6 Cara Atasi Culture Shock setelah Menikah, Biar Gak Bingung
Ilustrasi kehidupan pernikahan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehidupan pernikahan akan sangat berbeda dengan kehidupan saat kamu masih berstatus pacaran. Kamu pasti akan menemukan budaya dan sikap yang berbeda baik dari pasangan maupun dari keluarganya. Culture shock setelah menikah merupakan sebuah pengalaman yang menantang bagi pasangan baru.
Transisi dari kehidupan pacaran yang lebih santai menjadi masalah rumah tangga yang baru di bangun karena butuh kesabaran dan pemahaman yang lebih dalam. Banyak aspek dari kebiasaan sehari-hari atau ekspektasi yang bisa menjadi pemicu perbedaan yang mengejutkan.
Biar kamu gak bingung atau kaget saat memulai berumah tangga, ada beberapa hal nih yang perlu kamu lakukan supaya gak ngalamin yang namanya culture shock ini. Penjelasan lengkapnya di bawah, ya!
1. Obrolan yang terbuka dan usahakan untuk jujur
Ilustrasi sering ngobrol (pexels.com/ Ketut Subiyanto)Yap, lagi-lagi bahas soal komunikasi, kan! Komunikasi memang jadi kunci utama untuk mengatasi perbedaan budaya, pendapat dan banyak hal lain dalam setiap hubungan. Usahakan untuk selalu membicarakan tentang segala sesuatu dengan pasangan kamu.
Pasangan harus saling berbicara secara terbuka tentang harapan, nilai-nilai, dan tradisi dari budaya masing-masing. Hal ini bisa membantu untuk menghindari adanya kesalahpahaman dan bisa saling mengerti satu sama lain.
2. Saling cerita tentang budaya dan tradisi masing-masing
Ilustrasi cerita tentang tradisi masing-masing (pexels.com/Ketut Subiyanto)Salah satu cara terbaik agar bisa mengatasi culture shock setelah menikah adalah adalah dengan mempelajari lebih dalam tentang budaya satu sama lain. Kamu bisa inisiatif untuk belajar tentang tradisi, kepercayaan, dan norma yang berlaku dalam keluarga pasangan.
Hal ini gak hanya memperluas pengetahuan mereka tetapi juga bisa menghargai tentang kebiasaan yang pasangan kamu punya. Sehingga saat sudah menikah kamu gak akan bingung dengan tradisi yang ada di rumah pasangan.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menikah di Usia Muda
3. Gabungkan tradisi dan nilai
Ilustrasi jadi pasangan yang kompak (pexels.com/Gustavo Fring)Menciptakan keselarasan antara tradisi dan nilai dari kedua budaya bisa menjadi solusi yang sangat baik. Mungkin kamu bisa menggabungkan perbedaan tradisi dan nilai yang ada menjadi sesuatu yang unik dan baru.
Editor’s picks
Misalnya, kamu bisa memilih untuk adakan perayaan festival atau acara khusus dari kedua budaya tersebut. Gabungkan antara beberapa elemen dari kedua tradisi tersebut ke dalam pernikahan dan kehidupan sehari-hari kamu. Namun, ingat untuk tetap menghargai perbedaan tersebut dan harus dengan persetujuan kedua belah pihak.
4. Mencari dukungan dari orang lain
Ilustrasi bertemu teman lama(pexels.com/Tim Douglas)Menghadapi culture shock gak harus dilakukan sendiri lho, kamu bisa cari dukungan dari luar. Mungkin kamu akan mencari dukungan dari komunitas yang serupa yang punya pengalaman sama dalam mengatasi perbedaan budaya.
Tentu ini bisa memberikan perspektif tambahan dan juga memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Kamu akan merasa punya teman baru atau kamu akan mudah menemukan tips dan trik yang bisa digunakan ke dalam pernikahan kamu.
5. Kompromi dan fleksibilitas
Ilustrasi jadikan hubungan lebih fleksibel (pexels.com/Ketut Subiyanto)Kunci dalam mengatasi culture shock adalah kompromi dan fleksibilitas dari kedua belah pihak.Tentunya kamu juga harus siap untuk menerima beberapa perbedaan tersebut baik kecil maupun besar.
Selain itu kamu juga harus bersedia untuk beradaptasi dengan kehidupan baru kamu yang baru saja kamu jalani. Kehidupan baru kamu mungkin memang berbeda dengan hidupmu sebelumnya, namun harus bisa belajar beradaptasi.
6. Berpikir untuk jangka panjang
Ilustrasi pikirkan jangka panjang pernikahan (pexels.com/Monstera Production)Kamu perlu melihat masa depan yang akan kamu lalui bersama pasangan sebagai satu kesatuan budaya yang menyatu. Ingat kembali tujuan kamu untuk memilih hidup bersama pasangan meskipun terdapat banyak perbedaan nilai dan visi hidup.
Bisa berpikir jauh ke depan kamu dan pasangan bisa membangun fondasi yang kuat untuk pernikahan kamu di tengah perbedaan budaya. Mengatasi culture shock setelah menikah butuh proses panjang namun kamu hanya perlu bersabar dan nikmati proses tersebut.
Butuh kerja keras tetapi juga dapat menjadi sesuatu yang sangat memuaskan untuk memahami lebih dalam tentang kehidupan pasangan. Menikah gak hanya tentang kebahagiaan tapi juga tentang perbedaan, jadi harus siap dengan perbedaan tersebut.
Baca Juga: 5 Alasan Gak Usah Buru-buru Menikah saat Belum Siap
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
