yang Tunjukkan Hubunganmu dalam Bahaya, Jangan Abaikan!
2. “Bukan masalah besar, kok”
Editor’s picks
Di mulut saja seperti itu, tapi aslinya hatimu pedih. Hal ini seringkali terjadi ketika seseorang tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan kemarahan dan kekecewaannya pada pasangan, lalu pada akhirnya memilih untuk memendam perasaannya sendiri.
Terlebih dulu kamu harus berdamai dengan kenyataan bahwa hubunganmu tidak akan sempurna, demikian juga dirimu. Tidak apa-apa, kok, untuk mengaku kesal, sedih, marah, mengonfrontasi pasangan untuk sesuatu yang kamu tidak suka.
Jangan karena ingin terlihat sok kuat atau tegar, kamu malah mengesampingkan perasaanmu sendiri. Itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah.
3. “Aku pasti bisa mengubah dia"
Kalau tadi kebohongan yang kamu seringkali ucapkan pada pasangan, sekarang kebohongan yang sering kamu ucapkan pada diri sendiri. Ketika ada red flags dalam diri doi yang sebenarnya sudah jelas di depan mata, kamu memilih untuk menghindar dengan pemikiran bahwa kamu mampu mengubah mereka.
Padahal, jauh dalam hati nurani kamu pun tahu bahwa hubungan ini akan berubah toksik bila dilanjutkan. Tapi alih-alih pergi, kamu justru meyakinkan dirimu bahwa kamu bisa mengubah pasanganmu. Jangan, ya guys. Ujung-ujungnya pasti akan kecewa dan frustrasi sendiri.
Tiga kebohongan di atas seringkali menjadi awal hancurnya hubungan, baik yang sudah dimulai maupun belum. Untuk mengatasi hal ini, kamu perlu jujur dan tegas pada dirimu dan pasangan. Jalani hubunganmu dengan terbuka dan apa adanya. Pasti ada masa-masa tidak enak, tapi itu bukan menjadi alasan untuk menghindar.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.