Mengenal 4 Jenis Attachment Styles dalam Hubungan, Relate?

Ada secure attachment hingga ambivalen attachment 

Intinya Sih...

  • Secure attachment adalah kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat dan langgeng, hasil dari perasaan aman dengan pengasuh.
  • Avoidant attachment didefinisikan oleh kegagalan membangun hubungan jangka panjang karena ketidakmampuan terlibat dalam keintiman fisik dan emosional.
  • Orang dewasa dengan gaya keterikatan ambivalen sering merasa enggan dekat dengan orang lain dan khawatir pasangan tidak membalas perasaannya.

Pernahkah kamu menyadari bahwa kamu biasanya berpikir dan bertindak dengan cara tertentu dalam hubungan romantis? Mungkin kamu sedikit cemburu dan takut sendirian terlalu lama atau mungkin kamu merasa percaya diri dan benar-benar percaya pada pasanganmu.

Salah satu kemungkinan penjelasan untuk pola ini adalah teori keterikatan. Nah, mengetahui gaya keterikatan unikmu dapat membantumu menjadi lebih sadar diri dan membangun hubungan jangka panjang yang lebih sehat. Untuk itu, mari cari tahu empat attachment style yang mungkin kamu miliki saat ini!

1. Secure attachment

Mengenal 4 Jenis Attachment Styles dalam Hubungan, Relate?Ilustrasi hubungan kasual (pexels.com/Jack Sparrow)

Dilansir Psych Central, Lori Lawrenz, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa secure attachment didefinisikan oleh kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat dan langgeng. Keterikatan aman adalah hasil dari perasaan aman dengan pengasuhmu sejak kecil dan mampu meminta kepastian atau validasi tanpa hukuman.

Pada akhirnya, kamu merasa aman, dipahami, dihibur, dan dihargai selama interaksi awal. Pengasuhmu mungkin tersedia secara emosional dan menyadari emosi dan perilaku mereka sendiri. Oleh karena itu, anak-anak mencontohkan (meniru) keterikatan aman serta menerimanya dari pengasuh mereka.

2. Avoidant attachment

Mengenal 4 Jenis Attachment Styles dalam Hubungan, Relate?Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Avoidant attachment atau menghindar, mengabaikan-menghindar, atau menghindari-cemas adalah kata-kata untuk gaya keterikatan tidak aman yang sama. Gaya ini didefinisikan oleh kegagalan membangun hubungan jangka panjang dengan orang lain karena ketidakmampuan untuk terlibat dalam keintiman fisik dan emosional.

Di masa kanak-kanak, kamu mungkin memiliki pengasuh yang ketat atau jauh secara emosional dan tidak ada. Beberapa orangtua yang menghasilkan gaya penghindar benar-benar lalai, tetapi yang lain hanya sibuk, sedikit tidak tertarik, dan lebih peduli dengan hal-hal seperti nilai, tugas, atau sopan santun daripada perasaan, harapan, impian, atau ketakutan.

Akibatnya, anak-anak mungkin belajar untuk mengadopsi rasa kemandirian yang kuat sehingga mereka tidak harus bergantung pada orang lain untuk perawatan atau dukungan.

Baca Juga: 3 Kesalahan yang Membuat Hubungan Asmaramu Gak Berkembang, Stuck! 

3. Disorganized attachment

Mengenal 4 Jenis Attachment Styles dalam Hubungan, Relate?ilustrasi orang sedih (unsplash.com/Claudia Wolff)

Orang dewasa dengan gaya keterikatan yang tidak terorganisir juga menunjukkan campuran perilaku cemas dan menghindar yang membingungkan dalam hubungan. Mereka memiliki kebutuhan yang kuat akan hubungan dekat dengan pasangannya, namun mereka kesulitan untuk terbuka dan menjadi rentan.

"Orang dengan gaya tidak terorganisir mungkin mencari hubungan cinta dan kemudian tiba-tiba menjauhi orang lain. Mereka sering menyabotase hubungan mereka dan sulit memercayai pasangannya. Gaya ini sering dikaitkan dengan hubungan tidak sehat yang ditandai dengan toksisitas , keterikatan, komunikasi yang buruk, dan bahkan pelecehan," jelas Kendra Cherry, seorang spesialis rehabilitasi psikososial, dilansir Verywell Mind.

4. Ambivalent attachment

Mengenal 4 Jenis Attachment Styles dalam Hubungan, Relate?ilustrasi sedih (pexels.com/Darina Belonogova)

Saat dewasa, mereka yang memiliki gaya keterikatan ambivalen sering kali merasa enggan untuk dekat dengan orang lain dan khawatir pasangannya tidak membalas perasaannya. Hal ini menyebabkan seringnya putus cinta karena hubungan terasa dingin dan jauh.

"Orang-orang ini merasa sangat putus asa setelah berakhirnya suatu hubungan. Pola patologis lain di mana orang dewasa yang memiliki ikatan ambivalen melekat pada anak kecil sebagai sumber rasa aman," tambah Cherry.

Meskipun keterikatan romantis orang dewasa mungkin tidak sama persis dengan keterikatan pada masa kanak-kanak, tidak diragukan lagi bahwa hubungan awal kita dengan pengasuh berperan dalam perkembangan. Dengan lebih memahami peran keterikatan, kamu bisa mendapatkan pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana keterikatan paling awal dalam hidupmu dapat memengaruhi hubunganmu sekarang.

Baca Juga: Waktu Makruh dan Haram Hubungan Intim dalam Islam

Alma S Photo Verified Writer Alma S

I don’t have to say a word. That’s why I like writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya